81 Pembelajaran. Guru dalam menyusun RPP disesuaikan dengan silabus SMK
masing-masing. Upaya mengaktifkan suasana dalam pembelajaran di SMK Kabupaten
Kebumen dilakukan oleh guru dengan cara banyak memotivasi, membimbing, mendidik siswa dan menggunakan media pembelajaran. Media pembelajaran
yang digunakan oleh guru diantaranya: menggunakan LCD, mengunakan alat peraga, menggunakan bahan ajar yang baik dan sesuai. Cara-cara tersebut
dilakukan sehingga guru dapat mengoptimalkan keaktifan siswa dalam belajar. Keterbukaan hubungan antara guru dan siswa saling menguntungkan. Hubungan
yang menguntungkan dalam pembelajaran sangat dibutuhkan sebab guru untuk dapat mengajar dengan baik dibutuhkan siswa.
b. Penerapan Sistem Manajemen Mutu Berstandar ISO 9001:2008 Pada Aspek
Transactions
Kualitas evaluasi transactions pada penerapan sistem ISO 9001:2008 di
SMK Kabupaten Kebumen termasuk dalam kategori tinggi. Nilai rata-rata tertinggi sampai terendah secara berurutan adalah dimensi peran kepsek dengan
nilai rata-rata 3,24; dimensi pemberdayaan sarpras dengan nilai rata-rata 3,20; dimensi proses pembelajaran dengan nilai rata-rata 3,17; dimensi pemberdayaan
SDM dengan nilai rata-rata 3,08; dimensi peran guru dengan nilai rata-rata 3,02; dan dimensi kompetensi guru di kelas dengan nilai rata-rata 2,98. Nilai rata-rata
pada evaluasi transactions adalah 3,12 dari nilai rata-rata tertinggi 4,00.
Berdasarkan hasil tersebut, transactions dalam penerapan sistem ISO 9001:2008
tergolong sangat tinggi. Pada kriteria penilaian nilai ini berarti tinggi. Berdasarkan hasil tersebut,
transactions dalam penerapan sistem ISO 9001:2008 tergolong tinggi.
82 Hasil penelitian menunjukan aspek
transactions sudah termasuk kategori tinggi, namun perlu adanya pembenahan dan perbaikan pada tiap dimensi agar
aspek transactions dapat ditingkatkan lagi untuk mencapai hasil yang
diharapkan. Peningkatan terutama dalam dimensi kompetensi guru di kelas dengan nilai rata-rata 2,98 dari nilai tertinggi 4,00. Hal ini sesuai dengan
Permendiknas no 62 tahun 2013 mengatur tentang sertifikasi guru. Berdasarkan peraturan tersebut dikatakan bahwa guru yang professional sudah mempunyai
sertifikat atau sudah tersertifikasi.
Diharapkan dengan aspek transactions yang
tinggi dan bahkan bisa mencapai sangat tinggi sekolah dalam melaksanakan proses kegiatan di sekolah dengan baik sehingga hasil dari kegiatan yang ada di
sekolah juga akan baik. Hasil wawancara dalam penerapan prinsip melibatkan semua orang dapat
dilihat dari komitmen, tangggung jawab guru dan siswa, dan keaktifan guru dan siswa. Komitmen atau tangggung jawab guru dan siswa dalam pembelajaran
berbeda tetapi saling mempengaruhi dalam pembelajaran. Komitmen guru dan siswa sangat baik terbukti proses pembelajaran lancar sesuai jadwal. Komitmen
guru dalam pembelajaran untuk melaksanakan tugas untuk memberhasilkan siswa sedangkan komitmen siswa menyadari membutuhkan ilmu untuk masa
depannya. Guru bertanggung jawab untuk mempersiapkan, merencanakan, mengelola, dan mengevaluasi pembelajaran yang diajarkannya. Siswa memiliki
tanggung jawab untuk mengikuti tata tertib dan mengikuti pembelajaran yang berlangsung.
