Persyaratan tidak dapat dicapai pada pengujian geser horisontal posisi datar pada LVL B. Kondisi ini tidak mendukung pada pengujian delaminasi non
struktural dimana LVL B mempunyai kesempurnaan kerekatan antar vinir penyusunnya. Tetapi dengan pembebanan sejajar arah vinir LVL B mempunyai
nilai dibawah yang dipersyaratkan yaitu kurang dari 35 kgcm
2
. Hal ini dapat diduga bahwa pada LVL B telah terjadi penetrasi yang sempurna pada perekatan
antara vinir Karet dan Sengon, akan tetapi vinir Sengon yang mempunyai kekuatan rendah mempengaruhi ketahanan terhadap gaya geser yang dibebankan.
Analisis sidik ragam Lampiran 3 menunjukkan bahwa jenis LVL mempunyai pengaruh sangat nyata pada pengujian geser horisontal. Pada
pengujian geser horinsontal tegak GHT mempunyai P
value
0.001 dengan derajat kepercayaan 95, hal ini menunjukkan bahwa jenis LVL berpengaruh sangat
nyata terhadap pengujian geser horizontal tegak. Pengujian lanjutan dengan Tukey memperlihatkan bahwa LVL A dan LVL B, serta LVL B dan LVL C mempunyai
perbedaan yang sangat nyata pada pengujian geser horizontal tegak ini. Tetapi berbeda dengan LVL A dan LVL C tidak memberikan perbedaan yang nyata pada
pengujian ini. Kondisi tersebut tidak berbeda dengan pengujian geser horisontal datar GHD, dimana jenis LVL sangat berpengaruh nyata terhadap hasil
pengujian dengan P
value
0.000 dengan derajat kepercayaan 95. Ditinjau dari posisi pengujian, keduanya mempunyai korelasi positif meski nilai geser
horisontal tegak dan dapat dituliskan oleh persamaam regresi GHT = 16.7 + 0.792 GHD
4. Modulus of Rupture MOR
Pengujian MOR memberikan gambaran terhadap kemampuan contoh uji dalam menahan suatu beban sampai batas material tersebut tidak mampu lagi
menahan bebangaya yang diberikan. Sifat mekanis ini merupakan sifat yang sangat penting untuk penggunaan struktur. Hasil pengujian MOR dari ketiga LVL
yang dipakai disajikan pada Gambar 31. Pada Gambar tersebut dapat dilihat bahwa pengujian pada posisi datar memberikan hasil yang lebih tinggi daripada
pengujian pada posisi tegak pada masing-masing LVL. Hal ini dapat dikatakan bahwa LVL lebih mampu menahan beban pada posisi gaya tegak lurus serat dari
pada sejajar dengan garis rekat. Nilai MOR yang dihasilkan berkisar antara
371 – 655 kgcm
2
. Nilai tersebut telah memenuhi yang dipersyaratkan dalam SNI 01-6240-2000.
LVL A memberikan hasil yang terbaik pada pengujian MOR baik pada pengujian datar maupun tegak. Hal ini diduga karena perekat UF dapat
memberikan kekuatan rekat yang baik sehingga mampu menahan gaya tekan yang diberikan. Dalam menahan gaya tekan ini dapat diduga bahwa dengan
menggunakan vinir dari Sengon memberikan perlemahan dalam menahan gaya tekan yang diberikan. MOR dari kayu utuh Sengon termasuk rendah, yaitu 535
kgcm
2
Kikata et al. 2002, Seperti juga yang dinyatakan oleh Green et al. 1999 bahwa MOR merupakan salah satu sifat dari kekuatan bahan yang dipengaruhi
salah satunya oleh kerapatan. Sehingga hasil MOR pada LVL B mempunyai hasil yang paling rendah sesuai dengan hasil kerapatan yang paling rendah juga,
dibandingkan LVL A dan LVL C. Berdasarkan analisis sidik ragam menggunakan Anova menunjukkan bahwa
jenis LVL berpengaruh sangat nyata pada MOR pada posisi tegak dengan mendapatkan P
value
0.001 dengan derajat kepercayaan 95 Lampiran 4. Pengujian lanjutan dengan Tukey memperlihatkan bahwa LVL A dan LVL B,
serta LVL B dan LVL C mempunyai perbedaan yang sangat nyata pada pengujian MOR tegak MORt ini. Tetapi berbeda dengan LVL A dan LVL C tidak
memberikan perbedaan yang nyata pada pengujian ini. Kondisi tersebut sedikit
Gambar 31 Histogram Pengujian MOR pada 3 Jenis LVL.
berbeda dengan pengujian MOR pada posisi datar, dimana jenis LVL mempunyai pengaruh nyata terhadap hasil pengujian dengan P
value
0.026 dengan derajat kepercayaan 95. Pada uji lanjutan Tukey LVL A terhadap LVL B mempunyai
perbedaan nyata, sedangkan LVL A dengan C dan LVL B dengan C tidak memepunyai perbedaan yang nyata pada pengujian MOR datar MORd. Ditinjau
dari posisi pengujian, keduanya mempunyai korelasi positif sehingga nilai MOR tegak terhadap MOR datar dapat dituliskan oleh persamaam regresi MORt = 84 +
0.766 MORd
5. Modulus of Elasticity MOE