Cosplayer ketika sedang di Panggung Belakang Back Stage

Kostum yang baik, harus didukung dengan pembawaan karakter yang baik juga, untuk membuat pertunjukan Cosplay yang baik, karena segala sesuatu yang telah dipersiapkan tersebut akan sangat berpengaruh pada tersampaikannya pesan pada pertunjukan cosplay.

5.2.2. Cosplayer ketika sedang di Panggung Belakang Back Stage

Anggota Komunitas Cosplay Jaico, hampir seluruhnya adalah dari keturunan Jawa. Sebelum menjadi cosplayer dan bergabung dalam Komunitas Cosplay Jaico, dalam kehidupan sehari-hari, tentunya sangat dekat dan mencerminkan budaya Jawa. Dalam hal ini kehidupan sehari-hari, baik dalam keluarga maupun saat bergaul dengan masyarakat sekitar, cosplayer tersebut berada dalam komunitas alamiahnya. Karena dari kecil mereka sudah dibesarkan dengan dalam lingkungan budaya Jawa, dan melakukan aktifitas ataupun bertindak sesuai dengan budayanya. Sebelum membentuk Komunitas Jaico bersama teman-teman dan aktif sebagai seorang cosplayer, Henky melakukan kegiatan mahasiswa seperti pada umumnya, berkumpul bersama teman-teman kuliah, membicarakan tentang perkuliahan, mengerjakan tugas dan lain sebagainya. Dalam berkomunikasi dengan teman-teman, Henky terbiasa menggunakan bahasa Jawa, karena sebagian besar teman yang akrab dengannya adalah orang Jawa. Gaya berpakaian yang biasa dia gunakan untuk pergi sangat casual, menurut Henky dirinya adalah orang yang tidak terlalu memusingkan tentang penampilan. Saat pergi kuliah dia akan menggunakan pakaian casual dan rapi, ketika sedang pergi dengan teman-teman dalam acara santai dia terbiasa hanya menggunakan kaos, celana pendek dan juga sandal. Tidak seperti sekarang, sebelum terlibat dan mulai menekuni dunia cosplay, Henky tidak pernah tahu tentang make- up, baginya adalah hal yang aneh jika ada laki-laki yang memakai make-up, terutama pada kehidupan sehari-hari. Seperti halnya dengan gaya rambutnya, sebelum sering cosplay, sejak waktu masih duduk di bangku sekolah, Henky terbiasa dengan rambut pendek, tetapi ketika mulai mengenal band-band Jepang semenjak kuliah dan sering tampil di panggung, maka Henky jadi sering memanjangkan rambutnya. Sebelum mengenal dan terlibat aktif dalam cosplay, Reyra adalah orang yang pendiam, hanya kepada orang yang sudah akrab saja dia merasa bisa mengobrol dan berbicara bebas. Walaupun belum aktif dalam kegiatan cosplay, Reyra sudah memiliki teman yang juga suka dengan anime Jepang yang dia kenal, yaitu teman sekolah dan juga teman kuliah yang satu Jurusan dengan dia yaitu, pendidikan bahasa Jepang. Dengan teman-temannya, diluar pembicaraan tentang sekolah, kuliah dan tugas-tugas, Reyra juga sering membicarakan tentang anime yang dia sukai dan bertukar informasi dengan teman-teman tentang anime yang baru rilis dan tayang di Jepang. Dalam hal berpakaian, sebelum aktif dalam kegiatan cosplay, Reyra mengatakan bahwa dia setiap hari hanya memakai baju yang standar, jika pergi kuliah dia mengenakan baju berkerah, celana Jeans dan juga sepatu karena di kampus memang tidak diperbolehkan menggunakan sandal. Reyra juga tidak pernah menggunakan aksesoris lain selain jam tangan. Selain cara berpakaian yang menurutnya biasa saja, dalam hal make-up Reyra setiap harinya hanya menggunakan pelembab dan bedak, hanya dalam acara tertentu, dia baru memakai make-up yang agak tebal. Dalam kehidupan sehari-hari dia tidak suka memakai make-up terlalu tebal karena akan terlihat menor, dan Reyra paling tidak suka dengan perempuan yang memakai make-up terlalu tebal apalagi yang memakainya setiap saat. Dan tentang gaya rambutnya, Reyra mengatakan hanya suka dengan rambut panjang dan hanya memotongnya sesekali saja supaya tidak terlalu