Definisi Istilah Waktu dan Lokasi Penelitian
d. Merekam proses wawancara dalam bentuk video atau kaset sebagai keakuratan data.
e. Membuat jadwal wawancara untuk masing-masing informan. f. Mencocokkan tingkat pertanyaan dengan kemampuan informan.
g. Memperhitungkan waktu untuk melakukan transkrip wawancara. h. Menciptakan suasana nyaman selama proses wawancara dan
menyiapkan cara interupsi yang tidak mengganggu wawancara. i.
Percaya diri dengan kemampuan wawancara. j.
Mempersiapkan bila harus wawancara denga lebih dari satu informan.
k. Tidak keluar dari daftar pertanyaan yang telah dibuat dan belajar mendengarkan.
l. Memperlihatkan daftar pertanyaan pada informan sebelum
wawancara berlangsung. m. Mengendalikan
ledakanpancaran emosi
selama wawancara
berlangsung. n. Antisipasi bila jawaban informan keluar dari pertanyaan penelitian.
o. Gunakan terus epoche selama wawancara berlangsung. p. Mengucapkan terima kasih kepada informan di akhir proses
wawancara dan meminta persetujuan bila hasil wawancara dipublikasikan.
q. Meminta kesediaan informan untuk wawancara tambahan, bila diperlukan.
r. Menanyakan pertanyaan yang tepat dan bergantung kepada informan ketika mendikusikan makna peristiwa yang mereka alami,
sesungguhnya membutuhkan kesabaran dan keterampilan khusus dari peneliti.
2. Catatan Lapangan Field Note Catatan lapangan, menurut Bogdan dan Biklen 1982 dalam
Moleong 2011 adalah catatan tertulis tentang apa yang didengar, dilihat, dialami, dan dipikirkan dalam rangka pengumpulan data dan
refleksi terhadap data dalam penelitian kualitatif. Catatan lapangan dapat juga digunakan untuk mencatat ekspresi wajah, bahasa tubuh, dan reaksi
partisipan ketika berbicara Afiyanti dan Rachmawati, 2014. Catatan lapangan berisi dua bagian. Pertama, bagian deskriptif yang
berisi gambaran tentang latar pengamatan, orang, tindakan, dan pembicaraan. Kedua, bagian reflektif yang berisi kerangka berpikir dan
pendapat peneliti, gagasan, dan kepeduliannya Bogdan dan Biklen, 1982 dalam Moleong, 2011.