8 operkulum, akan tetapi telur tersebut berisi larva coracidium. Sedangkan subkelas
Cyclophyllidea memiliki ciri kerabang yang tebal dan berisi larva oncosphere yang dilengkapi dengan tiga pasang kait. Telur nematoda sangat berbeda baik
ukuran dan bentuknya. Ketebalan kulit telur nematoda bervariasi dan terdiri dari tiga lapisan. Lapisan dari kulit telur nematoda yaitu inner membran, middle layer
dan outer membran Taylor et al. 2007. Berdasarkan keterangan The Royal Veterinary College RVC 2012, ada beberapa jenis telur yang biasa ditemukan
pada ruminansia yaitu telur Toxocara, Nematodirus, Fasciola, Paramphistomum, Strongyloides, Trichostrongyloid, dan Moniezia
Gambar 6.
3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilaksanakan mulai dari 12 Juli 2011 sampai dengan 14 Juli 2012. Pengumpulan sampel dilakukan selama empat minggu dari tanggal 14 Juli
2011-11 Agustus 2011 di Unit Rehabilitasi dan Reproduksi URR, sedangkan analisis sampel dilakukan di Laboratorium Helminthologi Fakultas Kedokteran
Hewan, Institut Pertanian Bogor.
3.2 Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan adalah plastik sampel, saringan, cawan petri bergaris, saringan bertingkat, kamar hitung McMaster, mikroskop Nikkon YS100
dan Nikkon Eclipse E600 dan monitor. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tinja kerbau sebanyak 248 sampel, dan larutan gula-garam jenuh.
Sampel tinja diambil dari kerbau lumpur yang berasal dari kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor.
3.3 Metode Penelitian 3.3.1 Pengumpulan Sampel
Kerbau yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah empat ekor yaitu kerbau 1, 2, 3 dan 4. Kerbau-kerbau tersebut diberi albendazol peroral dengan
dosis pemberian 20 ml pada dua hari sebelum pengambilan sampel. Sampel diambil dari tinja kerbau melalui palpasi perektal atau yang sudah jatuh dalam
kondisi baru jatuh ke tanah jika tinja sudah keluar. Pengambilan sampel dilakukan setiap dua hari sekali. Masing-masing kerbau dilakukan pengambilan
pada lima titik yaitu bagian atas, bawah, tengah, kanan dan kiri dari tinja Gambar 7. Pengambilan sampel pada lima titik ini bertujuan untuk memperkecil
terjadinya kesalahan. Pengumpulan sampel dilakukan dengan mempersiapkan sebanyak 248 buah plastik sampel yang telah ditandai dengan nomor kerbau,
tanggal pengambilan dan titik pengambilan sampel. Masing-masing titik dilakukan pengambilan tinja sekitar 7-10 gram. Tinja disimpan di dalam plastik
yang tertutup rapat, lalu disimpan sementara dalam coolbox dan selanjutnya disimpan di dalam refrigerator.
9
3.3.2 Pengamatan Sampel
Pengamatan sampel dilakukan dengan melakukan uji kualitatif dan uji kuantitatif. Uji kualitatif bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis telur cacing
dalam tinja kerbau. Metode pengujian yang dilakukan yaitu teknik flotasi sederhana. Uji kuantitatif bertujuan untuk menghitung derajat infestasi cacing
pada kerbau. Metode pengujiannya dengan menggunakan teknik McMaster dan filtrasi bertingkat.
3.3.2.1 Uji Kualitatif
Timbangan dikalibrasikan lalu sampel tinja ditimbang sebanyak 2 gram dalam gelas sampel. Sebanyak 58 ml larutan gula garam jenuh ditambahkan ke
dalam gelas sampel dan diaduk sampai homogen. Setelah itu, larutan sampel disaring 2-3 kali dan dituangkan ke dalam tabung reaksi sampai penuh miniskus
cembung. Mulut tabung ditutup dengan cover glass dan didiamkan 3-5 menit. Cover glass
diangkat secara vertikal lalu ditempelkan pada gelas objek. Selanjutnya dilakukan pengamatan di bawah mikroskop pada perbesaran 100×
Soulsby 1986.
3.3.2.2 Uji Kuantitatif 3.3.2.2.1 Teknik McMaster
Uji ini berdasarkan pada metode yang digunakan Whitlock 1960. Uji ini bertujuan untuk mempertunjukkan dan menghitung jumlah telur cacing pada
sampel tinja. Metode pengujian ini dilakukan dengan memasukkan larutan sampel yang telah dibuat seperti pada uji kualitatif ke dalam kamar hitung McMaster
dengan pipet sampai penuh. Selanjutnya dilakukan pengamatan di bawah mikroskop pada perbesaran 100×.
Gambar 7 Titik pengambilan sampel pada feses kerbau. Ada lima titik yang diambil sampel yaitu atas A, bawah B, tengah T, kanan Ka
dan kiri Ki Sumber: Pribadi.
Ka
B T
A Ki