Uji Linearitas Pengujian Prasyara

1. Persamaan Garis Regresi

Berdasarkan pernyataan data pengujian prasyarat analisis regresi di atas maka persamaan garis regresi dapat dinyatakan dalam persamaan sebagai berikut: Y= 98,355+0,574 X Persamaan tersebut menunjukkan bahwa nilai koefisien X sebesar 0,574 yang berarti, apabila nilai desentralisasi pendidikan X meningkat satu poin maka nilai profesionalitas guru Y akan meningkat 0,574 poin

2. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi menunjukkan tingkat ketepatan garis regresi. Garis regresi digunakan untuk menjelaskan proporsi dari profesionalitas guru Y yang diterangkan oleh variabel independennya. Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan program SPSS versi 13.0 menunjukkan r 2 sebesar 0,065 Nilai tersebut berarti 6,5 perubahan pada variabel profesionalitas guru Y dapat diterangkan oleh variabel desentralisasi pendidikan X.

3. Pengujian Signifikansi Korelasi dengan Uji t

Pengujian signifikansi bertujuan untuk mengetahui kebermaknaan korelasi Desentralisasi Pendidikan X terhadap profesionalitas guru Y. Berdasarkan hasil analisis data koefisien korelasi r sebesar 0,254 yang berarti koefisien bernilai positif dan lebih besar dari 0, dengan demikian dapat dinyatakan ada pengaruh yang positif antara X terhadap Y. Uji signifikan menggunakan uji t hitung sebesar 2,681 jika dibandingkan dengan nilai t tabel sebesar 1,660 pada taraf signifikansi 5 maka nilai t hitung t tabel sehingga hipotesis diterima. Hal ini berarti bahwa ada pengaruh yang positif oleh Desentralisasi Pendidikan terhadap profesionalitas guru walaupun sangat kecil.

B. Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Desentralisasi Pendidikan terhadap Profesionalitas Guru SMK Negeri dan Swasta di Kecamatan Depok Kabupaten Sleman. Berdasarkan data penelitian yang dianalisis maka dilakukan pembahasan tentang penelitian sebagai berikut:

1. Desentralisasi Pendidikan

Reformasi tahun 1999 membawa implikasi berbagai perubahan dalam dunia pendidikan, baik dari sisi paradigma maupun kebijakan pendidikan. Salah satu perubahan paradigma pendidikan dari yang sentralistik ke arah pemberian otonomi kepada daerah. Hal ini melahirkan sistem desentralisasi pendidikan sebagai bentuk perubahan dari sistem sentralisasi yang diberlakukan sebelumnya. Perubahan dari sentralisasi menjadi desentralisasi pendidikan dalam penelitian ini mengangkat indikator berupa aktualisasi dan kontekstualisasi pelaksanaan desentralisasi pendidikan di tingkat sekolah, baik perencanaan, kurikulum, standarisasi kelulusan, pengembangan kreatifitas pembelajaran di sekolah, kewenangan pada sekolah untuk melakukan swakelola maupun pada dataran profesionalisasi tenaga guru yang disesuaikan dengan kebutuhan sekolah. Sekolah merupakan organisasi terdepan dalam sistem pendidikan secara nasional. Di tingkat sekolah itulah realisasi dari semua kebijakan tentang