55
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dikemukakan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan profil inkuiri siswa dalam
pembelajaran matematika berbasis proyek dibedakan berdasar gaya belajar adalah sebagai berikut :
1. Subjek dengan gaya belajar visual pada tahap penentuan
pertanyaan mendasar, melakukan keterampilan inkuiri paling dasar yaitu
mengamati dan memperkirakan. Kemudian pada tahap mendesain proyek dan menyusun jadwal, melakukan
keterampilan inkuiri menengah yaitu merancang dalam pendesainan proyek dan strategi. Selanjutnya pada tahap
pengerjaan proyek, melakukan keterampilan inkuiri dasar dan menengah
yaitu mengumpulkan
data, menganalisis,
melakukan penyelidikan ilmiah. Pada tahap menguji hasil, melakukan keterampilan inkuiri dasar yaitu menjelaskan,
menganalisis. 2.
Subjek dengan gaya belajar auditori pada tahap penentuan pertanyaan mendasar, melakukan keterampilan inkuiri paling
dasar yaitu mengamati. Kemudian pada tahap mendesain proyek dan menyusun jadwal, melakukan keterampilan inkuiri
menengah yaitu merancang dalam pendesainan proyek dan strategi. Selanjutnya pada tahap pengerjaan proyek, melakukan
keterampilan inkuiri paling dasar dan lanjutan yaitu
mengelompokkan data, mengevaluasi argumen. Pada tahap menguji hasil, melakukan keterampilan inkuiri lanjutan yaitu
mengevaluasi argumen. 3.
Subjek dengan gaya belajar kinestetik pada tahap penentuan pertanyaan mendasar, melakukan keterampilan inkuiri paling
dasar yaitu mengamati. Kemudian pada tahap mendesain
proyek dan menyusun jadwal, melakukan keterampilan inkuiri paling dasar mengkomunikasikan hasil proyek dan menengah
yaitu merancang dalam pendesainan proyek dan strategi. Selanjutnya pada tahap pengerjaan proyek, melakukan
keterampilan inkuiri paling dasar mengelompokkan data,
inkuiri menengah yaitu merancang pertanyaan, inkuiri terpadu yaitu menerapkan rencana percobaan. Pada tahap menguji
hasil, melakukan keterampilan inkuiri dasar yaitu menjelaskan. 4.
Adanya perbedaan keterampilan inkuiri yang ada pada subjek dengan gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik. Subjek
dengan gaya belajar visual mampu melakukan keterampilan inkuiri pada tahap keterampilan menengah, sedangkan subjek
dengan gaya belajar auditori mampu melakukan keterampilan inkuiri pada tahap keterampilan lanjutan. Subjek dengan gaya
belajar kinestetik mampu melakukan keterampilan inkuiri pada tahap keterampilan terpadu.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, beberapa saran yang dapat peneliti kemukakan adalah sebagai berikut:
1. Saran pada guru
a. Untuk meningkatkan keterampilan inkuiri siswa,
sebaiknya guru membiasakan siswa dengan pembelajaran berbasis proyek.
b. Secara umum terdapat perbedaan keterampilan inkuiri
antara siswa dengan gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik.
Oleh karena
itu, guru
sebaiknya memperhatikan perbedaan gaya belajar dalam proses
pembelajaran, khususnya
dalam pembelajaran
matematika.
2. Saran pada peneliti berikutnya
a. Penelitian ini hanya berfokus pada penggambaran proses
inkuiri siswa dengan gaya belajar yang dibentuk secara homogen
dalam pembelajaran
matematika. Perlu
dilakukan penelitian lanjutan tentang bagaimana proses inkuiri dibentuk dan dikembangkan pada diri siswa
dengan gaya belajar yang dibentuk secara heterogen melalui pembelajaran matematika.
b. Bagi peneliti lain yang hendak melakukan penelitian yang
relevan dengan ini, sebaiknya menggunakan materi selain materi jarak. Subjek penelitian juga tidak hanya terbatas
pada kelas X saja, melainkan kelas VII,VIII, IX, XI, XII sehingga mendapatkan data proses inkuiri siswa dari tiap
jenjang pendidikan.
125
DAFTAR PUSTAKA
Adibah, Fanny. Skripsi: “ Pengembangan perangkat pembelajaran matematika dengan pendekatan inkuiri di kelas VIII Mts
Negeri 2 Surabaya. Surabaya: IAIN, 2009. Cholidah , Diana Tri, Tesis: “Profil Berpikir Siswa SMP Dalam
Memecahkan Masalah Aljabar Ditinjau dari Gaya Belajar ”.
Surabaya: UNESA, 2014. Depdiknas.Kurikulum 2004 Standar Kompetensi Mata Pelajaran
Matematika [Online].
Tersedia :
http:sasterpadu.tripod.comsas_storeMatematika.pdf [28 Pebruari 2015] pukul 07.30.
DePorter Bobby dan Mike Hernacki.Quantum Learning: Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan, Bandung: Kaifa, 2000.
Gatot Soenardji. 2003. Journal Gaya belajar. Vol 3 h.3. Herdiansyah, Haris. Metodologi Penelitian Kualitatif Untuk Ilmu-Ilmu
Sosial. Jakarta: Salemba Humanik, 2003. Hudojo, Herman. Mengajar Belajar Matematika. Jakarta: Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga
Kependidikan. 1988. https:www.academia.edu2314979PENERAPAN_MODEL_PJBL_P
ROYEK_BASID_LEARNING_DALAM_UPAYA_MENIN GKATKAN_KREATIFITAS_SISWA
Lexy J Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1996.
Mahmudi, A,
“Proyek Based-
Learning”. http:staff.uny.ac.iddosenali-mahmudi-spd-mpd-dr, 1996.
Majid Abdul. Strategi Pembelajaran. Bandung : Remaja Rosdakarya, 2013.
Marno, Strategi Metode Pengajaran.Jogjakarta:Ar-Ruzz Media. 1996.
Permendikbud Nomor 81A Tahun 2013, Implementasi Kurikulum,
Lampiran IV. Pedoman Umum Pembelajaran.: Jakarta. Purwanto, Jurnal Analilis Kemampuan Inkuiri melalui model
pembelajaran berbasis model Hirarki Of Inquiry. Bandung: UPI, 2003.
Rhomadhona Suci,
Cara Terbaik
Mengajarkan Matematika.
Jakarta:Indeks, 2009.