66
ada pengaruh yang signifikan antara variabel bebas terhadap variabel terikat secara individu.
2 Bila nilai probabilitas sig. t 0,025 taraf signifikansi 5, kriteria pengujian dua arah, maka hipotesis ditolak, dengan demikian tidak
ada pengaruh yang signifikan antara variabel bebas terhadap variabel terikat secara individu.
c. Uji F Uji F dilakukan untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang
signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat secara simultan. Jika F
hitung
lebih besar daripada F
tabel
berarti terdapat pengaruh signifikan dari variabel kemandirian belajar, motivasi berprestasi terhadap prestasi
praktek Sepeda Motor secara bersama-sama sehingga model baik digunakan untuk memprediksi prestasi praktek Sepeda Motor. Demikian
pula sebaliknya, jika F
hitung
lebih kecil daripada F
tabel
maka tidak terdapat pengaruh signifikan dari variabel
kemandirian belajar, motivasi berprestasi terhadap prestasi praktek Sepeda Motor secara bersama-sama
sehingga model tidak baik digunakan untuk memprediksi prestasi praktek Sepeda Motor. Menurut Sudjana 2011: 69 untuk menghitung F
hitung
dengan rumus berikut.
F =
1 k
n ²
R 1
K R²
Keterangan: R² : koefisien determinasi
67
k : jumlah variabel bebas
n : jumlah anggota sampel
Pengujian ini dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut. 1 Bila nilai probabilitas sig. F 0,05 taraf signifikansi 5, kriteria
pengujian dua arah, maka hipotesis tidak ditolak, dengan demikian ada pengaruh yang signifikan antara variabel bebas terhadap variabel
terikat secara bersamaan. 2 Bila nilai probabilitas sig. F 0,05 taraf signifikansi 5, kriteria
pengujian dua arah, maka hipotesis ditolak, dengan demikian tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel bebas terhadap variabel
terikat secara bersamaan.
68
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh kemandirian belajar dan motivasi berprestasi terhadap prestasi praktek Sepeda Motor siswa. Adapun
responden pada saat uji coba adalah siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan pada SMK PIRI 1 Yogyakarta tahun pelajaran 20122013. Namun
demikian, responden penelitian pada saat pengumpulan data penelitian adalah siswa kelas X Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan pada SMK PIRI 1 Yogyakarta
tahun pelajaran 20122013. Pengambilan data penelitian dengan menggunakan instrumen yang telah
dipersiapkan sebelumnya. Pengambilan data dilaksanakan secara langsung pada kelas X Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan pada SMK PIRI 1 Yogyakarta tahun
pelajaran 20122013. Subjek dalam penelitian ini adalah 125 siswa kelas X Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan pada SMK PIRI 1 Yogyakarta tahun pelajaran
20122013 yang diambil secara keseluruhan dari kelas X TKR 1 sampai dengan X TKR 5. Angket disebar dan dikumpulkan sebanyak jumlah siswa kelas X Program
Keahlian Teknik Kendaraan Ringan pada SMK PIRI 1 Yogyakarta tahun pelajaran 20122013, yaitu 125 eksemplar. Namun demikian, dari 125 eksemplar yang
terkumpul terdapat 6 eksemplar angket dengan jawaban tidak lengkap. Oleh karena itu, data yang dianalisis selanjutnya adalah data yang diperoleh dari 119 angket
dengan jawaban yang lengkap dan diisi oleh responden pada seluruh bagiannya.
