Seleksi Aitem Reliabilitas Skala

71

3.4.3 Prosedur Pengumpulan Data

Kegiatan pengumpulan data pada prinsipnya merupakan kegiatan penggunaan metode dan instrumen yang telah ditentukan dan diuji validitas dan reliabilitasnya. Secara sederhana, pengumpulan data diartikan sebagai proses atau kegiatan yang dilakukan penulis untuk mengungkap atau menjaring berbagai fenomena, informasi atau kondisi lokasi penelitian sesuai dengan lingkup penelitian. Pengumpulan data diawali dengan pencarian data awal yang berkaitan dengan Communication Apprehension mahasiswa FBS UKSW. Selanjutnya, responden diminta untuk mengisi angket atau kuesioner dengan jawaban yang dianggap paling tepat atau sesuai. Data kuesioner yang telah dikumpulkan kemudian diolah dan diuji validitas maupun reliabilitasnya.

3.5 Uji Kelayakan Alat Ukur

3.5.1 Seleksi Aitem

Analisis aitem merupakan cara analisis aitem dengan mengikuti secara cermat indikator keperilakuan yang dimuat dalam blueprint skala dan spesifikasinya. Ada beberapa langkah atau hal yang perlu diperhatikan dalam analisis aitem, antara lain pra ujicoba, evaluasi kualitatif, evaluasi empirik, ukuran sampel, daya diskriminasi aitem, dan lain sebagainya. Berikut merupakan formula Pearson untuk komputasi koefisien korelasi aitem: = ∑ Χ − ∑ ∑Χ √ [ Σ − Σ ] [ ΣΧ − ΣΧ ] 72 i: Skor Aitem X: Skor Skala n: Banyaknya Aitem Dasar untuk mengambil keputusan sebuah aitem layak atau tidak adalah dengan melihat nilai corrected item-total correlation untuk setiap aitem, dalam hal ini nilai corrected item-total correlations dan uji seleksi harus ≥0,30 Azwar, 2012.

3.5.2 Reliabilitas Skala

Pada hakikatnya setiap pengukuran selalu diharapkan untuk mendapat hasil ukur yang akurat dan objektif. Salah satu upaya untuk mencapainya adalah alat ukur yang digunakan harus valid atau sahih dan reliabel atau andal Hadi, 2000. Di bawah ini penulis menjabarkan cara untuk menguji validitas dan reliabilitas dalam penelitian ini. Uji reliabilitas bertujuan untuk menunjukan sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan alat ukur yang sama Azwar, 2012. Penentuan reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan metode Alpha Cronbach, dengan alasan karena sesuai untuk tes-tes yang memiliki aitem yang dapat diskor dalam suatu rentang nilai tertentu, dan dengan menggunakan program SPSS for windows versi 16.0. Azwar 2012 menjelaskan bahwa reliabilitas dinyatakan dalam angka koefisien reliabilitas yang berada dalam rentang 0 -1,00. Semakin tinggi koefisien 73 reliabilitas mendekati angka 1 maka semakin tinggi reliabilitas alat tes tersebut. Menurut Kaplan dan Saccuzzo 2001 kriteria reliabilitas yang digunakan adalah bila: 1. r ≥ 0,7 berarti alat ukur tersebut dapat diandalkan dalam melakukan penelitian. 2. r 0,7 berarti alat ukur tersebut tidak dapat diandalkan dalam melakukan penelitian. Berikutnya, validitas adalah ketepatan dan kecermatan instrumen dalam menjalankan fungsi ukurnya. Artinya, validitas menunjuk pada sejauh mana skala itu mampu mengungkap dengan akurat dan teliti data mengenai atribut yang di rancang untuk mengukurnya. Validitas sangat erat kaitannya dengan tujuan ukur, maka setiap skala hanya dapat menghasilkan data yang valid untuk satu tujuan ukur yang spesifik.

3.6 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas