kekuatan mesin serta perluasan daerah penangkapan, serta peningkatan penggunaan lampu sorot cahaya sebagai alat bantu penangkapan ikan Nugroho
2006. Sainsbury 1996 menyatakan bahwa ukuran ikan yang dapat ditangkap oleh alat ini tergantung pada ukuran mata jaring yang digunakan. Semakin kecil
ukuran mata jaring maka semakin kecil peluang ikan-ikan kecil tertangkap karena tidak dapat meloloskan diri dari mata jaring.
2.2 Unit Penangkapan purse seine mini di Kabupaten Maluku Tenggara
Jeujanan 2008 melaporkan bahwa pukat cincin yang beroperasi di perairan Kabupaten Maluku Tenggara memiliki panjang yang berkisar antara 200
- 600 m dengan tinggi yang berkisar antara 40 - 70 m. Bagian kantong atau bunt sebagai tempat berkumpul ikan terbuat dari bahan PA 210D12 dan PA 210D9
dengan ukuran mata jaring mesh size 1 – 1,25 inci. Badan jaring terbuat dari bahan PA 210D6, PA 210D9 dan PA210D12 dengan ukuran mesh size sebesar
1 inci. Bagian sayap yang berfungsi sebagai pagar pencegah gerombolan ikan untuk meloloskan diri atau mencengah ikan keluar dari bagian kantong, terbuat
dari bahan PA 210D6, PA 210D9 dan PA 210D12 dengan ukuran mesh size 1,25 inci.
Jaring pada pinggir badan jaring selvedge terbuat dari bahan PVA 380D15 dengan ukuran mata jaring mesh size 1 inci yang terdiri dari 3 mata
untuk arah ke bawah. Tali ris atas floatline terbuat dari bahan PVA dengan panjang 410 m, dan diameter tali sebesar 14 mm, sedangkan tali ris bawah
leadline terbuat dari bahan PVA dengan diameter tali sebesar 14 mm yang
memiliki panjang 470 m Jeujanan, 2008 Jeujanan 2008 menyatakan bahwa jumlah pemberat dalam suatu unit
pukat cincin terdiri dari 2200 buah, dengan berat 100 grbuah. Pemberat pada pukat cincin memiliki panjang 2,9 cm dengan diameter tengah 2,8 cm yang
terbuat dari bahan timah hitam. Jarak antara pemberat berkisar 10 - 15 cm. Tali pemberat pada pukat cincin terbuat dari bahan PVA dengan diameter tali 12 mm.
Jumlah pelampung dalam satu unit pukat cincin terdiri dari 1100 buah, dengan jarak antara pelampung sekitar 15-20 cm. Pelampung pukat cincin berbentuk elips
dengan panjang 12,7 cm dan diameter tengah 9,5 cm yang terbuat dari bahan karet sintetis. Jumlah cincin dalam satu unit pukat cincin rata-rata sebanyak 50 buah.
Cincin yang digunakan oleh nelayan di Maluku Tenggara memiliki diameter luar 10 cm dan diameter dalam 6,6 cm. Cincin yang digunakan terbuat dari bahan
kuningan dengan jarak antar cincin berkisar 5 - 10 m. Purse line pada pukat cincin terbuat dari bahan PVA dengan diameter tali 20 mm yang memliki panjang
500 m. Kegiatan operasi penangkapan dengan pukat cincin di Kabupaten
Maluku Tenggara melibatkan dua jenis perahu sehingga operasi penangkapan ikan ini termasuk jenis two boat system. Satu kapal berperan sebagai kapal utama
tipe lambut; kapal ini berfungsi untuk menebarkan jaring yang dibawanya untuk melingkari atau mengurung kawasan ikan yang berkumpul di sekitar rumpon.
Satu kapal lain yang disebut kapal johnson slep berfungsi untuk menarik purse line
setelah jaring dilingkarkan dan menyimpan hasil tangkapan hingga dibongkar di fishing base.
Kedua kapal tersebut terbuat dari bahan kayu. Kapal utama tipe lambut umumnya berukuran 13 -15,5 GT dengan panjang L antara 15,0 – 17,0 meter,
lebar B 2,5 – 2,75 meter dan dalam D 1,5 - 2 m, sedangkan untuk kapal johnson slep memiliki ukuran 5,40 - 7,60 GT dengan panjang antara 5,0 – 13,0
meter, lebar 1,5 - 2,5 meter dan dalam 1,0 - 1,25 meter. Tenaga penggerak kapal utama adalah dua buah mesin tempel outboard engine masing-masing
berkekuatan 40 PK yang bermerek Yamaha, sedangkan kapal johnson digerakkan oleh sebuah mesin tempel outboard engine berkekuatan 40 PK
yang bermerek Yamaha. Mesin-mesin tersebut menggunakan bahan bakar campuran minyak tanah, bensin dan oli.
Jumlah awak yang terlibat dalam operasi penangkapan ikan dengan purse seine mini
umumnya berjumlah 17 - 20 orang. Mereka terdiri dari seorang juragan laut, 2 orang juru tawur, 2 orang juru mesin, seorang juru pantau, 2 orang
juru pelampung, 2 orang juru pemberat, nelayan biasa, seorang juru mesin kapal johnson atau slep, 2 orang juru hasil tangkapan.
2.3 Daerah Penangkapan Ikan