Pada Percobaan 2 dengan RH udara yang relatif lebih rendah antara 55.5-72.7 menyebabkan fluktuasi kadar air cenderung menurun.
Gambar 33 Pengaruh fluktuasi RH terhadap perubahan kadar air bijian pada Percobaan 2
4.5 Validasi Perubahan Kadar Air Jagung
Pendugaan penurunan kadar air bijian memakai model pengeringan tumpukan tebal bed dimana tumpukan dibagi menjadi 50 layer dengan tinggi
layer 0.5 m dan ketebalan setiap layer sebesar 0.01 m. Validasi ini dilakukan untuk data pada Layer 10 dan 40 yang diukur di lapangan terhadap data hasil
simulasi.
4.5.1 Validasi Kadar Air Jagung Percobaan 1
Data hasil validasi antara pengukuran dan simulasi pada Percobaan 1 dapat dilihat pada Lampiran 26, sementara penyajian grafisnya dapat dilihat pada
Gambar 34 dan 35. Hasil validasi antara kadar air pengukuran dan kadar air simulasi pada Layer 10 didapatkan standar deviasi sebesar 0.31 b.k, dengan
total error sebesar 11.57 b.k dan rata-rata error sebesar 0.44 b.k pada range 0.07-0.92 b.k. Hasil validasi ini menunjukkan bahwa antara data hasil
pengukuran dan data simulasi tidak jauh berbeda, walaupun pada beberapa waktu perbedaan tersebut terlihat sangat jelas. Namun dengan nilai error rata-rata
sebesar 0.44 b.k menunjukkan bahwa antara kedua data tersebut memiliki
50 55
60 65
70 75
80 85
10 11
12 13
14 15
16 17
18 19
20
2 4
6 8
10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 32 34 36 38 40
RH u
d a
ra K
a da
r a ir
.b .k
Waktu jam ke-
RH udara Layer 10-Ukur
Layer 40-Ukur
penyimpangan yang relatif kecil. Penurunan kadar air pada Layer 10 memiliki korelasi sebesar 0.90.
Gambar 34 Validasi kadar air bijian hasil simulasi terhadap hasil pengukuran Layer 10 pada Percobaan 1
Gambar 35 Validasi kadar air bijian hasil simulasi terhadap hasil pengukuran Layer 40 pada Percobaan 1
16.0 16.5
17.0 17.5
18.0 18.5
19.0 19.5
20.0
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 32 34 36 38 40 42 44 46 48 50
Kadar air .b.k
Waktu jam ke-
Suhu udara = 31
o
C, RH=73 , Me=16.6 b.k, Laju massa udara=12.7 kgdtk-m2
L10-simulasi L10-ukur
SD = 0.31 b.k Total error = 11.57 b.k
Rata-rata error= 0.44 b.k R = 0.90
16.0 16.5
17.0 17.5
18.0 18.5
19.0 19.5
20.0
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 32 34 36 38 40 42 44 46 48 50
Kadar air .b.k
Waktu jam ke-
Suhu udara = 31
o
C, RH=73 , Me=16.6 b.k, Laju massa udara=12.7 kgdtk-m
2
L40-simulasi L40-ukur
SD = 0.31 b.k Total Error = 11.23 b.k
Rata-rata error= 0.43 b.k R = 0.35
Validasi kadar air pada Layer 40 menunjukkan penyimpangan yang tidak jauh berbeda dari Layer 10. Besarnya penyimpangan yang terjadi antara data hasil
pengukuran dan data hasil simulasi diberikan dalam nilai total error sebesar 11.23 b.k dengan rata-rata error 0.43 b.k pada range 0.01-1.89 b.k dan
standar deviasi sebesar 0.31 b.k. Pada Layer 40 penurunan kadar air mempunyai korelasi sebesar 0.35. Nilai korelasi yang kecil pada penurunan kadar air di Layer
40 ini disebabkan oleh adanya variasi kadar air awal yang masuk ke dalam ISD. Variasi tersebut menyebabkan hasil pengukuran pada percobaan tidak sepenuhnya
bisa mengikuti trend simulasi. Penyimpangan tersebut dapat dilihat pada jam ke-6 sampai jam ke-12, antara rentang waktu tersebut ketika trend pada simulasi
menurun hasil pengukuran justeru menunjukkan peningkatan kadar air. Disamping variasi kadar air awal, peningkatan kadar air tersebut juga dapat
disebabkan oleh kondensasi uap air yang di bawa udara dari layer-layer sebelumnya.
4.5.2 Validasi Kadar Air Jagung Percobaan 2