Analisis data tentang proses pelaksanaan Bimbingan dan Konseling Islam dengan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 93

C. Analisis data tentang hasil pelaksanaan Bimbingan dan Konseling Islam dengan

Rational Emotive Behavior Therapy dalam mengatasi Kesenjangan Komunikasi antara anak dan ayah tiri Untuk melihat hasil akhir dari proses Bimbingan Konseling Islam dengan pendekatan Rational Emotive Behavior Therapy yang diberikan oleh konselor dalam mengatasi kesenjangan komunikasi antara konseli dan ayah tirinya, peneliti menggunakan analisis deskriptif komparatif yakni membandingkan sebelum dan sesudah pelaksanaan proses konseling, dapat dilihat tabel berikut: Tabel 4.2 Gejala yang nampak pada konseli sebelum dan sesudah konseling No Gejala yang Nampak Sebelum Konseling Sesudah Konseling A B C A B C 1. Pendiam √ √ 2. Tertutup √ √ 3. Komunikasi dengan kemarahan √ √ 4. Mudah tersinggung √ √ 5. Tidak merespon √ √ 6. Berusaha menghindar √ √ Skor 6 5 1 Keterangan: A : Tidak pernah B : Kadang-kadang C : Masih dilakukan Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa setelah mendapatkan Bimbingan Konseling Islam terjadi perubahan sikap dan perilaku, hal ini dapat dibuktikan dengan kondisi konseli yang mulanya ketika berkomunikasi selalu marah-marah sekarang sudah tidak dilakukan lagi, konseli yang dulunya tidak responsif sekarang sudah mulai merespon ketika diajak digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 94 berbicara atapun ditanya, konseli juga kembali ceria seperti semula, tidak mudah tersinggung dan sudah tidak berusaha menghindari ayah tirinya lagi. Selain itu anggapan yang bersifat irrasional yang selama ini berkembang pada diri konseli, sedikit demi sedikit mulai terkikis. Konseli yang awalnya konseli tidak bisa menirima kehadiran ayah tirinya dan merasa ayah tirinya tidak bisa menyayangi dirinya seperti ayah kandungnya dulu, sekarang sudah bisa berfikiran rasional dan bisa menerima kehadiran ayah tirinya di keluarganya dan bisa merasakan kasih sayang yang dibrikan oleh ayah tirinya . Konseli juga mulai memahami bahwa pernikahan ibunya dan ayah tirinya adalah takdir yang telah ditentukan oleh Allah SWT. Sedangkan untuk melihat tingkat keberhasilan dan kegagalan Bimbingan Konseling tersebut, peneliti berpedoman pada prosentase kualitatif perubahan perilaku dengan standart uji sebagai berikut: a. 75 - 100 dikategorikan berhasil b. 60 - 75 cukup berhasil c. 60 kurang berhasil Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa setelah mendapatkan Bimbingan dan Konseling Islam tersebut terjadi perubahan sikap dan cara pandang konseli. Dimana yang sudah tidak pernah dilakukan ada 5 point, yang kadang-kadang dilakukan ada 1 point, yang dapat ditulis sebagai berikut: a. Gejala yang tidak pernah = 5 56 x 100 = 83 b. Gejala kadang-kadang = 1 16 x 100 = 17 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 95 c. Gejala masih dilakukan = 0 06 x 100 = 0 Berdasarkan hasil prosentase diatas dapat diketahui bahwa Bimbingan Konseling Islam dengan Rational Emotive Behavior Therapy dalam mengatasi kesenjangan komunikasi antara Anak dan ayah tiri di desa Kalicilik Sukosewu Bojonegoro dilihat dari analisis data tentang hasil prosentasi tersebut adalah 83 dengan standart 75 yang dikategorikan berhasil. Jadi dapat disimpulkan bahwa dalam pemberian Bimbingan Konseling Islam yang dialkukan konselor dapat dikatakan berhasil karena pada awalnya ada 7 gejala yang dialami konseli sebelum proses Bimbingan Konseling Islam akan tetapi setelah proses Bimbingan Konseling Islam 5 gejala tersebut tidak lagi dilakukan oleh konseli dan 1 gejala yang kadang-kadang dilakukan konseli. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 6