A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Data Penelitian
Hasil analisis data yang ada memperoleh gambaran atau deskripsi data penelitian yang berisi fungsi-fungsi dasar statistik. Berikut uraian deskripsi
masingmasing variabel penelitian. a. Kemandirian belajar
Berdasarkan analisis data yang ada, maka diperoleh gambaran atau deskripsi data kemandirian belajar yang berisi fungsi-fungsi dasar
statistik. Hal ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 5. Deskripsi Data Kemandirian Belajar
Variabel Hipotetik
Empirik XMin
XMax Mean
SD XMin
XMax Mean
SD
Kemandirian belajar
25 125
75 16,7
77 108
97,44 6,879
Keterangan : Xmin Hipotetik = Skor Ideal Minimum
Xmax Hipotetik = Skor Ideal Maksimum
Mean Hipotetik = Xmin + Xmax
2 SD Hipotetik
= Xmax Xmin
6 Dari hasil analisa data terhadap perhitungan nilai mean hipotetik
dan mean empirik data kemandirian belajar diperoleh nilai mean hipotetik sebesar 25, jauh lebih kecil dari nilai mean empirik sebesar 77, sehingga
dapat diketahui bahwa siswa kelas X Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan pada SMK PIRI 1 Yogyakarta cederung memiliki kemandirian
belajar yang tinggi, artinya kemandirian belajar siswa cenderung baik. Hal
ini ditunjukkan dari nilai mean hipotetik yang lebih besar dibandingkan dengan mean empirik. Berdasarkan norma kategorisasi, maka nilai mean
empirik berada pada kategori tinggi. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa rata-rata siswa memiliki kemandirian belajar yang relatif tinggi.
Deskripsi data penelitian di atas selanjutnya akan digunakan untuk mengetahui kriteria kategorisasi kelompok subjek pada variabel-variabel
yang diteliti. Kategorisasi ini dimaksudkan untuk menempatkan individu ke dalam kelompok-kelompok yang terpisah secara berjenjang menurut
suatu kontinum berdasar atribut yang diukur. Peneliti membagi
kategorisasi menjadi lima norma kategorisasi berdasarkan pertimbangan nilai maksimum dan minimum pada diskripsi penelitian. Berdasarkan
norma kategorisasi yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka subjek penelitian ini dapat dikelompokkan dalam lima kategori pada tabel
berikut. Tabel 6. Kriteria Kategori Kemandirian Belajar
Berdasarkan tabel di atas, pada 119 subjek diperoleh bahwa mayoritas subjek memiliki kemandirian belajar dalam kategori tinggi, yaitu sebanyak 95
siswa 78,9. Siswa yang memiliki kemandirian belajar dalam kategori
Kategori Interval
Frekuensi
Sangat Rendah Rendah
Sedang Tinggi
Sangat Tinggi X 45
45 X
65 65 X
85 85 X
105 105 X
7
95 17
5,9 78,9
14,3 Jumlah
119 100
sangat tinggi adalah sebanyak 17 siswa 14,3, dan siswa yang memiliki kemandirian belajar dalam kategori sedang adalah sebanyak 7 siswa 5,9
Tabel di atas menunjukkan bahwa tidak ada siswa yang melakukan kemandirian belajar dalam kategori rendah dan sangat rendah.
b. Motivasi Berprestasi Berdasarkan analisis data yang ada, maka diperoleh gambaran atau
deskripsi data motivasi berprestasi yang berisi fungsi-fungsi dasar statistik. Hal ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 7. Deskripsi Data Motivasi Berprestasi
Variabel Hipotetik
Empirik XMin
XMax Mean
SD XMin
XMax Mean
SD
Motivasi Berprestasi
29 145
87 19,3
102 122
114,85 5,247
Keterangan : Xmin Hipotetik = Skor Ideal Minimum
Xmax Hipotetik = Skor Ideal Maksimum
Mean Hipotetik = Xmin + Xmax
2 SD Hipotetik
= Xmax Xmin
6 Dari hasil analisis data terhadap perhitungan nilai mean hipotetik dan
mean empirik data motivasi berprestasi diperoleh nilai mean hipotetik sebesar 102 lebih besar dari pada nilai mean empirik sebesar 29, sehingga dapat
diketahui bahwa siswa kelas X Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan pada SMK PIRI 1 Yogyakarta cederung memiliki motivasi berprestasi yang
tinggi, artinya motivasi berprestasi siswa cenderung baik. Hal ini ditunjukkan dari nilai mean hipotetik yang lebih besar dibandingkan dengan mean