TOAFL sebagai Tes Profisiensi Bahasa Arab

879 berikut mekanisme penerapannya. Dalam beberapa kali memberi pelatihan dan konsultasi, IAIN Banjarmasin, IAIN Pontianak, dan STAIN Pekalongan juga sudah membuat tes bahasa Arab standar ‖mirip‖ TOAFL. Selain itu, IMLA Ittihad Mudarrisi al-Lughah al- „Arabiyyah juga sudah pernah merancang standarisasi hal yang sama, hanya saja hingga sekarang belum terrealisir, karena berbagai persoalan, antara lain masalah pendanaan. Di beberapa IAIN seperti Imam Bonjol Padang dan PTAI lainnya beberapa tahun terakhir juga ―ikut-ikutan‖ mensosialisasikan penggunaan TOAFL, minimal dalam brosur promosi mereka, meskipun realitasnya boleh jadi tidak dilaksanakan. Berbagai lembaga kursus bahasa Arab juga gencar menawarkan jasa pelayanan kursus TOAFL untuk menangkap peluang ―pasar mahasiswa‖ yang merasa butuh ―jalan tol‖ menuju kelulusan sesuai dengan standar yang disyarakatkan.

F. TOAFL sebagai Tes Profisiensi Bahasa Arab

TOAFL Test of Arabic as a Foreign Language atau al-Ikhtibârât fi al-Lughah al- „Arabiyyah al-Dirasat al-Islâmiyyah merupakan salah satu tes profisiensi bahasa Arab standar di lingkngan pendidikan tinggi Islam di Indonesia 14 . Dalam tujuh tahun terakhir, TOAFL telah menjadi salah satu instrumen penting untuk menguji dan mengukur tingkat kemampuan calon peserta dan calon lulusan Program S1, S2, dan S3 UIN Jakarta. Kemunculan TOAFL ini cukup menarik, karena perkembangan bahasa Arab di tanah air sel ama ini cenderung ―stagnan‖ atau ―berjalan di tempat‖. Untuk UIN Jakarta, keberadaan TOAFL merupakan ―kebanggaan dan aset akademik‖ yang patut dikembangkan karena TOAFL tidak hanya memperkaya khazanah intelektual kebahasaaraban bagi UIN, melainkan juga mem berikan ―angin segar‖ bagi prospek pembelajaran dan pengujian bahasa Arab di masa mendatang di Indonesia 15 . TOAFL dilatarbelakangi oleh upaya serius untuk meningkatkan standar mutu kelulusan secara akurat dan jelas, sehingga tingkat kemampuan bahasa Arab lulusan UIN dapat diukur dengan standar tertentu secara pasti. Penyusunan TOAFL juga disemangati oleh usaha memasukkan unsur-unsur keislaman dalam materi tes, sehingga peserta tes berkenalan dengan 14 Lihat Muhbib Abdul Wahab, Apa dan Mengapa TOAFL, Makalah disampaikan dalam dalam Pelatihan TOAFL, UIN Sunan Gunung Jati Bandung, 24 Mei 2003. 15 Lihat Muhbib Abdul Wahab, ―Tantangan dan Prospek Pendidikan Bahasa Arab di Indonesia”, dalam Jurnal Âfâq „Arabiyyah, Jakarta: PBA FITK, Vol. 2, No. 1, Juni 2007. 880 wawasan dan dunia Islam secara umum. TOAFL lahir dengan visi: Menjadikan bahasa Arab sebagai bahasa studi Islam dan sains. TOAFL didesain untuk menguji tingkat kompetensi dan kehamarian reseptif maharah istiqbaliyyah, bukan keterampilan produktif maharah intâjiyyah seseorang dalam bahasa Arab. TOAFL termasuk jenis proficiency test ikhtibâr al- kafâ‟ah, bukan tes pemerolehan ikhtibâr tahshîlî atau achievement test. 16 Karena itu, bahan atau materi yang diujikan bersifat umum, terbuka, dan tidak terkait secara langsung dengan apa yang pernah dipelajari oleh