SMK di Kabupaten Kebumen dalam penerapan prinsip peningkatan terus menerus dengan melakukan peningkatan sarana prasarananya. Hal ini sesuai
83 dengan apa yang diungkapkan oleh bapak Mardi Waluyo selaku Wakil Kepala
Sekolah bagian kurikulum SMK Ma’arif 1 Kebumen 13 Agustus 2014 tentang
peningkatan sarana dan prasarana, sebagai berikut “Sekolah sudah mefasilitasi mas, diantaranya tempat pembayaran dibuat
seperti bank dengan tujuan agar siswa semakin nyaman. Ada AC, air minum, dsb. Adanya aturan IKA tugas satpam diantaranya untuk
melayani tamu yang hadir walaupun belum berjalan maksimal. Kaitannya dengan siswa, fasilitas kita buat dengan rasio ideal, misalnya saja MCK
ada 40. Tempat parkir juga kita perbaiki lagi kita tata dan diberi atap serta keamanan kita tingkatkan dengan cctv.Disini juga ada fasilitas
pondok dan pesantren.” Perbaikan dan pengendalian proses pembelajaran di SMK Kabupaten
Kebumen selalu dilakukan untuk kelancaran proses pembelajaran.Langkah tersebut, salah satu penerapan prinsip sistem manajemen mutu yaitu
pendekatan proses. Perbaikan proses yang dilakukan adalah dengan merefleksi proses pembelajaran yang telah dilaksanakan dan menerima masukan dari siswa.
Apabila ada guru yang berhalangan untuk mengajar maka pengendalian proses pembelajaran melalui guru piket.
Penerapan prinsip sistem manajemen mutu ditinjau dari aspek transactions sangat tinggi, karena kepemimpinan setiap guru dalam
pembelajaran di SMK Kabupaten Kebumen dilihat dari pengunaan model dan metode pembelajaran. Setiap guru dalam mengajarkan materi kepada siswa
mengunakan model dan metode pembelajaran yang berbeda-beda. Hal ini tergantung dari materi mata pelajaran yang diajarkannya dan jam pelajaran
kegiatan belajar mengajar. Pada saat jam pelajaran pagi hari metode pembelajaran yang digunakan berbeda dengan saat guru mengajar di siang hari.
Pada mata pelajaran produktif model pembelajaran yang digunakan dengan pendekatan individual yang diawali dengan pemberian materi secara umum
84 terlebih dahulu. Selanjutnya siswa dibimbing untuk mengerjakan tugas
sebagaimana materi yang diajarkan, sehingga siswa dapat lebih aktif dalam menyelasaikan tugas diberikannya.
Perbaikan dan pengendalian proses pembelajaran di selalu dilakukan untuk kelancaran proses pembelajaran di SMK. Langkah tersebut, salah satu
penerapan prinsip sisetem manajemen mutu yaitu pendekatan proses. Perbaikan proses yang dilakukan di SMK dengan merefleksi proses pembelajaran yang telah
dilaksanakan dan menerima masukan dari siswa. Apabila ada guru yang berhalangan untuk mengajar maka pengendalian proses pembelajaran melalui
guru piket, seperti yang disampaikan oleh bapak Mardi Waluyo selaku Wakil Kepala Sekolah
bagian kurikulum SMK Ma’arif 1 Kebumen 13 Agustus 2014 tentang peningkatan sarana dan prasarana, sebagai berikut.
“Untuk pengendalian proses dilaksanakan berdasarkan menggunakan dengan piket guru sehingga apabila ada dengan jam yang kosong ada
yang memback up dengan memberi tugas yang telah disiapkan oleh guru yang tidak masuk sehingga dapat nanti dilaksanakan oleh guru piket
sehingga proses pembelajaran dapat terlaksana dan terkendali
sebagaimana yang diharapkan.” Penerapan prinsip melibatkan semua orang dapat dilihat dari komitmen,
tangggung jawab guru dan siswa, dan keaktifan guru dan siswa. Komitmen atau tangggung jawab guru dan siswa dalam pembelajaran berbeda tetapi saling
mempengaruhi dalam pembelajaran. Komitmen guru dan siswa sangat baik terbukti proses pembelajaran lancar sesuai jadwal. Komitmen guru dalam
pembelajaran untuk melaksanakan tugas untuk memberhasilkan siswa sedangkan komitmen siswa menyadari membutuhkan ilmu untuk masa
depannya. Guru bertanggung jawab untuk mempersiapkan, merencanakan, mengelola, dan mengevaluasi pembelajaran yang diajarkannya. Siswa memiliki
85 tanggung jawab untuk mengikuti tata tertib dan mengikuti pembelajaran yang
berlangsung. Evaluasi pembelajaran dilakukan untuk mengetahui daya serap siswa
untuk menguasai materi dari yang telah diajarkan. Pelaksanaan evaluasi pembelajaran dengan ulangan setiap kompetensi dasar yang telah diajarkan.
Setiap evaluasi diadakan siswa diwajibkan mendapat nilai diatas KKM Kriteria Ketuntasan Minimal. Apabila siswa tidak mendapatkan nilai diatas KKM maka
guru mengadakan remedial sampai 3x untuk meningkatkan kemampuan dan nilai hasil belajar siswa.
c. Penerapan Sistem Manajemen Mutu Berstandar ISO 9001:2008 Pada Aspek