Kekuasaan dan Kewibawaan Bahan Ajar Ilmu Negara

A. Kekuasaan dan Kewibawaan

Definisi kekuasaan dapat dilihat dari pengertian yang dipaparkan oleh para pakar hukum, yaitu sebagai berikut: a Menurut Miriam Budiardjo bahwa yang dimaksud dengan kekuasaan adalah kemampuan seseorang atau kelompok untuk mempengaruhi tingkah laku orang atau kelompok lain sesuai dengan keinginan dari pelaku. Kekuasaan merupakan kemampuan mempengaruhi pihak lain untuk berpikir dan berperilaku sesuai dengan kehendak yang mempengaruhi. b R. Beirsted mengungkapkan bahwa kekuasaan merupakan alat untuk mempengaruhi. c Russel bahwa kekuasaan sebagai suatu produksi dari akibat yang diinginkan. d Amitai Etziomi mengungkapkan kekuasaan adalah kemampuan untuk membujuk atau mempengaruhi perilaku. Kekuasaan tidak dapat dipandang sebagai sesuatu yang baik atau yang buruk. Kekuasaan mempunyai sifat yang netral, sehingga dalam menilai baik atau buruknya harus dilihat pada penggunaannya bagi keperluan masyarakat. Kekuasaan senantiasa ada di dalam setiap masyarakat, baik yang masih bersahaja, maupun yang sudah besar dan rumit susunannya. Adanya kekuasaan tergantung dari hubungan antara yang berkuasa dan yang dikuasai, atau dengan perkataan lain, antatra pihak yang memiliki kemampuan untuk melancarkan pengaruh dari pihak lain yang menerima pengaruh itu, dengan rela atau karena terpaksa. Apabila kekuasaan dijelmakan pada diri seseorang, maka biasanya orang itu dinamakan pemimpin, dan mereka yang menerima pengaruhnya adalah pengikut-pengikutnya. Bedanya antara kekuasaan dan wewenang authority atau legalized power ialah bahwa setiap kemampuan untuk mempengaruhi pihak lain dapat dinamakan kekuasaan, sedangkan wewenang adalah kekuasaan yang pada seseorang atau sekelompok orang, yang mendapat pengakuan masyarakat. Kekuasaan adalah suatu kemampuan untuk mempengaruhi pihak lain menurut kehendak yang ada pada pemegang kekuasaan. Kekuasaan tertinggi dalam masyarakat dinamakan pula kedaulatan soverignity yang biasanya dijalankan oleh segolongan kecil masyarakat. Oleh Gaetano Mosca disebut the rulling class. Unsur-unsur pokok kekuasaan :  Rasa takut  Rasa cinta  Kepercayaan  Pemujaan Cara-cara atau usaha untuk mempertahankan kekuasaan :  Meninggalkan segenap peraturan-peraturan lama, terutama dalam bidang politik, yang merugikan kedudukan penguasa. Page | 15  Mengadakan sistem-sistem kepercayaan  Pelaksanaan administrasi dan birokrasi yang baik  Mengadakan konsolidasi secara horizontal dan vertikal Untuk memperkuat kedudukan, penguasa dapat menempuh jalan sebagai berikut :  Menguasai bidang-bidang kehidupan tertentu  Penguasaan bidang-bidang kehidupan dalam masyarakat yang dilakukan dengan paksa dan kekerasan. Kekuasaan cenderung korup adalah ungkapan yang sering kita dengar, atau dalam bahasa Inggrisnya adalah Power tends to corrupct. Pernyataan ini didasari dengan banyaknya calon-calon penguasa yang sangat idealis namun pada saat telah berada dalam kedudukannya sebagai penguasa cenderung mengikuti sistem yang ada, yaitu korup. Hukum tanpa kekuasaan adalah angan-angan, kekuasaan tanpa hukum adalah kelaliman. Dapat diartikan bajwa hukum memerlukan kekuasaan bagi pelaksanaannya, sebaliknya kekuasaan itu sendiri ditentukan batas-batasnya oleh hukum. Kekuasaan adalah fenomena yang aneka ragam bentuknya polyform dan banyak macam sumbernya. Hanya inti atau hakikat kekuasaan dalam pelbagai bentuk itu tetap sama, yaitu kemampuan seseorang atau suatu pihak untuk memaksakan kehendaknya atas pihak lain. Sering dikatakan bahwa kekuatan fisik force dan wewenang resmi formal authority merupakan dua sumber dari kekuasaan. Namun, wewenang formal dan kekuatan fisik bukan satu-satunya sumber kekuasaan. Memang dalam kenyataan, orang yang memiliki pengaruh politik atau keagamaan, dapat lebih berkuasa dari yang berwenang atau memiliki kekuatan fisik senjata. Kekayaan uang atau kekuatan ekonomi lainnya juga merupakan sumber-sumber kekuasaan yang penting, sedangkan dalam keadaan- keadaan tertentu kejujuran, moral yang tinggi dan pengetahuan pun tak dapat diabaikan sebagai sumber-sumber suatu bentuk kekuasaan yang disebut wibawa.

B. Legitimasi Kekuasaan