Hipotesis Waktu dan Tempat Penelitian

BAB II METODOLOGI PENELITIAN

2.1. Waktu dan Tempat Penelitian

Pengambilan sampel ikan tuna sirip kuning dilakukan pada lokasi pangkalan pendaratan ikan PPI dan pelabuhan perikanan nusantara PPN di lokasi Maluku Utara dan Ambon pada bulan Februari 2013. Gambar 2. Zona penangkapan ikan tuna sirip kuning Thunnus albacares di Perairan Laut Maluku, Indonesia bintang merah = Maluku Utara, segitiga biru = Ambon. 2.2. Metode Penelitian 2.2.1. Penelitian Lapangan Pengambilan sampel dilapangan menggunakan metode penelitian eksploratif yaitu metode penelitian mengkaji dan mengungkapkan sesuatu dari lapangan sebagai suatu temuan-temuan yang dapat digunakan untuk menarik kesimpulan Messerscmidt 1995. 2.2.1. Penelitian Laboratorium Analisis keragaman genetik, struktur populasi dan hubungan filogenetik ikan tuna menggunakan metode DNA sequencing Sanger et al 1977.

2.3. Sampling

Koleksi sampel dilakukan di pangkalan pendaratan ikan PPI dan pelabuhan perikanan nusantara PPN Maluku Utara dan Ambon. Pengambilan sampel Maluku Utara terbagi tiga lokasi yaitu Bacan, Tidore dan Ternate. Sampel kemudian di foto dan diambil bagian sirip renang 3 cm. Sirip renang di pilih dikarenakan bagian tubuh yang lebih aktif memiliki kualitas dan kuantitas DNA yang lebih baik dari bagian lain. Sampel kemudian di simpan dalam tube yang telah diisi dengan larutan ethanol 96. Tahapan berikutnya adalah proses ektraksi, amplifikasi, elektroforesis dan sekuensing DNA.

2.4. Prosedur Penelitian

Tahapan penelitian dapat dilihat pada bagan alir penelitian dibawah ini : Gambar 3. Bagan alir penelitian 2.5. Analisis Molekuler Analisis molekuler untuk mendapatkan data fragmen DNA menggunakan metode DNA sequencing dengan primer CRK-CRE dilakukan di laboratorium Indonesia Biodiversity Research Center IBRC, Bali. Proses analisis sampel dilaksanakan dengan beberapa tahapan antara lain : 2.5.1. Ekstraksi DNA Analisis DNA diawali dengan proses ekstraksi yang dimulai dari pengambilan sampel jaringan. Sebelum dan sesudah jaringan diambil, pinset dicelupkan ke dalam ethanol 96 dan dibakar dengan api bunsen. Isolasi DNA mitokondria menggunakan larutan Chelex 10 Walsh et al 1991. Berikutnya tube divortex dan disentrifuge selama + 20 detik, kemudian dipanaskan dalam heat blok dengan suhu 95 o C selama + 45 menit. Setelah dipanaskan, tube kembali divortex dan disentrifuge selama + 20 detik. Larutan ekstraksi siap digunakan untuk amplifikasi. Dokumentasi Sampling Pemotongan Sirip Botol Sampel Ekstraksi DNA Amplifikasi DNA DNA Elektroforesis DNA Sekuensing DNA Interpretasi data Kesimpulan