57
Tabel 4.6 Tabel Rerata Peran Komite Sekolah
No Peran Komite
Min Max
Mean SD
1 Badan Pertimbangan
1 5
2,87 1,18
2 Badan Pendukung
1 5
2,71 1,03
3 Badan Pengontrol
1 5
2,78 1,25
4 Mediator
1 5
2,20 0,60
Tabel 4.6 menunjukkan bahwa ada tiga peran komite sekolah cukup baik, yaitu peran komite
sekolah sebagai badan pertimbangan, badan pendu- kung, dan badan pengontrol. Sedangkan peran komite
sekolah sebagai mediator dalam kategori kurang baik.
4.3 Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis data, secara keselu- ruhan peran komite sekolah dalam manajemen ber-
basis sekolah di Gugus Diponegoro Kecamatan Dempet dalam katagori baik. Selanjutnya akan dilakukan
pembahasan per aspek mengenai peran komite sekolah dalam manajemen berbasis sekolah di Gugus
Diponegoro Kecamatan Dempet.
4.3.1 Peran Komite Sekolah sebagai Badan Pertim- bangan
Untuk peran komite sekolah sebagai badan per- timbangan dikategorikan baik. Hal ini berarti bahwa di
Gugus Diponegoro, komite sekolah cukup dalam
58 memberikan pertimbangan kepada sekolah dalam
rangka menentukan kebijakan sekolah yang tampak dalam banyak hal. Dalam mendata kondisi sosial
ekonomi peserta didik dan sumber daya pendidikan yang ada dalam masyarakat, komite sekolah sudah
banyak berperan. Namun demikian dalam hal mem- berikan masukan dan pertimbangan kepada sekolah
dalam penyusunan visi, misi, tujuan, kebijakan, dan kegiatan sekolah serta dalam memverivikasi RAPBS
yang disusun sekolah. Komite belum banyak terlibat, kondisi ini didukung oleh hasil wawancara dengan
salah satu ketua komite sekolah:
Sekolah menentukan kondisi sosial ekonomi ber- dasarkan analisa mereka terhadap keseharian
siswa dengan pertimbangan dari Komite Sekolah. Ini disebabkan karena kebanyakan guru berdo-
misili jauh dari sekolah sehingga mereka kurang memahami kondisi sosial ekonomi siswa. Sedang-
kan dalam penyusunan visi, misi, tujuan, kebijak- an, dan kegiatan sekolah yang ada di dalam KTSP
dan RAPBS, Komite Sekolah belum dilibatkan. Biasanya kepala sekolah akan meminta tanda
tangan Ketua Komite Sekolah untuk bukti penge- sahan KTSP dan RAPBS yang telah tersusun. Jadi
Komite Sekolah tidak terlibat dalam penyusunan KTSP dan tidak melakukan verivikasi terhadap
RAPBS yang disusun sekolah.
Dari hasil wawancara tersebut diketahui bahwa di Sekolah Dasar se-Gugus Diponegoro, komite seko-
lah sebagai badan pertimbangan banyak diberdaya- kan. Hal ini tentu saja sangat menggembirakan.
Dengan demikian dengan pertimbangan dari Komite Sekolah, sasaran bantuan dari sekolah akan lebih
59 tepat. Juga tentang visi, misi, tujuan, kebijakan, dan
kegiatan sekolah yang disusun dan dilaksanakan akan lebih sesuai dengan kondisi masyarakat setempat
mengingat komite sekolah merupakan representasi dari orang tua siswa dan masyarakat sekitar sekolah.
Sementara itu dalam hal menganalisis hasil pendataan sebagai bahan pemberian masukan, per-
timbangan dan rekomendasi kepada sekolah; dan menyampaikan masukan, pertimbangan, dan reko-
mendasi secara tertulis kepada sekolah dengan tem- busan kepada Dinas Pendidikan dan Dewan Pendi-
dikan, belum banyak dilakukan oleh komite sekolah. Penyebabnya adalah karena komite sekolah di sekolah
dasar berada dekat dengan sekolah sehingga saran masukan lebih banyak disampaikan langsung secara
lisan kepada sekolah. Untuk pertimbangan kepada sekolah dalam rangka pengembangan kurikulum
muatan lokal, dan meningkatkan proses pembelajaran dan pengajaran yang menyenangkan cukup sering
dilakukan, karena kurikulum muatan lokal, sudah merupakan paket dari Dinas Pendidikan maka tidak
perlu lagi pengembangan di tingkat sekolah, hanya pemberitahuan saja oleh pihak sekolah kepada komite
sekolah yang sudah dianggap sebagai pemberian pertimbangan. Kondisi ini didukung oleh hasil wawan-
cara dengan salah seorang kepala sekolah di Gugus Diponegoro:
60
Komite Sekolah memang belum pernah memberi- kan saran pertimbangan secara terulis kepada kami
dengan tembusan kepada Dinas Pedidikan. Saran tertulis yang diberikan kepada sekolah biasanya
hanya dituliskan di buku tamu, itu juga lebih banyak berupa kesan bukan pesan. Untuk pengem-
bangan Kurikulum Muatan Lokal di tingkat sekolah kami memang belum pernah melakukannya karena
Kurikulum Muatan Lokal sudah merupakan paket dari Dinas Pendidikan untuk keseragaman. Kami
hanya memberitahu saja kepada Komite Sekolah tentang mata pelajaran Muatan Lokal yang ada di
sekolah kami.
Dari wawancara tersebut dapat diketahui bahwa Sekolah Dasar di Gugus Diponegoro sudah banyak
mendapatkan pertimbangan dari Komite Sekolah dalam banyak hal. Untuk Kurikulum Muatan Lokal,
sebaiknya pengembangan di tingkat satuan pendidik- an masih diperlukan meskipun kurikulum tersebut
merupakan paket dari Dinas Pendidikan dan ada keseragaman di tingkat kabupatenkota. Ini lebih
dikarenakan agar pembelajaran muatan lokal yang dilaksanakan di sekolah lebih sesuai dengan kondisi
yang ada di sekolah, lebih sesuai dengan makna muatan lokal itu sendiri, serta sesuai dengan sema-
ngat otonomi yang sesunggguhnya. Secara keseluruhan peran komite sekolah di
sekolah dasar Gugus Diponegoro Kecamatan Dempet sebagai badan pertimbangan dikategorikan baik. Yang
berarti bahwa komite sekolah sudah banyak membe- rikan pertimbangan kepada sekolah dalam merenca-
nakan dan melaksanakan visi, misi, tujuan, kebijakan dan kegiatan sekolah.
61
4.3.2 Peran Komite Sekolah sebagai Badan Pendu- kung