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan. Maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Faktor-faktor yang menyebabkan kesenjangan komunikasi antara anak dan ayah tiri adalah kehilangan ayah kandung,pernikahan ibu yang terlalu cepat dan konseli tetap bertahan pada pandangannya yang keliru 2. Proses pelaksanaan Bimbingan dan Konseling Islam dengan Rational Emotive Behavior Therapy dalam mengatasi kesenjangan komunikasi antara anak dan ayah tiri di desa Kalicilik Sukosewu Bojonegoro adalah dengan mengikuti langkah-langkah yang ada dalam proses konseling. Langkah konselor yang pertama adalah identifikasi masalah, langkah yang kedua adalah mendiagnosa dengan menetapkan masalah yaitu kesenjangan komunikasi yang terjadi antara anak dan ayah tiri. Langkah berikutnya adalah prognosa dengan menetapkan jenis bantuan yaitu memberikan konseling dengan pendekatan Rational Emotive Behavior Therapy adapun teknik yang ditetapkan dalam prognosa ada 2 yaitu, teknik kognitif analisis rasional dan persuasif dan behavioral pekerjaan rumah. Terakhir adalah follow up sekaligus mengevaluasi tindakan konseli dengan melihat perubahan-perubahan yang ada pada konseli, yang didapat berdasarkan pernyataan konseli, ayah tiri konseli serta teman konseli. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id ✁ ✂ 3. Hasil akhir pelaksanaan Bimbingan Konseling Islam dengan Rational Emotive Behavior Therapy dalam mengatasi kesenjangan komunikasi antara anak dan ayah tiri di desa Kalicilik Sukosewu Bojonegoro dikategorikan berhasil. Hal ini dapat dilihat dari hasil prosentase sebanyak 83, dan juga dapat dilihat dari perubahan yang ditunjukkan oleh konseli.

B. Saran

Mengingat pentingnya Bimbingan Konseling Islam dalam kehidupan, maka peneliti akan memberikan saran-saran guna memberikan kesempurnaan pada penelitian selanjutnya. Hal ini dikarenakan penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan sebab adanya keterbatasan peneliti baik dari segi pemahaman, pemikiran maupun referensi. 1. Bagi konseli bahwa setiap masalah hendaknya diselesaikan secara baik- baik dan jangan pernah menghindari masalah tersebut karena hal tersebut bukan merupakan sebuah solusi. Percayalah Allah tidak akan memberikan cobaan kepada hamba-Nya melebihi batas kemampuan. 2. Bagi konselor apabila menghadapi kasus seperti penelitian ini hendaknya diperlukan waktu yang lebih lama untuk melakukan proses konseling, agar hasil yang didapat atau tingkat keberhasilan lebih efektif. 3. Bagi pembaca pada umumnya penelitian ini diharapkan tidak hanya sekedar menjadi referensi untuk dibaca, akan tetapi dipahami dan mengambil pelajaran agar dalam menjalani kehidupan dapat menciptakan pola komunikasi yang efektif, baik dalam kehidupan keluarga, kelompok, masyarakat maupun lingkungan.

Dokumen yang terkait

Efektivitas Rational Emotive Behavior Therapy untuk Meningkatkan Self Esteem pada Siswa SMP Korban Bullying

11 143 314

BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM DENGAN TEKNIK RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPY DALAM MENGUBAH POLA HIDUP HEDONIS SEORANG MAHASISWA UIN SUNAN AMPEL SURABAYA.

1 4 115

BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM DENGAN TERAPI RASIONAL EMOTIF DALAM MENGATASI SIBLING RIVALRY DALAM KELUARGA DI DESA GRABAGAN KECAMATAN TULANGAN KABUPATEN SIDOARJO.

0 0 119

BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM DENGAN TERAPI BEHAVIOR UNTUK MENGATASI SIFAT TEMPERAMENTAL ANAK DI WRINGINANOM GRESIK.

0 3 114

BIMBINGAN KONSELING ISLAM DENGAN PENDEKATAN RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPY (REBT) UNTUK MENGATASI BURNOUT SYNDROME SEORANG PENGURUS DI UNIT KEGIATAN MAHASISWA PADUAN SUARA UIN SUNAN AMPEL SURABAYA.

0 2 110

BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM DENGAN RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPY DALAM MENANGANI KETERASINGAN SEORANG LESBI DI SEMOLOWARU SURABAYA.

0 4 112

BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM DENGAN RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPY DALAM MENANGANI SIKAP FEMINISME PADA SEORANG PEMUDA DI DESA BALONGMASIN KECAMATAN PUNGGINNG MOJOKERTO.

0 0 110

BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM DENGAN TERAPI RASIONAL EMOTIF DALAM MENANGANI KEBENCIAN ANAK PADA AYAH DI WONOCOLO SURABAYA.

0 2 109

BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM DENGAN FAMILY THERAPY DALAM MENANGANI KESENJANGAN KOMUNIKASI ANTARA ANAK DENGAN AYAH DI DESA BOHAR KECAMATAN TAMAN KABUPATEN SIDOARJO : STUDI KASUS KESENJANGAN KOMUNIKASI ANTARA ANAK DENGAN AYAH YANG MENIKAH LAGI.

0 0 110

BIMBINGAN DAN KONSELING DENGAN PENDEKATAN RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPY UNTUK PENERIMA MANFAAT

0 0 16