54
4.2.3 Peran Komite Sekolah Sebagai Badan Pengon- trol
Dalam perannya sebagai badan pengontrol, komite dekolah berperan untuk meminta penjabaran
kepada sekolah tentang hasil belajar siswa; menye- barkan kuesioner untuk memperoleh masukan, saran,
dan ide kreatif dari masyarakat; serta menyampaikan laporan secara tertulis tentang hasil pengamatan
Komite Sekolah terhadap sekolah. Hasil penelitian tentang peran komite sekolah sebagai badan pengon-
trol dapat dilihat pada Tabel 4.4 berikut:
Tabel 4.4 Peran Komite Sekolah Sebagai Badan Pengontrol
NO Indikator
Min Max
Mean SD
1 Meminta penjabaran kepada
sekolah tentang hasil belajar siswa.
1 5
3,10 1,12
2 Menyebarkan kuesioner untuk
memperoleh masukan, saran, dan ide kreatif dari masya-
rakat. 1
5 2,67
1,31
3 Menyampaikan laporan kepa-
da sekolah secara tertulis tentang
hasil pengamatan
komite sekolah
terhadap sekolah.
1 5
2,67 1,31
Total 1
5 2,78
1,25 Sumber: Data Primer yang diolah, 2013
Data hasil penelitian menunjukkan bahwa peran Komite Sekolah sebagai badan pengontrol cukup baik
2,60 - 3,39 dengan diperolehnya rata-rata 2,78 dan standar deviasi 1,25. Dalam hal meminta penjabaran
55 kepada sekolah tentang hasil belajar siswa tergolong
cukup berperan dengan diperolehnya rata-rata 3,00. Hal ini disebabkan selama ini komite sekolah memang
diundang ke sekolah rata-rata hanya dalam rangka penerimaan rapor atau kelulusan. Dengan demikian
forum tersebut sekaligus merupakan forum penjabar- an hasil belajar siswa.
4.2.4 Peran Komite Sekolah Sebagai Mediator
Peran komite sekolah sebagai mediator diurai- kan dalam delapan indikator yaitu membantu sekolah
dalam menciptakan hubungan dan kerja sama antara sekolah dengan orang tua dan masyarakat; menga-
dakan rapat atau pertemuan secara rutin atau insi- dental dengan kepala sekolah dan dewan guru; meng-
adakan kunjungan atau silaturahmi ke sekolah, atau dengan dewan guru di sekolah; bekerja sama dengan
pihak sekolah dalam kegiatan penelusuran alumni. Data hasil penelitian tentang peran komite sekolah
sebagai mediator dapat dilihat pada Tabel 4.5 berikut:
56
Tabel 4.5 Peran Komite Sekolah Sebagai Mediator
NO Indikator
Min Max
Mean SD
1 Membantu sekolah dalam menciptakan hubungan dan kerjasama antara seko-
lah dengan orang tua dan masyarakat. 1
4 3,04
0,58 2 Mengadakan rapat atau pertemuan se-
cara rutin atau insidental dengan kepala sekolah dan dewan guru.
3 4
3,21 0,42
3 Mengadakan kunjungan atau silaturah- mi ke sekolah, atau dengan dewan guru
di sekolah. 2
5 2,61
0,50 4 Bekerjasama dengan sekolah dalam
kegiatan penelusuran alumni. 1
2 1,11
0,92 Total
1 5
2,20 0,60
Sumber: Data Primer yang diolah, 2013
Tabel 4.5 menunjukkan bahwa secara keselu- ruhan peran komite sekolah sebagai mediator kurang
baik 1,80-2,59 dengan diperolehnya rerata 2,20 dan standar deviasi 0,60. Hal yang jarang dilakukan oleh
semua komite sekolah adalah dalam hal bekerjasama dengan sekolah dalam kegiatan penelusuran alumni.
Penyebabnya adalah kurangnya pengetahuan Komite Sekolah tentang perannya dalam manajemen berbasis
sekolah, dan juga karena pihak sekolah belum menempatkan komite sekolah sesuai peran, tugas dan
fungsinya sebagaimana
yang diamanatkan
oleh Kepmendiknas No. 044U2002.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan untuk rerata empat peran komite sebagai badan pertimbang-
an, badan pendukung, badan pengontrol dan mediator sebagai berikut:
57
Tabel 4.6 Tabel Rerata Peran Komite Sekolah
No Peran Komite
Min Max
Mean SD
1 Badan Pertimbangan
1 5
2,87 1,18
2 Badan Pendukung
1 5
2,71 1,03
3 Badan Pengontrol
1 5
2,78 1,25
4 Mediator
1 5
2,20 0,60
Tabel 4.6 menunjukkan bahwa ada tiga peran komite sekolah cukup baik, yaitu peran komite
sekolah sebagai badan pertimbangan, badan pendu- kung, dan badan pengontrol. Sedangkan peran komite
sekolah sebagai mediator dalam kategori kurang baik.
4.3 Pembahasan