Airf Ka Simulasi Deformasi dan Tegangan Sayap Pesawat Tanpa Awak Berbahan Komposit Serat Rock Wool dan Polyester dengan Software Ansys 14.0

2.12 Airf

NACA airf untuk dapa bantuan pe besarnya g memiliki p penting be dihasilkan hasil riset G diberbagai yang dilaku kelengkung pada bilang dirangkum melengkun hidung jari sebagai be rfoil NACA foil adalah s at memberik enyelesaian gaya angkat pengaruh be rupa CL, da . Sampai se Gottingen.S i negara, nam kukan NACA gan dan dist gan Reynol m oleh beber ng, posisi m i-jari. Suatu rikut: Gam A National A salah satu b kan gaya an matematis s yang dihasi esar terhadap an kemudian ekitar Peran Selama perio mun hasil ri A lebih siste tribusi keteb d yang lebih rapa parame maksimum ke u airfoil terd mbar 2.18 Su Advisory Co entuk bodi a gkat tertentu sangat mem ilkan oleh su p karakterist n akan terka ng Dunia II, ode ini bany iset NACA l ematik deng balan atau th h tinggi diba eter seperti: etebalan, po diri dari sepe udut Serang Committee fo aerodinamik u terhadap s mungkinkan uatu bodyai tik aerodina ait dengan lif airfoil yang yak pengaju lah yang pa gan membag hickness ser anding yang ketebalan m osisi maksim erti yang dip g or Aeronau ka sederhan suatu bodi la untuk mem irfoil. Geom amika denga ift gaya ang g banyak dig uan arifoil di aling terkem gi pengaruh rta pengujia g lain. Hal in maksimum, m mum bentuk perlihatkan p tics na yang berg ainnya dan mprediksi ber metri airfoil an paramete gkat yang gunakan ada ilakukan muka. Penguj efek annya dilaku ni sering maksimum k melengkun pada gam 2 guna dengan rapa er alah jian ukan bentuk ng, dan 2.19 Universitas Sumatera Utara 1. Per 2. Per 3. Me dan sen 4. Lea ber 5. Tra 6. Cam yan 7. Ket baw

2.13 Ka

Gaya angk airfoil terse dari airfoil rmukaan ata rmukaan baw ean camber n bawah air ndiri. ading edge rbentuk ling ailing edge a mber adalah ng diukur te tebalan thi wah yang di G arakteristik kat pada airf ebut. Koefis l. C l yang di as Upper Su wah Lower line adalah rfoil yang adalah titi gkaran denga adalah titik h jarak ma egak lurus te ickness ad iukur tegak Gambar 2.19 k Airfoil foilbergantu sien gaya an ihasilkan ole urface rer Surface h tempat ked diukur tega ik paling d an jari-jari m paling belak aksimum an erhadap gari dalah jarak lurus terhad 9 NACA 24 ung pada koe ngkat C l di eh suatu airf dudukan titi ak lurus ter epan pada mendekati 0 kang pada m ntara mean is chord. antara perm dap garis ch 412 airfoil g efisien gaya ipengaruhi o foil bervaria ik-titik anta rhadap mea mean camb 0.02c mean cambe camber lin mukaan ata ord. geometry a angkat yan oleh disain b asi secara lin ara permuka an camber l ber line, bi er line ne dan garis as dan perm ng dihasilka bentuk cam near dengan aan atas line itu iasanya s chord mukaan an oleh mber n sudut Universitas Sumatera Utara serang α tertentu. Kemiringan garis ditandai dengan 0a yang disebut lift slope. Pada daerah ini aliran udara bergerak dengan mulus dan masih menempel pada hampir seluruh permukaan airfoil. Dengan bertambah besarnya α, aliran udara cenderung untuk separasi dari permukaan atas airfoil, membentuk ulakan besar dead airdi belakang airfoil. Pada aliran separasi ini, aliran urdara berputar dan sebagian aliran bergerak ke arah yang berlawanan dengan aliran freestream disebut juga reversed flow. Aliran yang berpisah merupakan efek dari viskositas. Konsekuensi dari perpisahan aliran pada α tinggi adalah pengurangan gaya angkat atau C l dan bertambah besarnya gaya hambat akibat pressure drag, kondisi ini disebut kondisi stall. Harga maksimum dari cl berada pada tepat sebelum kondisi stall yang dilambangkan dengan C lmax . C lmax merupakan aspek paling penting dari performa airfoil, karena menentukan kecepatan stall pesawat udara khususnya saat fasa terbang kritis yaitu terbang tinggal landas dan mendarat. Seperti diperlihatkan pada gambar 2.20 berikut ini: Berikut ini adalah proses terbentuknya gaya angkat: 1. Aliran udara mengalir melalui airfoil terpecah dua menjadi aliran di atas dan bawah permukaan airfoil. 2. Di trailing edge kedua aliran bersatu lagi. Namun karena perbedaan sudut arah datangnya kedua aliran tersebut, maka akan terbentuk suatu pusaran yang disebut starting vortex, dengan arah putaran berlawanan arah putar jarum jam. 3. Karena momentum putar awal aliran adalah nol, maka menurut hokum kekekalan momentum, harus timbul pusaran yang melawan arah putar starting vortex ini. Pusaran ini berputar searah putaran jarum jam mengelilingi airfoil dan dinamakan bound vortex. 4. Starting vortexakan bergeser ke belakang karena gerak maju pesawat. 5. Akibat adanya bound vortex ini, aliran di atas permukaan akan mendapat tambahan kecepatan, dan aliran di bawah permukaan akan mendapat pengurangan kecepatan. Universitas Sumatera Utara 6. Kar tim 2.1 Seb Ing atau ber Ko Ko sub tra dan ker Ber 2.2 rena terjadi mbul gaya ya Gam

3.1 Bentuk