peserta tes dalam studi mereka secara formal, baik di sekolah, madrasah maupun di perguruan tinggi, meskipun nuans a ―keislamannya‖ lebih menonjol. Dibandingkan TOEFL yang sudah mendunia sejak 1963 17 , usia TOAFL relatif masih muda, terbit pertama kali pada tahun 1999. Gagasan untuk membuat TOAFL diilhami oleh TOEFL. Namun substansi kebahasaaan dalam TOAFL tidak sepenuhnya sama dengan TOEFL. Tema-tema keislaman, seperti: ilmu kalam, tafsir, hadis, fiqh, tasawuf, filsafat, pendidikan, ekonomi, politik, sejarah peradaban Islam, dan sebagainya cukup dominan dalam TOAFL. Perbedaan lainnya adalah jika skor tertinggi TOEFL adalah 680, maka skor tertinggi TOAFL adalah 700. Jika TOEFL tidak menguji penguasaan gramatika secara spesifik, TOAFL menguji kemampuan nahwu dan sharaf, jabatan kata atau mawqi‟al-i‟râb infleksi, bentuk kata shighat, binyah al-kalimah dan makna beberapa makna adawât partikel yang digunakan dalam teks. Keberlangsungan dan keandalan TOAFL sebagai instrumen tes bahasa Arab yang valid dan reliabel di masa-masa mendatang, tentu saja, sangat menjadi harapan banyak pihak, baik UIN Jakarta, perguruan tinggi lainnya maupun Departemen Agama dan Diknas RI. Bahkan mantan Menteri Pendidikan Nasional, A. Malik Fadjar sangat mendukung adanya TOAFL di UIN, ketika bertemu mantan Rektor UIN Azyumardi Azra, Purek Bidang Pengembangan Lembaga Suwito dan kami di kantor Mendiknas pada Juli 2003 lalu. Saat ini, P P B telah memiliki 10 edisiform TOAFL; dua di antaranya telah dijadikan sebagai bahan pelatihan TOAFL dan yang empat masih ―dijaga kerahasiaannya‖ untuk digunakan sebagai bahan tes. 16 Lihat Rusydî Ah mad Thu‘aimah, Manâhij Tadrîs al-Lugah al-Arabiyyah bi al-Talîm al-Asâsî, Kairo: Dâr al-Fikr al- ‗Arabî, 2001. 17 ARN inisial, Tips Ujian TOEFL, dalam Kompas, 10 Agustus 2003. TOAFL versi Arab baru dikembangkan oleh Arab Academy di Mesir sekitar lima tahun terakhir. Menurut penilaian sebagian dosen UIN Yogyakarta yang sudah melakukan studi banding ke sana, antara lain Drs. Khairon Nahdliyin, MA., TOAFL versi Arab Academy ini masih jauh di bawah standar TOEFL, dan dianggap terlalu mudah. Terlepas dari itu, TOAFL versi Pusat Bahasa UIN Jakarta adalah tes standar bahasa Arab yang pertama ada di Indonesia maupun dunia Arab. 881 Setelah melalui ―perjuangan panjang‖, sejak 2013 TOAFL ala UIN Jakarta telah didaftarkan ke Direktorat Hak Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan HAM RI, dan terhitung sejak 3 Maret 2014, TOAFL telah mendapatkan pengakuan dan hak atas karya intelektual HaKI dari Kemenhukham RI atas nama lembaga, yaitu UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan berlaku selama 50 tahun. HaKI TOAFL ini selain membuat UIN Jakarta popular sekaligus “kekhasan‖, juga menjadi sebuah kekayaan yang mendatangkan banyak berkah. Setidak-tidaknya, Jurusan Pendidikan Bahasa Arab FITK dan Jurusan Bahasa dan Sastra Arab Fakultas Adab dan Humaniora tidak mengalami kesulitan dalam mengisi borang akreditasi untuk isian HaKI selama 50 tahun ke depan.

G. Materi Tes dan Jumlah Item Soal TOAFL