Dewo dengan hasil tangkapan 1.019 ekor. Dalam penelitian ini diketahui ada tiga jenis ikan dominan yaitu layang Decapterus russelli , tongkol Auxis thazard,
dan selar Selaroides leptolepsis.
3.5 Pendekatan Studi
Produktivitas perikanan purse seine mini di Desa Sathean Kabupaten Maluku Tenggara menghadapi berbagai masalah sebagaimana yang telah
diuraikan pada rumusan masalah di depan. Guna mengatasi permasalahan- permasalahan yang ada dalam pengembangan perikanan tangkap di Kabupaten
Maluku Tenggara, dalam penelitian ini dilakukan pendekatan studi bertahap. Tahap awal, mengidentifikasi karakteristik sumberdaya ikan, spesifikasi teknis
unit penangkapan, identifikasi pola operasi penangkapan dan penentuan daerah penangkapan ikan berdasarkan musim penangkapan ikan.
3.6 Metode Analisa Data
3.6.1 Komposisi panjang dan berat ikan
Data panjang dan berat ikan sampel diolah untuk melihat komposisi panjang dan berat ikan. Komposisi ini disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi
mengikuti Walpole 1995 yaitu: K = 1 + 1.33 log n
i =
K R
Keterangan : K
n i
R =
= =
= Jumlah kelas
Banyaknya data Interval kelas dan
Nilai terbesar – nilai terkecil
3.6.2 Hubungan panjang dan berat ikan
Hubungan panjang dan berat ikan dipakai untuk melihat faktor tingkat kedekatan dan kondisi ikan dan dianalisis dengan menggunakan rumus menurut
Effendie, 1997 yaitu :
W = a L
b
dimana ; W
= Berat L
= Panjang a dan b = konstanta
Nilai b digunakan sebagai penduga tingkat kedekatan hubungan antara panjang dan berat:
- Nilai b = 3, merupakan hubungan yang isometrik pertambahan berat seimbang dengan pertambahan panjang pangkat tiga
- Nilai b 3, merupakan hubungan alometrik positif pertambahan berat lebih besar dari pertambahan panjang pangkat tiga
- Nilai b 3, merupakan hubungan allometrik negatif pertambahan berat lebih kecil dari pertambahan panjang pangkat tiga .
3.7 Data hasil tangkapan per trip dan lama pelingkaran jaring
Pengukuran lama setting dilakukan pada 42 trip operasi penangkapan ikan dari 3 tiga alat tangkap
yang menjadi obyek penelitian. Data hasil tangkapan per trip dan lama pelingkaran jaring kemudian diolah untuk
dianalisis sesuai dengan desain penelitian, yaitu menggunakan Rancangan Acak Lengkap RAL klasifikasi satu arah atau ANOVA single factor. Faktor atau
sumber keragaman dari hasil tangkapan per trip dan lama setting adalah kapal penangkapan ikan. Metode penghitungan dalam analisis dilakukan dengan
perangkat lunak SPSS 16.0. Untuk analisis hasil tangkapan per trip menggunakan analisis sidik ragam
satu faktor seperti dijelaskan oleh Walpole 1995 yaitu :
dimana i = 1,2,3 dan j = 1,2,……14 Y
ij
: Hasil tangkapan dari kapal ke - i dan trip ke – j µ
: Nilai tengah rata-rata hasil tangkapan per trip
i
: Pengaruh faktor kapal
ij
: sisa dari pengaruh kapal ke - i dan trip ke – j
ij i
ij
Y
ε τ
µ
+ +
=
Untuk analisis lama pelingkaran jaring menggunakan analisis sidik ragam satu faktor seperti dijelaskan oleh Walpole 1995 yaitu :
x dimana i = 1,2,3 dan j = 1,2…….14
Y
ij
: Lama pelingkaran jaring dari kapal ke - i dan trip ke – j µ
: Nilai tengah rata-rata lama pelingkaran jaring
i
: Pengaruh faktor kapal
ij
: sisa dari pengaruh kapal ke - i dan trip ke – j Jika ANOVA menyimpulkan pengaruh faktor - i dan trip ke - j adalah
signifikan maka dilakukan uji lanjutan berupa uji beda nyata terkecil BNT. Rumus perhitungan nilai LSD untuk perlakuan dengan ulangan yang sama r
adalah: BNT = t
2s
2
r
½
Keterangan : •
Konstanta t merupakan nilai t dari tabel t pada taraf nyata dengan derajat bebas galat.
• s
2
: nilai kuadrat tengah galat KTG. •
r : jumlah ulangan.
Jika beda dua nilai tengah perlakuan lebih besar dari nilai LSD, maka kombinasi dua perlakuan tersebut dikatakan memberikan pengaruh yang berbeda
nyata pada taraf nyata . Sebalikya apabila beda dua nilai tengah perlakuan lebih kecil dari nilai LSD, maka kombinasi dua perlakuan tersebut tidak memberikan
pengaruh yang berbeda nyata.
ij i
ij
Y
ε τ
µ
+ +
=
4 HASIL PENELITIAN
4.1 Keadaan umum daerah penelitian