6
BAB II KAJIAN TEORI
A. Kajian Pustaka
1. Pengertian Tradisi
Tradisi dalam bahasa latin traditio, “diteruskan atau kebiasaan, dalam pengertian yang paling sederhana adalah sesuatu yang dilakukan
sejak lama dan menjadi bagian dari kehidupan suatu kelompok masyarakat, biasanya dari suatu negara, kebudayaan, waktu atau agamayang sama. Hal
yang paling mendasar dari tradisi adalah adanya informasi yang diteruskan dari generasi ke generasi baik tertulis maupun lisan, karena tanpa adanya
ini, suatu tradisi dapat punah. Tradisi merupakan warisan atau norma-norma adat istiadat, kaidah-
kaidah, harta-harta. Tetapi tradisi bukan suatu yang tidak dapat diubah. Tradisi justru diperpadukan dengan aneka ragam perbuatan manusia dan
diangkat dalam keseluruhannya. Manusia yang membuatkan ia yang menerima, ia pula yang menolaknya atau mengubahnya. Itulah sebabnya
mengapa kebudayaan merupakan cerita perubahan-perubahan manusia yang selalu memberi wujud baru kepada pola-pola kebudayaan yang sudah
ada. Van Reusen, 1992 : 115. Tradisi merupakan roh dari sebuah kebudayaan. Tanpa tradisi tidak
mungkin suatu kebudayaan akan hidup dan langgeng. Dengan tradisi hubungan antara individu dengan masyarakatnya bisa harmonis. Dengan
7
tradisi sistem kebudayaan akan menjadi kokoh. Bila tradisi dihilangkan maka ada harapan suatu kebudayaan akan berakhir diaat itu juga. Setiap
sesuatu menjadi tradisi biasanya telah teruji tingkat efektifitas dan efisiennya. Efektifitas dan efisiennya selalu mengikuti perjalanan
perkembangan unsur kebudayaan. Berbagai bentuk sikap dan tindakan dalam menyelesaikan persoalan kalau tingkat efektifitasnya dan efisiennya
rendah akan segera ditinggalkan pelakunya dan tidak akan pernah menjelma menjadi sebuah tradisi. Tentu saja sebuah tradisi akan pas dan
cocok sesuai situasi dan kondisi masyarakat pewarisnya. Menurut Bastomi 1986: 1 Upacara tradisi adalah kegiatan yang
melibatkan warga masyarakat dalam usaha bersama-sama untuk mencapai tujuan keselamatan bersama. Berdasarkan dua pengertian di atas maka
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : a.
Upacara tradisi bertujuan untuk menciptakan suasana yang tenang serta menghindarkan dari bahaya yang akan mengancam di kemudian hari.
b. Upacara tradisi merupakan suatu kegiatan yang didalamnya
mengandung makna bahwa upacara tersebut harus diikuti dan dilaksanakan seluruh warga masyarakat tanpa ada rasa terpaksa.
c. Dalam upacara tradisi ini banyak larangan yang tidak boleh dilanggar
oleh masyarakat, karena kalau dilanggar bisa berakibat kematian. d.
Upacara tradisional tumbuh dan menyebar melalui berbagai sikap perbuatan manusia terhadap peristiwa tertentu.
8
Peranan tradisi terutama sangat nampak pada masyarakat pedesaan walaupun kehidupan tradisi terdapat pula pada masyarakat kota.
Masyarakat pedesaan dapat diidentifikasikan sebagai masyarakat agraris, maka sifat masyarakat sepeti itu cenderung tidak berani berspekulasi
dengan alternatif yang baru. Tingkah laku masyarakat selalu pada pola-pola tradisi yang telah lalu Bastomi, 1986 : 14.
Selanjutnya dari konsep tradisi akan lahir istilah tradisional. Tradisional merupakan sikap mental dalam merespon berbagai persoalan
dalam masyarakat. Di dalamnya terkandung metodologi atau cara berfikir dan bertindak yang selalu berpegang teguh atau berpedoman pada nilai dan
norma yang berlaku dalam masyarakat. Dengan kata lain setiap tindakan dalam menyelesaikan persoalan berdasarkan tradisi.
Salah satu tradisi masyarakat Jawa adalah upacara-upacara adat yang dikemas secara tradisional yang disebut juga upacara tradisional. Upacara
tradisional merupakan salah satu wujud peninggalan kebudayaan. Kebudayaan adalah warisan sosial yang hanya dapat dimiliki oleh warga
masyarakat pendukungnya dengan jalan mempelajarinya Purwadi, 2005 : 1.
2. Upacara Tradisional