2.12 Airf
NACA airf untuk dapa
bantuan pe besarnya g
memiliki p penting be
dihasilkan hasil riset G
diberbagai yang dilaku
kelengkung pada bilang
dirangkum melengkun
hidung jari sebagai be
rfoil NACA
foil adalah s at memberik
enyelesaian gaya angkat
pengaruh be rupa CL, da
. Sampai se Gottingen.S
i negara, nam kukan NACA
gan dan dist gan Reynol
m oleh beber ng, posisi m
i-jari. Suatu rikut:
Gam
A National A
salah satu b kan gaya an
matematis s yang dihasi
esar terhadap an kemudian
ekitar Peran Selama perio
mun hasil ri A lebih siste
tribusi keteb d yang lebih
rapa parame maksimum ke
u airfoil terd mbar 2.18 Su
Advisory Co
entuk bodi a gkat tertentu
sangat mem ilkan oleh su
p karakterist n akan terka
ng Dunia II, ode ini bany
iset NACA l ematik deng
balan atau th h tinggi diba
eter seperti: etebalan, po
diri dari sepe udut Serang
Committee fo
aerodinamik u terhadap s
mungkinkan uatu bodyai
tik aerodina ait dengan lif
airfoil yang yak pengaju
lah yang pa gan membag
hickness ser anding yang
ketebalan m osisi maksim
erti yang dip g
or Aeronau
ka sederhan suatu bodi la
untuk mem irfoil. Geom
amika denga ift gaya ang
g banyak dig uan arifoil di
aling terkem gi pengaruh
rta pengujia g lain. Hal in
maksimum, m mum bentuk
perlihatkan p
tics
na yang berg ainnya dan
mprediksi ber metri airfoil
an paramete gkat yang
gunakan ada ilakukan
muka. Penguj efek
annya dilaku ni sering
maksimum k melengkun
pada gam 2 guna
dengan rapa
er alah
jian ukan
bentuk ng, dan
2.19
Universitas Sumatera Utara
1. Per
2. Per
3. Me
dan sen
4. Lea
ber 5.
Tra 6.
Cam yan
7. Ket
baw
2.13 Ka
Gaya angk airfoil terse
dari airfoil rmukaan ata
rmukaan baw ean camber
n bawah air ndiri.
ading edge rbentuk ling
ailing edge a mber adalah
ng diukur te tebalan thi
wah yang di
G
arakteristik
kat pada airf ebut. Koefis
l. C
l
yang di as Upper Su
wah Lower line adalah
rfoil yang
adalah titi gkaran denga
adalah titik h jarak ma
egak lurus te ickness ad
iukur tegak
Gambar 2.19
k Airfoil
foilbergantu sien gaya an
ihasilkan ole urface
rer Surface h tempat ked
diukur tega
ik paling d an jari-jari m
paling belak aksimum an
erhadap gari dalah jarak
lurus terhad
9 NACA 24
ung pada koe ngkat C
l
di eh suatu airf
dudukan titi ak lurus ter
epan pada mendekati 0
kang pada m ntara mean
is chord. antara perm
dap garis ch
412 airfoil g
efisien gaya ipengaruhi o
foil bervaria ik-titik anta
rhadap mea
mean camb 0.02c
mean cambe camber lin
mukaan ata ord.
geometry
a angkat yan oleh disain b
asi secara lin ara permuka
an camber l
ber line, bi
er line ne dan garis
as dan perm
ng dihasilka bentuk cam
near dengan aan atas
line itu
iasanya
s chord
mukaan
an oleh mber
n sudut
Universitas Sumatera Utara
serang α tertentu. Kemiringan garis ditandai dengan 0a yang disebut lift slope. Pada
daerah ini aliran udara bergerak dengan mulus dan masih menempel pada hampir seluruh permukaan airfoil. Dengan bertambah besarnya
α, aliran udara cenderung untuk separasi dari permukaan atas airfoil, membentuk ulakan besar dead airdi
belakang airfoil. Pada aliran separasi ini, aliran urdara berputar dan sebagian aliran bergerak ke arah yang berlawanan dengan aliran freestream disebut juga reversed
flow. Aliran yang berpisah merupakan efek dari viskositas. Konsekuensi dari perpisahan aliran pada
α tinggi adalah pengurangan gaya angkat atau C
l
dan bertambah besarnya gaya hambat akibat pressure drag, kondisi ini disebut kondisi
stall. Harga maksimum dari cl berada pada tepat sebelum kondisi stall yang dilambangkan dengan C
lmax
. C
lmax
merupakan aspek paling penting dari performa airfoil, karena menentukan kecepatan stall pesawat udara khususnya saat fasa terbang
kritis yaitu terbang tinggal landas dan mendarat. Seperti diperlihatkan pada gambar 2.20 berikut ini:
Berikut ini adalah proses terbentuknya gaya angkat: 1.
Aliran udara mengalir melalui airfoil terpecah dua menjadi aliran di atas dan bawah permukaan airfoil.
2. Di trailing edge kedua aliran bersatu lagi. Namun karena perbedaan sudut
arah datangnya kedua aliran tersebut, maka akan terbentuk suatu pusaran yang disebut starting vortex, dengan arah putaran berlawanan arah putar jarum jam.
3. Karena momentum putar awal aliran adalah nol, maka menurut hokum
kekekalan momentum, harus timbul pusaran yang melawan arah putar starting vortex ini. Pusaran ini berputar searah putaran jarum jam mengelilingi airfoil
dan dinamakan bound vortex. 4.
Starting vortexakan bergeser ke belakang karena gerak maju pesawat. 5.
Akibat adanya bound vortex ini, aliran di atas permukaan akan mendapat tambahan kecepatan, dan aliran di bawah permukaan akan mendapat
pengurangan kecepatan.
Universitas Sumatera Utara
6. Kar
tim
2.1
Seb Ing
atau ber
Ko Ko
sub tra
dan ker
Ber 2.2
rena terjadi mbul gaya ya
Gam
3.1 Bentuk