32
3.2.2. Tahap Analisis
3.2.2.1. Analisis Klimatik
Menurut Brown and Gillespie 1995, iklim mikro berkaitan erat dengan rasa nyaman, suhu yang nyaman. Suhu yang nyaman dapat diwujudkan dengan
memahami 1 unsur-unsur iklim mikro angin, temperatur udara yang dapat mempengaruhi kenyamanan suhu pada manusia; 2 unsur-unsur lanskap
tanaman, air yang mempengaruhi iklim mikro. Kelembaban udara adalah ba- nyaknya kandungan air di udara. Pada kelembaban udara yang cukup tinggi, NO
2
di udara dapat bereaksi dengan massa air membentuk HNO
3
, dan unsur S bereaksi dengan O
2
membentuk SO
4
, yang akhirnya SO
3
bereaksi dengan massa air membentuk H
2
SO
4
Purnomohadi, 1995. Temperature Humidity Index
THI merupakan suatu indeks untuk menetapkan kenyamanan secara kuantitatif dengan mengkombinasikan suhu dan
kelembaban relatif udara Nieuwolt, 1977, dengan rumus:
THI = 0,8 Ta + RH x Ta 500
Keterangan: THI = indeks
kenyamanan Ta
= suhu udara
O
C RH
= kelembaban relatif udara
3.2.2.2. Analisis Kondisi Fisik
Kondisi fisik area studi yang terdiri atas aksessibilitas, lebar pedestrian, disain paving, bahan perkerasan, street furniture, vegetasi dan elemen fisik
lainnya dianalisis secara deskriptif dengan menjelaskan secara faktual kondisi- kondisi yang ada pada saat ini. Kondisi faktual yang ditemukan di lapang akan
dibandingkan kesesuaiannya dengan standar-standar dimensi ruang dan ilmu Arsitektur Lanskap.
Hal ini sangat penting, untuk melihat sejauh mana kondisi fisik yang telah terbangun saat ini memberikan dampak dan kesan yang nyaman bagi
penggunanya. Fasilitas atau struktur bangunan yang dibuat tersebut harus mengikuti standar-standar dimensi manusia penggunanya. Kenyamanan fisik ini
sering dikaitkan dengan konsep “ergonomis”, yaitu objek atau stuktur yang dibangun secara dimensional dan strukturalnya mengikuti lekuk tubuh manusia
33
penggunanya. Hal ini dimaksudkan agar objek atau struktur yang dibangun dapat optimal dan nyaman untuk digunakan oleh penggunanya.
3.2.2.3. Analisis Visual Scenic Beauty Estimation SBE