Pembuatan media sintetik Kondisi kultur Penelitian pendahuluan sistem batch

III. BAHAN DAN METODE

3.1. Alat dan Bahan 3.2.6.

Alat Peralatan utama yang digunakan pada penelitian ini antara lain bioreaktor batch dan kontinyu, aerator. Adapun alat yang digunakan untuk analisis BOD dan COD adalah botol BODCOD dan perangkat destruksi. Alat yang digunakan untuk analisis DO adalah DO meter. Untuk analisis total padatan digunakan oven, dan cawan porselen, sedangkan untuk melihat kurva pertumbuhan digunakan spektrofotometer. Pemanenan biomassa dilakukan menggunakan kertas saring.

3.2.7. Bahan

Bahan utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah kultur S. platensis koleksi Balai Penelitian Bioteknologi Perkebunan Indonesia dan LCPKS yang diperoleh dari Kebun Kertajaya PT Perkebunan Nusantara VIII, Banten. Nutrisi tambahan untuk kultur S. platensis adalah NaHCO 3 , NaCO 3 , K 2 HPO 4, KNO 3, MgSO 4 .7H 2 O, FeSO 4 .7H 2 O, CaCl 2 , NaCl, EDTA, H 3 BO 3, MnSO 4 .7H 2 O, CuSO 4 .5H 2 O, ZnSO 4 .7H 2 O, Na 2 MoO 4 , CoCl.6H 2 O. Reagen analisis terdiri dari buffer fosfat pH 7, HCl, HgSO 4 , H 2 SO 4 pekat, K 2 Cr 2 O 7 , larutan MnSO 4 , larutan alkali-iodida-azida, indikator amilum 0,5, larutan stok tio 0,1 N, larutan standard tio 0,025 N, larutan kalium fluorida, larutan magnesium sulfat, larutan feri klorida, larutan asam atau basa 1 N, larutan natrium sulfit 0,025 N, larutan kalsium klorida indikator ferolin, titran standard fero amonium sulfat 0,1 N.

3.3. Metode Penelitian

3.3.1. Pembuatan media sintetik

Komposisi media sintetik untuk media tumbuh S. platensis adalah sesuai dengan komposisi menurut Aiba Ogawa 1977 Tabel 1. Media sintetik terdiri dari senyawa makronutrien dan mikronutrien. Senyawa mikronutrien dibuat sebanyak 100 mL sebagai larutan stok. Media sintetik dibuat sebanyak 1 liter, dengan penambahan senyawa mikronutrien ke dalam media sintetik sebanyak 2 mLL. Media yang dibuat, dilarutkan dalam air dan ditepatkan pH-nya menjadi 8,3 dengan menambah larutan HCl 1:1. Tabel 2. Komposisi media sintetik untuk pertumbuhan S. platensis Aiba Ogawa 1977 No Komposisi Media Pertumbuhan Makronutrien Komposisi gL Mikronutrien Komposisi gL 1 NaHCO 3 13,6 H 3 BO 3 2,86 2 Na 2 CO 3 4 MnSO 4 .7H 2 O 1,55 3 K 2 HPO 4 0,5 ZnSO 4 .7H 2 O 0,22 4 KNO 3 1 NaMoO 4 .2H 2 O 0,03 5 NaCl 1 CuSO 4 .5H 2 O 0,079 6 MgSO 4 .7H 2 O 0,2 CoCl.6H 2 O 0,01 7. CaCl 2 0,03 8. FeSO 4 .7H 2 O 0,01 9. EDTA 0,08

3.3.2. Kondisi kultur

S. platensis dapat tumbuh optimum pada suhu ruang, sedangkan suhu minimumnya antara 18- 20 C dan maksimum 40 C. Cahaya buatan untuk mensuplai energi pada kultur yang dipelihara di laboratorium didapatkan dari lampu tube light TL 20 W. Kondisi pH dijaga pada kisaran 8-11.

3.3.3. Penelitian pendahuluan sistem batch

Penelitian pendahuluan dilakukan dengan penumbuhan S. platensis pada medium LCPKS 25 dan 75 media sintetik, LCPKS 50 dan 50 media sintetik, LCPKS 75 dan 25 media sintetik, serta LCPKS 90 dan 10 media sintetik dengan sistem batch. LCPKS ini terlebih dahulu diaerasi hingga berubah dari limbah yang berwarna hitam pekat menjadi coklat tua dan lebih encer. LCPKS kemudian disaring menggunakan kertas saring untuk menghindari kontaminasi dari benda asing maupun makhluk hidup lain yang dikhawatirkan dapat mengganggu pertumbuhan mikroalga ini. S. platensis ditumbuhkan pada suatu bejana atau toples kaca dengan volume 3 L dan diaerasi. Inokulum S. platensis ditambahkan sebanyak 10 dari volume medium pertumbuhan. Penelitian pendahuluan dilakukan untuk mengetahui konsentrasi medium LCPKS dan waktu yang optimum untuk menumbuhkan S. platensis. Hasil penelitian pendahuluan ini digunakan sebagai acuan untuk melakukan penelitian utama. Parameter-parameter yang diamati pada penelitian ini adalah nilai densitas optik OD pada λ 480 nm, biomassa kering gL, dan nilai total carbon TC ppm. Hasil pengamatan ini digunakan pula untuk menghitung laju pertumbuhan μ berdasarkan rumus: μ = 1X dXdt X= konsentrasi biomassa t = waktu pertumbuhan

3.3.4. Penelitian utama sistem kontinyu