Penjelasan Penelitian dan Penandatanganan Informed Consent

Diabetes Mellitus DM, penyakit hati, maupun penyakit ginjal. Setelah data-data terkumpul selanjutnya dilakukan penyeleksian subjek yang sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Cara Pemilihan Subjek Subjek adalah mahasiswa Gizi Masyarakat IPB. Pemilihan subjek dilakukan secara selective sampling dengan kriteria sebagai berikut : subjek adalah laki-laki dan perempuan, berumur 18-30 tahun Soh Miller 2006, memiliki indeks massa tubuh normal antara 18,5 22,9 kgm 2 WHO Asia Pasifik 2000, dan dalam keadaan sehat. Selain itu, subjek tidak memiliki riwayat penyakit DM, tidak menderita penyakit ginjal, tidak menderita penyakit hati, tidak sedang mengalami gangguan pencernaan, tidak menjalani pengobatan, tidak menggunakan obat-obatan terlarang, tidak merokok serta tidak meminum minuman beralkohol Lee 2009. Dalam penelitian ini diambil 10 orang sehat, yaitu bebas dari penyakit DM, penyakit hati, dan penyakit ginjal yang ditentukan dengan pemeriksaan data laboratorium. Penentuan penyakit DM dan sehat diperoleh dari data kadar glukosa darah puasa, kadar glukosa 2 jam setelah makan, penyakit hati dilihat dari kadar bilirubin, SGOT, SGPT, dan uji fungsi ginjal diperoleh dari pemeriksaan kreatinin darah. Bila hasil uji laboratorium tersebut tidak normal maka subjek tidak dapat diikutsertakan dalam penelitian ini Waspadji et al. 2003. Penentuan subjek sehat dilakukan oleh Dokter Spesialis Penyakit Dalam di Bogor. Berikut adalah tabel nilai normal untuk uji laboratorium sampel darah subjek. Tabel 7 Nilai normal uji laboratorium sampel darah subjek No. Jenis Uji Nilai Normal 1. Kadar glukosa puasa 90-110 mgdL 2. Kadar glukosa setelah 2 jam 140 mgdL 3. Bilirubin T 0,65-1,11 mgdL Bilirubin D 0,55-0,93 mgdL 4. SGOT 35 UL 5. SGPT 6-40 UL 6. Kreatinin 0,60-1,1 mgdL Sumber : Laboratorium Klinik Nugraha Bogor 2011

d. Penjelasan Penelitian dan Penandatanganan Informed Consent

Subjek yang terpilih kemudian mendapatkan penjelasan rinci mengenai penelitian, yaitu subjek diharuskan untuk berpuasa selama 10 jam kecuali air, sampel darah 50µL finger-prick capillary blood diambil pada menit ke-0 saat subjek puasa dan sebelum pemberian pangan ujiacuan, kemudian subjek mengkonsumsi pangan ujiacuan dan sampel darah subjek diambil kembali pada menit ke-15, 30, 45, 60, 90, dan 120 setelah pemberian pangan ujiacuan. Dalam satu kali pengukuran indeks glikemik satu perlakuan subjek diambil darah sebanyak tujuh kali. Selain itu, subjek mendapatkan penggantian biaya transport serta hak subjek untuk mengundurkan diri dari penelitian. Subjek yang telah memperoleh penjelasan rinci penelitian diminta untuk menandatangani formulir informed consent Lampiran 4. Formulir informed consent ditandatangani oleh peneliti, subjek, dan saksi. Jenis dan Cara Pengumpulan Data Glukosa Darah Jenis data yang dikumpulkan adalah data primer. Data glukosa darah dikumpulkan selama 4 minggu, yaitu kadar glukosa darah 10 orang subjek dengan empat perlakuan. Semua subjek 10 orang diukur kadar glukosa darahnya setelah diberi beban bahan makanan, yaitu minggu pertama mengkonsumsi pangan acuan berupa glukosa murni perlakuan pertama, minggu kedua mengkonsumsi pangan uji ke-1 berupa tiwul instan tinggi protein perlakuan kedua, minggu ketiga mengkonsumsi pangan uji ke-2 berupa tiwul instan komersial perlakuan ketiga, dan minggu keempat mengkonsumsi pangan uji ke-3 berupa tiwul konvensional perlakuan keempat. Tiwul instan tinggi protein dan tiwul konvensional adalah pangan uji yang dibuat sendiri oleh peneliti, sedangkan tiwul instan komersial dibeli dari salah satu perusahaan di daerah Gunung Kidul, Yogyakarta. Bahan makanan tersebut masing-masing diberikan setara dengan 50 g available carbohydrate. Pemberian pangan uji dan pangan acuan glukosa murni dilakukan dengan jeda 7 hari 1 minggu untuk masing-masing pangan.

e. Pengukuran Indeks Glikemik