3. Hand lay-up
Serat dimasukkan. Resin dan hardener sebagai pengeras kemudian akan bercampur dan untuk memastiakan bahwa udara telah dihilangkan, digunakan
roller untuk menekan material agar rata dengan cetakan. 4.
Finishing Pada tahap ini komposit dapat sepenuhnya dikeraskan dan dapat dilakukan
proses machining.
2.5 Bilangan Reynolds Reynolds Number
Bilangan Reynold adalah bilangan yang tidak berdimensi yang merupakan hubungan antara massa jenis
ρ , viskositas dinamik µ dan kecepatan rata-rata v dari suatu fluida dalam sebuah pipa dengan diameter dalam d
i
. dengan rumus sebagai berikut: . .
Bilangan Reynolds digunakan untuk menentukan tipe aliran, apakah aliran tersebut laminar atau turbulen, serta relatif diantaranya transisi. Jika nilai dari bilangan
Reynold, dibawah 2300, maka aliran tersebut adalah laminar dan jika nilai dari bilangan Reynold di atas 4000, maka aliran terResebut adalah turbulen. Sedangkan
nilai diantara 2300 – 4000 menunjukkan aliran transisi.
2.6 Gaya Angkat dan Gaya Hambat
Gaya angkat lift dihasilkan oleh permukaan sayap yang dirancang agar tekanan udara di atas permukaan lebih kecil dari pada di bagian bawah.Suatu pernyataan
Vinci yang begitu visioner adalah metode separasi. Sekitar 1500 tahun yang lalu da Vinci telah mengemukakan bahwa untuk bisa terbang cukuplah dilakukan dengan
Universitas Sumatera Utara
sayap tetap dan memberinya gaya dorong drag. Hal ini didasari dari hasil pengamatannya dari teknik burung untuk terbang.
Menurutnya, sayap burung terdiri dari dua bagian yang memiliki fungsi masing- masing. Bagian pangkal sayap burung yang relatif tetap fixed berfungsi
membangkitkan gaya angkat. Sedangkan bagian ujung sayap burung berfungsi untuk mengepak dan membangkitkan gaya dorong. Separasi gaya menjadi gaya angkat dan
gaya dorong inilah yang sampai sekarang dipakai untuk menciptakan mesin terbang. Seperti yang diperlihatkan gambar 2.13 yang menggambarkan 4 gaya yang bekerja
pada pesawat sebagai berikut:
Gambar 2.14. Gaya yang bekerja pada pesawat Sumber : Federasi Aerosport Indonesia Aeromodelling
Rumus untuk menghitung lift dan drag sebagai berikut: ……………………………………………… 2.1
Universitas Sumatera Utara
………………………………………………2.2
Dimana: L
= Gaya Angkat Ns D
= Gaya Hambat Ns C =
Coefficient of lift C =
Coefficient of drag = Densitas udara kgm³
V = Kecepatan udara ms
A = Luas penampang sayap m²
2.7 Azas Bernauli