26
Konfigurasi pohon-pohon menciptakan naungan, keindahan dan keuntungan- keuntungan lainnya.
2.4.3. Kenyamanan Visual
Kenyamanan visual dihubungkan dengan kesesuaian pemandangan yang ditangkap oleh mata pengamat terhadap lingkungannya melalui persepsi dan
preferensi. Pohon dan semak baik secara individu maupun kelompok dapat membentuk keindahan pada seluruh susunan. Keindahan dapat muncul dari garis,
bentuk, warna dan tekstur yang tampak. Pepohonan dan semak membingkai pemandangan, memperhalus garis-garis arsitektural, meningkatkan dan meleng-
kapi elemen-elemen arsitektural, menyatukan elemen-elemen yang beragam dan menciptakan suasana alami.
Sedang keindahan menurut Hakim 1991 merupakan hal yang perlu diperhatikan sekali dalam hal penciptaan kenyamanan karena hal tersebut dapat
mencakup masalah kepuasan batin dan panca indera. Pemandangan sebagian besar didasarkan pada estetika buatan manusia, tetapi pada beberapa hal juga
berhubungan dengan konservasi dan preservasi. Pemandangan yang merupakan suatu karya seni dalam lanskap karya seni alam lebih bersifat artifisial, yang
memandang alam bukan sebagai suatu totalitas tetapi hanya memandang sebagian atau relatif jarang memperhatikan. Bentuk pengartikulasian lingkungan oleh
seseorang dilakukan melalui hubungan langsung dengan alam dan selalu mengobservasinya.
Persepsi kita merupakan dasar utama bagi fungsi penglihatan. Perwujudan ruang atau spasial dicapai melalui jarak pada elemen yang terhalang oleh
pandangan. Perwujudan ruang dicapai melalui tekstur dan naungan. Pepohonan dan semak membentuk dinding dan kanopi pada lanskap dan bersama dengan
komponen arsitektural lainnya dapat digunakan untuk mendekatkan, mengisi, membingkai, mengubungkan, memperluas, mengurangi dan mengartikulasi ruang
eksterior. Perilaku estetika manusia tergantung pada tingkat ketidaktertarikan dan
jarak konsepsi yang diartikan dalam asumsi-asumsi terhadap objek. Tindakan ini dibagi menjadi model objek, model lanskap atau pemandangan, dan model
lingkungan. Bentuk dari tindakan tersebut akan mempengaruhi penilaian
27
seseorang terhadap karya seni hubungannya dengan lanskap, sejauh mana orang tersebut mampu mengidentifikasi dan mengklasifikasikan gaya-gaya alam yang
diterimanya termasuk model atau objek baik artifisial atau alami. Manusia membuat objek menjadi sebuah karya seni alam, yang merupakan wujud
metafora alam, objek atau model lanskap, unit, totalitas terbatas atau karya spasial, dimana seseorang bergerak.
Daniel dan Booster 1976 mengungkapkan bahwa, sentimen dan pernyataan-pernyataan publik yang memerlukan pertimbangan estetika dan
konsekuensi tak terukur lainnya terhadap tata guna lahan publik harus dipertimbangkan. Keindahan pemandangan lanskap adalah salah satu sumberdaya
alami yang paling penting. Dari beberapa sumberdaya yang kita pakai, dipreservasi dan dicoba untuk dikembangkan, keindahan pemandangan scenic
beauty telah terbukti merupakan sumberdaya yang paling sulit untuk dihitung dengan objektif secara ilmiah. Hal ini disebabkan karena keindahan hanya secara
parsial didefinisikan oleh karakteristik lingkungan dan tergantung pada penilaian manusia.
2.5. Pendugaan Keindahan Pemandangan