Hasil Analisis Tematik HASIL PENELITIAN
Tema 3. Informasi yang diberikan orang tua dalam perawatan anak usia sekolah dengan leukemia
Pada penelitian ini sebagai bentuk dukungan informasi orang tua terhadap anak dengan leukemia, maka orang tua memberikan informasi mengenai
perawatan leukemia kepada anaknya. Informasi yang diberikan meliputi 1 informasi tentang nutrisi, 2 informasi tentang penyakit anak, dan 3
informasi istirahat. 1. Informasi tentang nutrisi
Tiga dari empat partisipan memberitahukan kepada anak makanan apa saja yang boleh dan tidak boleh di konsumsi oleh anak, seperti gorengan,
perbanyak makan sayur, dan banyak minum. Berikut salah satu ungkapan partisipan:
“...kakak nggak boleh makan gorengan, makan sayur terus, banyakin minumnya...” P1.
2. Informasi tentang penyakit anak Satu dari empat partisipan menjelaskan leukemia kepada anak dengan
bahasa yang mudah dipahami oleh anak, berikut ungkapannya: “...dia suka nanya, mama leukemia itu apa? Saya bilang leukemia itu
sakit yang sering pusing dan panas...” P3.
Semua partisipan mengungkapkan bahwa anak dengan leukemia mendapatkan informasi tentang penyakitnya dari tenaga kesehatan,
seperti definisi leukemi dan terapi yang dibutuhkan. Adapun ungkapannya sebagai berikut:
“...kata dokternya sih leukemia itu penyakit yang harus ditangani dengan serius. Pengobatannya cukup lama, sekitar 1,5 tahun, harus di kemo...”
P3.
“...dikasih taunya leukemia itu kanker darah. Kelebihan darah putih. Prosesnya agak lama juga, buat anak saya harus minum obat seumur
hidup...” P4.
3. Informasi istirahat Tiga dari empat partisipan memberitahu anaknya untuk tidak melakukan
aktivitas yang dapat menimbulkan kelelahan, seperti lari-larian. Berikut salah satu ungkapan partisipan yang memiliki anak dengan leukemia usia
9 tahun: “...yaa dikasih tau ke dia, kamu nggak boleh kecapean,mainnya nggak
boleh lari-larian ...” P2.
Tema 4. Dukungan emosional orang tua selama merawat anak usia sekolah dengan leukemia
Dukungan emosional pada penelitian ini berkaitan dengan bagaimana orang tua merawat anak dengan leukemia dan bagaimana orang tua
mengekspresikan kasih sayang kepada anaknya. Dukungan emosional yang ditunjukkan orang tua selama merawat anak dengan leukemia meliputi 1
merawat dengan kasih sayang, 2 memanjakan anak, 3 menjalani perawatan dengan pasrah, 4 memijat anak, 5 memberi semangat, dan 6 mendoakan
anak. 1. Merawat dengan kasih sayang
Semua partisipan mengungkapkan memberikan kasih sayang dan perhatian yang lebih kepada anaknya, berikut salah satu ungkapannya:
“...yaa dirawat dengan kasih sayang, dikasih perhatian, disayang- sayangin aja ...” P2.
2. Memanjakan anak Satu dari empat partisipan mengungkapkan merawat anaknya dengan
cara membelikan apa yang diinginkan anaknya, berikut ungkapan partisipan tersebut:
“...dimanjain gitu, kalo dia minta apa-apa, diturutin...tapi kalo gak bisa diturutin, dianya dibilangin ngerti sih...” P3.
3. Menjalani perawatan dengan pasrah Semua partisipan mengungkapkan pasrah dalam menjalani perawatan,
berikut salah satu ungkapan partisipan: “...yah pasrah ajalah, diapa-apain juga yang penting sembuh, mudah-
mudahanlah ada milik kita gitu ya...” P4.