panjang, karena jika terlalu panjang menurutnya akan mengganggu aktifitas dan juga susah dalam perawatannya. Ketertarikannya terhadap Cosplay sudah muncul sejak dia masih kecil, hobinya menonton anime dan film tokusatsu dari Jepang membuat dia memiliki keinginan untuk menjadi seperti tokoh-tokoh yang dia sukai dari anime dan film tokusatsu. Sebelum mengenal tentang cosplay, kesukaannya pada anime dan film tokusatsu dari Jepang dilakukan dengan mengumpulkan action figure, gundam, tamiya, dan lain sebagainya. Gaya berpakaiannya sebelum mengenal cosplay adalah gaya berpakaian standar, baginya setiap pakaian yang dia beli yang penting harus awet. Jika bepergian, memakai pakaian yang rapi, sopan dan tahu pada tempatnya sudah lebih dari cukup. Sehari-hari Tora menggunakan bahasa Indonesia kepada teman yang belum akrab, kepada teman yang sudah akrab dia biasa menggunakan bahasa Jawa, dan berbeda lagi ketika berbicara dengan orang yang lebih tua, biasanya menggunakan bahasa Jawa halus sebagai tanda hormat. Saat berkumpul bersama dengan teman-teman selain anggota komunitas cosplay, biasanya Tora dan teman- teman membicarakan tentang kuliah. Selain menyukai anime dan film tokusatsu, Tora juga memiliki hobi yang lain, yaitu mendaki gunung. Jadi selain memiliki teman yang sama-sama menyukai anime dan film tokusatsu, Tora juga memiliki beberapa teman dekat yang biasanya mendaki gunung bersama-sama. Tentang make-up dan gaya rambut, Tora tidak pernah memakai make-up, baginya aneh kalo laki-laki memakai make-up. Kalau gaya rambut, Tora lebih senang dengan rambut pendek, walaupun di kampus diijinkan untuk memanjangkan rambut tetapi dia memang sudah terbiasa dengan rambut pendek. Sebelum terlibat dan aktif menjadi cosplayer, Adi tidak pernah memperhatikan masalah penampilan, baik gaya berpakaian, atau gaya rambutnya. Setiap hari untuk pergi ke kantor dia memakai seragam, dan memakai sepatu. Sepulang kantor, jika akan bepergian dengan teman kantor, Adi hanya menggunakan kaos, celana Jeans dan juga sandal. Untuk gaya rambut, karena Adi memiliki rambut yang tidak lurus, maka harus rajin di potong supaya tetap rapi. Dan tuntutan pekerjaan membuat Adi harus selalu tampil rapi. Selama ini Bety merasa tidak ada teman yang bisa di ajak mengobrol dan membicarakan tentang anime dan berbagai hal tentang Jepang. Setelah menjadi mahasiswa di UNNES, dan mengetahui kalau ada Komunitas Cosplay Jaico maka Bety memutuskan untuk bergabung supaya mendapatkan teman yang bisa di ajak membicarakan tentang anime dan berbagai hal tentang Jepang. Bety mengatakan sudah suka dengan berbagai hal dengan Jepang sejak lama, dan menjadi inspirasi untuknya baik dalam gaya berbicara, gaya berpakaian, make-up dan gaya rambut. Menurutnya, dia adalah orang yang tidak banyak bicara, terutama dengan orang yang belum begitu dikenalnya, atau tidak akrab dengannya. Tetapi jika sedang berkumpul dan mengobrol dengan orang yang sudah akrab dan dekat dengannya maka dia akan banyak berbicara dan bisa membicarakan berbagai hal. Harajuku adalah style fashion anak muda di Jepang, Bety sangat senang dengan Harajuku karena sangat berani dalam menadukan warna, memakai banyak aksesoris dan make-up yang tebal. Ketertarikannya dengan harajuku, tidak membuat Bety dalam kesehariannya menggunakan gaya berpakaian tersebut, karena merasa masih malu dan takut terlihat aneh jika dilihat oleh orang lain. Sehari-hari Bety hanya menggunakan sedikit make-up, yaitu menggunakan cream, pelembab, bedak dan eyeliner tipis. Dan untuk gaya rambut, Bety lebih suka dengan rambut hitam yang panjang. Karena menurutnya perempuan bagus dengan rambut hitam dan panjang.

5.2.3. Proses Komunikasi selama berada di Panggung Belakang back