Sistematika Pembahasan Analisis Data

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 19

BAB II TINJAUAN UMUM MENGENAI PERDAMAIAN

A. Pengertian Konflik

Manusia adalah makhluk sosial. Ia tidak mungkin hidup sendiri terasing dari manusia lain. dengan berinteraksi bersama sesamanya ia menjadi hidup dan menghidupkan. Tetapi dalam interaksi itu pula, konflik, ketegangan, salah pengertian, salah paham, perselisihan, pertengkaran, dan benturan seringkali terjadidan kadang-kadang tak dapat dihindari. Sejarah kehidupan umat manusia di mana pun mereka berada hampir-hampir tak pernah melewati era yang dilaluinya tanpa konflik. Kapanpun dan di mana pun umat manusia berada tidak pernah terbebas dari konflik, pertengkarang, dan perselisihan. Konflik tersebut bisa dalam skala pribadi, keluarga, maupun lembaga. Dapat pula konflik itu terjadi antar etnis, suku, ras, agama, bangsa, dan juga negara. 1 Akar konflik adalah perbedaan. Perbedaan ras, kulit, suku, kelas, ekonomi, bahasa, budaya, dan agama merupakan cikal bakal konflik, dan sekaligus tempat subur persemaian konflik. Perbedaan itu sendiri ada secara alami, karena terbentuk oleh keyakinan dan pandangan hidup yang dibentuk oleh kepentingan-kepentingan untuk memepertahankan diri atau kelompok. Dengan demikian konflik merupakan 1 Kementerian Agama RI, Al-Quran dan Isu-isu Kontemporer I Jakarta: Lajnah Pentashih Mushaf Al-Quran, 2012, 2. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id bagian tak terpisahkan dari kehidupan sosial. Dengan kalimat lain, konflik sosial adalah keniscayaan hidup. 2 Dari waktu ke waktu selalu terjadi konflik di tengah-tengah kehidupan manusia. Konflik-konflik sosial tersebut tidak jarang menimbulkan kekerasan dan mengancam kedamaian. Meskipun konflik adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan, tetapi manusia tak akan bertahan hidup dalam pertentangan dan perselisihan terus menerus. Manusia niscaya berusaha menghindari konflik dan mengatasinya serta mencari jalan keluar darinya. 3 Istilah “conflict” di dalam bahasa berarti suatu perkelahian, peperangan, atau perjuangan, yaitu berupa konfrontasi fisik antara beberapa pihak. Tetapi arti kata itu kemudian berkembang dengan masuknya ide-ide lain. dengan kata lain, istilah tersebut sekarang juga menyentuh aspek psikologis, selain konfrontasi fisik itu sendiri. Secara singkat, istilah “conflict” berarti persepsi mengenai perbedaan kepentingan perceived divergence of interest, atau suatu kepercayaan bahwa aspirasi pihak-pihak yang berkonflik tidak dapat dicapai secara simultan. 4 Istilah konflik cenderung menimbulkan respon-respon yang bernada ketakutan atau kebencian, padahal konflik itu sendiri merupakan suatu unsur yang penting dalam pengembangan dan perubahan. Konflik dapat memberikan akibat yang merusak terhadap diri seseorang, terhadap anggota-anggota kelompok lainnya, selain itu konflik juga dapat membangun kekuatan yang konstruktif dalam 2 Ibid., 2-3. 3 Kementerian Agama RI, Al-Quran dan..., 3. 4 Dean G. Pruitt dan Jeffrey Z. Rubin, Social Conflict, terj. Helly P. Soetjipto dan Sri Mulyantini Soetjipto Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011, 9.