4. Memijat anak Satu dari empat partisipan yaitu partisipan kedua P2 mengungkapkan
memberikan pijatan kepada anak ketika anak mengeluh pegal akibat kemoterapi, berikut ungkapan partisipan tersebut:
“...misalnya abis kemo gitu kan dia suka pegel gitu, yaa saya pijitin...” P2.
5. Memberi semangat Semua partisipan memberikan ungkapan semangat agar anak semangat
menjalani terapi. Adapun sebagai berikut ungkapannya: “...kakak harus semangat, kakak nggak boleh takut, kamu pasti sembuh,
banyak doa, sabar, percaya sama Tuhan...” P1. “...yaa selalu semangat gitu, kamu harus berjuang demi emak. Kamu
semangat biar sembuh...” P2.
“...ya kudu harus semangat gitu, ya bilangin kamu harus semangat ya, nggak boleh nangis kalo disuntik...” P3.
“..kamu harus semangat, jangan suka nangis kalo pengen cepet sembuh...” P4.
Semua partisipan mengungkapkan bahwa selain orang tua, anak dengan leukemia juga mendapatkan semangat dari kerabat, teman, keluarga,
tetangga yang menjenguk, berikut salah satu ungkapannya: “...yaa semangat, bilang gini ke anak saya kamu yang semangat, demi
emak sama bapak...” P2.
Selain itu, semua partisipan mengungkapkan anak mereka mendapat semangat dari tenaga kesehatan di rumah sakit, berikut salah satu
ungkapan partisipan: “...ngasih dukungan nyemangatin “kamu pasti sembuh” juga, pokoknya
istilah ininya mereka nyemangatin secara hati gitu...” P1.
6. Mendoakan anak Satu dari empat partisipan mengungkapkan menyuruh anaknya selalu
bersabar dan banyak berdoa agar segera diberi kesembuhan. Berikut ungkapannya:
“...saya cuma bilang sabar aja, ntar juga sembuh, doa aja. Ya itu balik lagi ke doa, abis mau apalagi, modal kita cuma doa...” P1.
Selain itu, dua dari empat partisipan mengungkapkan meminta agar keluarga, kerabat, teman mendoakan anak dengan leukemia agar cepat
sembuh, berikut salah satu ungkapan partisipan: “...saya minta tolong untuk dibawa dalam doa aja karena doa itu lebih
dari semuanya...dengan doa kita bisa dekat dengan Tuhan...dengan doa kita bisa bikin mukjizat Tuhan...kalo doa kan gak abis-abis...” P1.
Tema 5. Dukungan sosial untuk anak usia sekolah dengan leukemia
Pada penelitian ini ditemukan dukungan sosial berasal dari selain orang tua melainkan dari kerabat dan lingkungan sekitar. Adapun dukungan sosial yang
diberikan meliputi 1 menjenguk anak, 2 mengantar anak, dan 3 memberi baju.
1. Menjenguk anak Semua partisipan mengungkapkan bahwa kerabat, keluarga, dan teman
datang ke RS untuk menjenguk anaknya, berikut salah satu ungkapan partisipan yaitu partisipan keempat P4:
“...kakak, temen-temennya, tetangga juga banyak yang udah pada nengok ke sini...” P4.
2. Mengantar anak Satu dari empat partisipan mengungkapkan salah satu bentuk dukungan
yang diberikan keluarga kepada anaknya yaitu dengan mengantar anak dengan leukemia ke rumah sakit. Adapun ungkapannya sebagai berikut:
“...belum banyak sih, kemarin dianterin pake mobil ke rumah sakit, materi juga ada, doa ajalah yang penting...” P4.
3. Memberi baju Satu dari empat partisipan mengungkapkan bahwa anaknya menerima
baju dari saudaranya ketika lebaran untuk menambah semangat anaknya, berikut ungkapannya:
“...pas lebaran kemaren juga pada ngasih baju buat dia..katanya biar dianya seneng...” P2.
45