Menurut tempat Usia BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Diabetes Mellitus

2.5. Epidemiologi Diabetes Mellitus

2.5.1. Distribusi dan Frekuensi a. Menurut Orang

Umumnya penderita DM di negara berkembang berada pada kelompok umur 45-64 tahun, sedangkan di negara maju penderita DM berada pada usia di atas 64 tahun. Secara global, prevalensi Diabetes Mellitus lebih tinggi pada laki-laki. 7 Menurut WHO 2008 prevalensi DM pada laki-laki 9,8 dan pada perempuan 9,2. 21 Dalam sebuah penelitian dengan desain cross sectional, prevalensi diabetes pada laki-laki 7,2 dan pada perempuan 5,8. Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa faktor yang terkait dengan diabetes pada laki-laki dan perempuan berusia 40 tahun ke atas adalah pendapatan yang rendah, obesitas, dan riwayat keluarga menderita diabetes. 22 Berdasarkan penelitian Tarigan 2011 di RS Herna Medan tahun 2009-2010 proporsi penderita DM berusia 40 tahun yaitu yang menderita komplikasi akut 5,0 dan yang menderita komplikasi kronik 4,4 sedangkan proporsi penderita DM berusia ≥40 tahun yaitu yang menderita komplikasi akut 95,0 dan komplikasi kronik 95,6. Proporsi laki-laki menderita DM dengan komplikasi akut 55,0 dan yang mengalami komplikasi kronik 37,7 sedangkan proporsi perempuan yang mengalami komplikasi akut 45,0 dan komplikasi kronik 62,3. 13

b. Menurut tempat

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Indonesia tahun 2003, diperkirakan penduduk Indonesia yang berusia di atas 20 tahun sebanyak 133 juta jiwa. Dengan Universitas Sumatera Utara prevalensi DM sebesar 14,7 pada daerah urban dan 7,2, pada daerah rural, maka diperkirakan pada tahun 2003 terdapat sejumlah 8,2 juta penyandang DM di daerah urban dan 5,5 juta di daerah rural. Selanjutnya, berdasarkan pola pertambahan penduduk, diperkirakan pada tahun 2030 nanti akan ada 194 juta penduduk yang berusia di atas 20 tahun dan dengan asumsi prevalensi DM pada urban 14,7 dan rural 7,2 maka diperkirakan terdapat 12 juta penyandang DM di daerah urban dan 8,1 juta di daerah rural. 6 Laporan dari hasil penelitian di berbagai daerah di Indonesia yang dilakukan pada dekade 1980-an menunjukkan sebaran prevalensi DM tipe 2 antara 0,8 di Tanah Toraja, sampai 6,1 yang didapatkan di Manado. Hasil penelitian pada rentang tahun 1980-2000 menunjukkan peningkatan prevalensi yang sangat tajam. Sebagai contoh, pada penelitian di Jakarta daerah urban, prevalensi DM dari 1,7 pada tahun 1982 naik menjadi 5,7 pada tahun 1993 dan meroket lagi menjadi 12,8 pada tahun 2001. 6

c. Menurut Waktu

Jumlah penderita DM meningkat dari 153 juta pada tahun 1980 menjadi 347 juta pada tahun 2008. 23 Menurut IDF, DM menjadi salah satu masalah kesehatan yang paling menantang pada abad 21. Secara global, 4,6 juta kematian setiap tahunnya disebabkan DM. Pada 2011 terdapat 366 juta penduduk dunia menderita DM diperkirakan 552 juta pada 2030, atau satu dari sepuluh orang dewasa menderita DM. 24 Universitas Sumatera Utara

2.5.2. Determinan a. Genetik

Pada pasien DM tipe 2, penyakitnya mempunyai pola familial yang kuat. Indeksnya untuk DM tipe 2 pada kembar monozigot hampir 100. Risiko berkembangnya DM tipe 2 pada saudara kandung mendekati 40 dan 33 untuk anak cucunya. Transmisi genetik adalah paling kuat dan contoh terbaik terdapat dalam diabetes awitan dewasa muda MODY, maturity-onset diabetes of the young, yaitu subtipe penyakit DM yang diturunkan dengan pola autosomal dominan. Jika orangtua menderita DM tipe 2, rasio diabetes dan nondiabetes pada anak 1:1, dan sekitar 90 pasti membawa carrier DM tipe 2. 14

b. Usia

DM dapat terjadi pada semua kelompok umur. DM tipe 1 biasanya terjadi pada usia muda ataupun juga pada orang yang berusia ≤ 40 tahun sedangkan DM tipe 2 biasanya disebut DM yang terjadi pada usia dewasa. Kebanyakan kasus DM tipe 2 terjadi sesudah umur 40 tahun. Pada usia ini umumnya manusia mengalami penurunan fungsi fisiologis dengan cepat, sehingga terjadi defisiensi sekresi insulin karena gangguan pada sel beta prankreas dan resistensi insulin. 25 Sedangkan menurut Perkumpulan Endokrinologi Indonesia Perkeni salah satu faktor risiko DM adalah orang yang berumur 45 tahun. 6 Berdasarkan penelitian Sri A.M. Handayani di di RSUP Dr. Kariadi dan RSUD Kota Semarang 2003 diketahui bahwa pada umur 45 tahun berisiko tujuh kali lebih besar untuk terkena DM. 26 Berdasarkan penelitian Tri Murti Handayani di RS Dr. Sardjito Yogyakarta 2005 penderita DM tipe 2 mengalami peningkatan Universitas Sumatera Utara jumlah kasusnya pada umur di atas 40 tahun, dan jumlah kasus paling banyak terjadi pada umur 61 sampai 70 tahun 48. 27

c. Obesitas Kegemukan