A. Istilah dan Pengertian Negara
Istilah negara berasal dari istilah statum atau status sejak 104-43 SM. Cicero mengartikannya sebagai standing atau station yang berarti kedudukan.
Kata negara berasal dari bahasa Sansekerta nagara atau nagari yang berarti kota. Pengertian negara secara umum; negara adalah sekumpulan manusia yang berada
di wilayah tertentu yang memiliki pemerintahan yang sah secara hukum dan memilki kedaulatan baik ke dalam maupun ke luar.
Secara etimologi, istilah negara diadopsi dari beberapa bahasa negara di dunia ini. Diantaranya adalah dari bahasa Belanda STAAT. Kata Staat itu
diambil oleh orang-orang Eropa dari bahasa Latin pada abad ke-15, yaitu dari kata status atau statum yang berarti keadaan yang tetap dan tegak, atau sesuatu yang
bersifat tegak dan tetap. Timbulnya istilah negara saat pertama kali kurang lebih bersaan dengan timbulnya istila Lo Stato dari Niccolo Machiavelli dalam bukunya
yang berjudul II Principe. Pada waktu itu, istilah Lo Stato diartikan sebagai suatu sistem tugas-tugas atau fungsi-fungsi publik dan alat-alat perlengkapan yang
teratur di dalam wilayah tertentu.
Istilah Lo Stato pada awalnya berasal dari bahasa Italy. Istilah ini digunakan untuk menyebutkan pihak yang diperintah dependent. Anggapan
umum yang diterima bahwa kata staat, state ataupun etat, dialihkan dari kata bahasa latin status atau statum. Secara etimologis kata status dalam bahasa Latin
klasik adalah suatu istilah yang abstrak yang menunjukkan keadaan yang tegak dan tetap atau sesuatu yang memiliki sifat-sifat yang tegak dan tetap.
Menurut beberapa tokoh dari Belanda, negara juga mempunyai arti yang berbeda. Diantaranya: Menurut George Jellinek dalam bukunya Allgemeine
Staatslehre, negara adalah organisasi yang dilengkapi dengan suatu kekuatan asli yang didapat bukan dari suatu kekuatan yang lebih tinggi derajatnya. Sedangkan
menurut Harold J. Laski dalam bukunya The State in Theory and Parctice mengartikan bahwa negara adalah suatu masyarakat yang diintegrasikan karena
mempunyai wewenang yang bersifat memaksa dan yang secara sah lebih agung daripada ndividu atau kelompok yang merupakan bagian dari masyarakat.
Berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa negara bersifat memaksa, bersifat monopoli, dan bersifat totalitas. negara dapat
memaksakan kehendak dan kekuasaannya, baik melalui jalur hukum maupun jalur kekuasaan atau kekerasan. Setiap negara juga menguasai hal-hal tertentu demi
tujuan negara tanpa ada saingan. Negara juga merupakan wadah yang memungkinkan seseorang dapat mengembangkan bakat dan potensi. Negara dapat
memungkinkan rakyatnya maju berkembang serta dalam menyelenggarakan daya cipta atau kreativitasnya dengan bebas, bahkan negara melakukan pembinaan.
Pengertian negara menurut para ahli dapat dilihat sebagai berikut: 1. G. Pringgodigdo, SH : Negara adalah organisasi kewibawaan yang
memenuhi syarat-syarat dan dapat sebagai nation. 2. joko Soetomo: Negara adalah sekumpulan manusia yang berada di bawah
pemerintahan yang sama.
Page | 9
3. Robert H. Soltau: Negara adalah alat atau wewenang yang dapat menyelesaikan persoalan bersama.
4. Robert M. Maever: Negara adalah asosiasi yang dapat melaksanakan penertiban dan kekuasaannya memaksa.
B. Hakikat Negara