9
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kajian Teori
2.1.1 Pengertian Evaluasi Program
Secara harfiah kata evaluasi berasal dari bahasa Inggris evaluation, yang berarti penilaian.
Wandt dan Brown, sebagaimana dikutip Anas Sudijono 2003:1 menyatakan bahwa “evaluation is
refer to the act or process to determining the value of something” evaluasi menunjuk kepada tindakan atau
proses untuk menentukan nilai dari sesuatu. Dalam
praktik, penggunaan istilah evaluasi ini sering rancu dengan istilah pengukuran dan penilaian. Kenyataan
seperti ini dapat dipahami, mengingat ketiga istilah tersebut memang saling kait mengkait sehingga sulit
dibedakan. Berhubung dengan itu, Griffin Nix 1991:3 menyatakan bahwa:
Measurement, assessment and evaluation are
hierarchial. The
comparison of
observation with
the criteria
is a
measurement, the
interpretation and
description of the evidence is an assessment and the judgement of the value or implication
of the behavior is an evaluation.
Dari kutipan tersebut dapat dipahami bahwa pengukuran, penilaian dan evaluasi bersifat hierarki.
Evaluasi didahului dengan penilaian assessment,
10
sedangkan penilaian didahului dengan pengukuran. Pengukuran
diartikan sebagai
kegiatan membandingkan hasil pengamatan dengan kriteria,
penilaian merupakan kegiatan menafsirkan dan mendeskripsikan
hasil pengukuran,
sedangkan evaluasi merupakan penetapan nilai atau implikasi
dari perilaku.
Sementara, Arikunto
2003:1 menyatakan bahwa pengukuran bersifat kuantitatif,
yaitu membandingkan sesuatu dengan satu ukuran; penilaian bersifat kualitatif, yakni mengambil suatu
keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran baik buruk; sedangkan evaluasi meliputi keduanya, baik
pengukuran maupun penilaian. Banyak
rumusan evaluasi
pernah dikemukakan para pakar dari berbagai sudut
pandang. Menurut Greenberg Sudarsono, 1994:1 mengartikan evaluasi sebagai
“the procedure by which programs are studied to ascertain their effectiveness in
the fulfillment of goals”. Sedangkan Komite Studi Nasional tentang evaluasi National Study Committee
on Evaluation dari UCLA Stark Thomas,1994:12, menyatakan bahwa
“evaluation is the process of ascertaining the decision of concern, selecting appropriate
information, and collecting and analyzing information in order to report summary data
useful to decision makers in selecting among alternatives
”
11
Evaluasi merupakan suatu proses atau kegiatan pemilihan, pengumpulan, analisis dan penyajian
informasi yang dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan serta penyusunan program
selanjutnya. Worthen Sanders Sudarsono, 1994:2 mengartikan evaluasi sebagai
“the determination of the worth of a thing. It includes obtaining information for use in
judging the worth of a program, product, procedure or objective, or the potential utility of
alternative approaches designed to attain
specified objective”.
Dari berbagai rumusan tersebut, tampak bahwa makna evaluasi dipahami dalam konteks
kegiatan atau pelaksanaan suatu program yang memiliki tujuan akan kriteria keberhasilan program.
Istilah “program” dalam hal ini, secara umum dapat
berarti rencana atau rancangan kegiatan yang akan dilakukan Arikunto, 2008:3-4; secara khusus dapat
pula berarti kegiatan yang direncanakan dengan seksama. Apabila program ini langsung dikaitkan
dengan evaluasi program, maka “program” diartikan sebagai satu unit atau kesatuan kegiatan yang
merupakan realisasi atau implementasi dari suatu kebijakan,
berlangsung dalam
proses yang
berkesinambungan, dan
terjadi dalam
suatu organisasi yang melibatkan sekelompok orang.
