Metode Evaluasi Prosedur Evaluasi

41

BAB III METODE PENELITIAN

A. Metode Evaluasi

Penelitian ini menggunakan metode evaluasi dengan pendekatan deskriptif kuantitatif. Pendekatan deskriptif kuantitatif dipilih dengan pertimbangan penelitian ini akan mendeskripsikan kondisi sebenarnya dari populasi penelitian berdasarkan sampel yang menjadi perhatian dalam penelitian ini dengan mendasarkan pada data-data berbentuk angka-angka. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian evaluasi dengan menggunakan model countenance stake dalam mengetahui kesesuaian pelaksanaan program SMM berstandar ISO 9001:2008 dan kepuasan pelanggan di SMK Kabupaten Kebumen . Adapun tahapan dalam model countenance stake telah dimodifikasi oleh peneliti sehingga menjadi antecedents masukan, transactions proses, outputs keluaran. Penekanan yang umum dalam model ini adalah bahwa saat evaluasi, evaluator membuat penilaian tentang program yang dievaluasi.

B. Prosedur Evaluasi

Penelitian evaluatif ini menggunakan model coutenance stake, dimana ada 3 tiga tahapanphase yang di bagi lagi menjadi 2 dua tahapan yaitu deskripsi description dan keputusanpenilaian judgment. Ketiga tahapan yakni antecedents, transactions dan output dapat disimpulkan bahwa: 1 standar relatif yang menjelaskan penerapan SMM Berstandar ISO 9001:2008 untuk 42 menjamin kualitas mutu di SMK kabupaten Kebumen, dan 2 standar absolut yang mendasarkan pada standar mutu pendidikan dan tingkat kepuasan pelanggan. Adapun model evaluasi countenance stake pada sistem manajemen mutu berstandar ISO 9001:2008 dan tingkat kepuasan pelanggan dapat dijelaskan pada gambar 4 sebagai berikut: Gambar 4. Model Evaluasi Countenance Stake Berdasarkan model countenance stake tersebut maka ada tiga tahap dalam program penerapan, yakni: antecedents, transactions dan output. Dalam menilai suatu program pendidikan, perlu dilakukan perbandingan yang relatif antara satu program dengan yang lain, atau perbandingan yang absolut satu 43 program dengan standar. Penekanan yang secara umum adalah evaluator yang membuat penilaian tentang program yang dievaluasi. Penerapan sistem manajemen mutu berstandar ISO 9001:2008 memberikan penekanan melalui penerapan prinsip sistem manajamen mutu berstandar ISO 9001:2008. Penerapan prinsip sistem manajemen mutu berstandar ISO 9001:2008 untuk menghasilkan pelayanan yang bermutu yang dihasilkan sekolah sesuai dengan persyaratan yang diberikan oleh pelanggan. Prinsip sistem manajamen mutu berstandar ISO 9001:2008, sebagai berikut: 1 berfokus kepada pelanggan, 2 kepemimpinan, 3 melibatkan semua orang, 4 pendekatan proses, 5 pendekatan sistem, 6 peningkatan terus menerus, 7 pendekatan fakta, dan 8 hubungan saling menguntungkan. Kedelapan prinsip manajemen mutu yang telah disebutkan sebelumnya merupakan persyaratan untuk menerapkan SMM berstandar ISO 9001:2008. Penerapan prinsip SMM berstandar ISO 9001:2008 diperlukan komitmen bersama. Sekolah yang telah menerapkan SMM berstandar ISO 9001:2008 diharapkan selalu meningkatkan mutu operasionalnya dan menjaga kualitas dalam pelaksanaan kegiatannya di sekolah.

C. Tempat dan Waktu Penelitian