Analisis Deskriptif Teknik Analisis Data

64 Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 Keterangan: Y : prestasi praktek Sepeda Motor a : konstanta b 1 , b 2 : koefisien regresi masing-masing variabel X 1 : motivasi berprestasi X 2 : kemandirian belajar Adapun pengujian yang digunakan menyangkut analisis regresi berganda adalah sebagai berikut. a. Uji Determinasi R 2 Koefisien determinasi digunakan untuk menghitung seberapa besar varian variabel terikat dapat dijelaskan oleh variasi variabel-variabel inpenden. Pada hakikatnya nilai R 2 dapat bervariasi antara 0 sampai 1. Semakin dekat R 2 dengan 1, maka semakin tepat regresi untuk meramalkan prestasi praktek Sepeda Motor, dan hal ini menunjukkan hasil estimasi keadaan yang sebenarnya. Nilai R 2 dapat diformulasikan sebagai berikut.  2 Keterangan: R 2 : Koefisien Determinasi ESS : s TSS : 65 Apabila R 2 sama dengan 0, maka model yang digunakan tidak menjelaskan sedikitpun variasi dari nilai Y. Apabila R 2 sama dengan 1, maka model yang digunakan menjelaskan 100 variasi dari nilai Y atau terjadi kecocokan sempurna. b. Uji T Uji t dilakukan untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan atau tidak dari variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial. Jika t hitung lebih besar daripada t tabel berarti terdapat pengaruh signifikan dari variabel kemandirian belajar dan motivasi berprestasi terhadap prestasi praktek Sepeda Motor. Demikian pula sebaliknya, jika t hitung lebih kecil daripada t tabel berarti tidak terdapat pengaruh signifikan dari variabel kemandirian belajar dan motivasi berprestasi terhadap prestasi praktek Sepeda Motor. Adapun rumus uji t t t st Sugiyono, 2011: 380 sebagai berikut. r² 1 2 n r t    Keterangan: r : koefisien korelasi n : jumlah sampel Pengujian ini dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut. 1 Bila nilai probabilitas sig. t 0,025 taraf signifikansi 5, kriteria pengujian dua arah, maka hipotesis tidak ditolak, dengan demikian 66 ada pengaruh yang signifikan antara variabel bebas terhadap variabel terikat secara individu. 2 Bila nilai probabilitas sig. t 0,025 taraf signifikansi 5, kriteria pengujian dua arah, maka hipotesis ditolak, dengan demikian tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel bebas terhadap variabel terikat secara individu. c. Uji F Uji F dilakukan untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat secara simultan. Jika F hitung lebih besar daripada F tabel berarti terdapat pengaruh signifikan dari variabel kemandirian belajar, motivasi berprestasi terhadap prestasi praktek Sepeda Motor secara bersama-sama sehingga model baik digunakan untuk memprediksi prestasi praktek Sepeda Motor. Demikian pula sebaliknya, jika F hitung lebih kecil daripada F tabel maka tidak terdapat pengaruh signifikan dari variabel kemandirian belajar, motivasi berprestasi terhadap prestasi praktek Sepeda Motor secara bersama-sama sehingga model tidak baik digunakan untuk memprediksi prestasi praktek Sepeda Motor. Menurut Sudjana 2011: 69 untuk menghitung F hitung dengan rumus berikut. F =     1 k n ² R 1 K R²    Keterangan: R² : koefisien determinasi

Dokumen yang terkait

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA KELAS X PROGRAM STUDI TEKNIK KENDARAAN RINGAN DI SMK PIRI 1 YOGYAKARTA.

1 1 17

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DAN MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA KELAS X JURUSAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN DI SMK PIRI 1 YOGYAKARTA.

0 0 87

HUBUNGAN ANTARA PRESTASI BELAJAR DAN PRESTASI PRAKTIK INDUSTRI DENGAN MINAT BERWIRASWASTA SISWA KELAS III BIDANG KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK PIRI 1 YOGYAKARTA.

0 0 118

PENGARUH PELAKSANAAN PRAKTIK SECARA TERINTEGRASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR DASAR – DASAR OTOMOTIF SISWA KELAS X JURUSAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK PIRI 1 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 0 117

HUBUNGAN ANTARA MINAT MEMBACA DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS X JURUSAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK PIRI 1 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013.

3 21 137

HUBUNGAN PELAKSANAAN BIMBINGAN KONSELING DAN FASILITAS BELAJAR DI RUMAH TERHADAP MOTIVASI BERPRESTASI SISWA KELAS X TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK PIRI 1 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 0 176

GAYA BELAJAR SMK PIRI 1 YOGYAKARTA (Studi pada Kelas X Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan.

0 1 155

KONTRIBUSI MOTIVASI BELAJAR DAN KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X JURUSAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK NEGERI 1 CANGKRINGAN.

1 7 122

PENGARUH MINAT SISWA DALAM MEMILIH PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X JURUSAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK PIRI 1 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 1 148

PENGARUH PEMBERIAN REWARD DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK PIRI 1 YOGYAKARTA.

0 0 254