Menurut Widoyoko 2009:8, ada empat unsur pokok untuk dapat dikategorikan sebagai program, yaitu:
12
a kegiatan tersebut direncanakan dengan saksama, b kegiatan tersebut berlangsung
secara berkelanjutan dari satu kegiatan ke kegiatan lain, c kegiatan tersebut berlangsung
dalam sebuah organisasi, baik organisasi formal maupun organisasi nonformal bukan kegiatan
individual, dan d kegiatan tersebut dalam implementasinya melibatkan banyak orang
. Selain itu, dalam berbagai rumusan evaluasi di
atas secara implisit juga terkandung adanya kriteria yang dipakai untuk menentukan nilai dan adanya hal
yang dinilai. Di dalam konteks pelaksanaan program, kriteria yang dimaksud adalah kriteria keberhasilan
program dan hal yang dinilai dapat berupa prosesnya itu sendiri, atau dampak atau hasil yang dicapai. Ada
dua konsep yang terkandung di dalamnya, yaitu efektivitas yang merupakan rasio antara output
terhadap inputnya, dan konsep efisiensi yang merupakan
taraf pendayagunaan
input untuk
menghasilkan output lewat suatu proses. Oleh karena itu di dalam evaluasi, evaluator dapat menetapkan
tujuan utama kegiatannya, apakah akan menjajagi atau
mengukur efektivitas
program, ataukah
efisiensinya, atau mungkin prosesnya. Keputusan untuk apa hasil evaluasi akan tergantung pada
pertanyaan untuk apa dan kepada siapa evaluasi itu dilakukan.
Suchman, sebagaimana dikutip Sudarsono 1994:2 menyatakan bahwa di dalam merumuskan
evaluasi ada tiga elemen konsep pokok yang harus diingat, yaitu:
13
1 adanya intervensi diberikan sengaja terhadap program yang direncanakan, 2 adanya tujuan
atau sasaran yang diinginkan atau diharapkan dan mempunyai nilai positif, 3 adanya metode
untuk menentukan taraf pencapaian tujuan sebagaimana diharapkan
. Di
dalam melakukan
evaluasi, evaluator
hendaknya tidak hanya menanyakan perubahan, cara yang dipakai, tetapi juga mengapa suatu
program itu berhasil atau efektif dan yang lain tidak. Untuk menjawab pertanyaan itu di dalam evaluasi
hendaknya dipertanyakan:
1 hal-hal
yang menyebabkan program berhasil atau gagal dalam
program itu sendiri, 2 populasi yang diberi pelayanan dengan program itu merasakan ada
hasilnya atau tidak, 3 konteks situasi di mana program dilaksanakan termasuk sikap kecurigaan,
pendapat masyarakat, lokasi, program lain yang sejenis, 4 macam-macam dampak yang berbeda
yang dihasilkan oleh program seperti aspek kognitif, sikap, perilaku, tunggal atau hasil majemuk, jangka
pendek atau jangka panjang dan termasuk efek negatif sampingan atau yang tidak diharapkan dan
direncanakan. Selanjutnya, Sudarsono 1994:3 menyatakan
bahwa penyebutan penelitian evaluasi mempunyai konotasi sebagai kegiatan pengumpulan data atau
informasi tentang pencapaian tujuan, proses dan pelaksanaan
program yang
dilakukan secara
sistematik dan
metodologik ilmiah
sehingga
14
menghasilkan data yang akurat dan obyektif, dan hasil tersebut dipergunakan untuk menentukan nilai
atau tingkat keberhasilan program dilihat dari segi efektifitas maupun efisiensinya untuk pertimbangan
apakah program dilanjutkan dan dikembangkan, apakah dimodifikasi, atau dihentikan.
Atas dasar pengertian program seperti itu, evaluasi program dapat diartikan sebagai rangkaian
kegiatan yang dilakukan dengan sengaja dan secara cermat untuk mengetahui tingkat keterlaksanaan
atau keberhasilan suatu program untuk kepentingan pengambilan keputusan dalam rangka menentukan
kebijakan selanjutnya yang lebih tepat.
2.1.2 Tujuan dan Manfaat Evaluasi Program