51
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian deskriptif dengan bantuan pendekatan kuantitatif untuk melakukan penghitungan. Penelitian deskriptif bertujuan mendeskripsikan
atau menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena yang bersifat alamiah ataupun rekayasa manusia. Penelitian deskriptif mengkaji
bentuk, aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan, dan perbedaannya dengan fenomena lain Sukmadinata, 2008:72. Peneliti
akan mendeskripsikan data hasil observasi dan wawancara dalam bentuk uraian, sedangkan data yang menunjukkan angka-angka seperti hasil
angket dan hasil tes prestasi akan dianalisis secara kuantitatif. Penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang paling
dasar. Penelitian ini merupakan salah satu bentuk dari penelitian kuantitatif, dan boleh dikatakan sebagai penelitian kuantitatif yang paling
dasar, yang menggunakan jumlah atau frekuensi Sukmadinata, 2008:72. Menurut Furchan 2004:447, penelitian deskriptif adalah penelitian yang
dirancang untuk memperoleh informasi tentang status suatu gejala saat penelitian dilakukan. Dalam penelitian deskriptif tidak ada perlakuan yang
diberikan atau dikendalikan serta tidak ada uji hipotesis sebagaimana yang terdapat pada penelitian eksperimen.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif karena penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran mengenai cara belajar
matematika dan prestasi belajar matematika siswa asrama kelas VII di SMP St. Aloysius Turi semester II tahun pelajaran 20132014.
B. Subyek Penelitian Subyek penelitian ini adalah siswa asrama kelas VII SMP St. Aloysius
Turi. Siswa asrama kelas VII berjumlah 19 siswa terdiri atas 3 putri dan 16 putra yang terbagi menjadi 3 kelas yaitu kelas VIIA berjumlah 7 siswa,
VIIB berjumlah 5 siswa, dan VIIC berjumlah 7 siswa. SMP St. Aloysius terletak di Desa Donokerto Kecamatan Turi
Kabupaten Sleman, Yogyakarta yang didirikan oleh umat Paroki Somohitan. Sekolah ini ber status Terakreditasi A, berdiri sejak 1967. SMP
St. Aloysius dan asrama, keduanya dikelola oleh Bruder-bruder Kongregasi St. Aloysius CSA.
C. Obyek Penelitian Obyek penelitian adalah hasil tes matematika, observasi di kelas dan
di asrama, angket, dan wawancara yang semuanya itu meliputi cara belajar, sikap, motivasi, lingkungan, dan keluarga.
D. Data Penelitian Data-data yang dibutuhkan dalam penelitian adalah sebagai berikut:
1. Hasil tes pelajaran matematika 2. Sikap siswa terhadap pelajaran matematika
3. Motivasi siswa terhadap pelajaran matematika
4. Kebiasaan dan cara siswa dalam belajar matematika 5. Keadaan keluarga dan lingkungan sekitar siswa
E. Instrumen Penelitian Dalam pelaksanaan penelitian, instrumen penelitian yang
digunakan oleh peneliti untuk menjawab rumusan masalah yang tercantum dalam bab I, yaitu:
Tabel 3.1 Instrumen Penelitian
No Rumusan Masalah
Instrumen Observasi
Wawancara Angket
Soal Tes 1.
Bagaimana sikap
dan motivasi siswa terhadap
pelajaran matematika √
√ 2.
Bagaimana cara
siswa asrama mengelola waktu
belajar dalam
proses pembelajaran baik di kelas
maupun di asrama √
√ √
3. Bagaimana
pemahaman siswa asrama pada materi
garis dan sudut dalam pelajaran
matematika di
kelas √
1. Observasi Pembelajaran Peneliti melakukan pengamatan langsung di asrama dan di kelas secara
seksama dan dicatat dalam lembar observasi. Aspek-aspek yang diamati dalam observasi sebagai berikut:
Tabel 3.2 Kisi-kisi observasi di kelas
Aspek yang diamati No. Item Pernyataan
Jumlah a. Persiapan siswa dan guru
sebelum belajar matematika 1, 22
2 b. Konsentrasi siswa dalam
proses pembelajaran 2, 7, 12, 14, 16, 17, 18,
21, 26, 28 10
c. Rasa ingin tahu siswa dengan bertanya kepada guru dan
teman dalam proses pembelajaran
6, 10, 30 3
d. Keterlibatan siswa dalam menjawab pertanyaan guru dan
teman dalam proses pembelajaran
3, 4, 5, 9, 15 5
e. Keterlibatan siswa secara aktif dalam diskusi kelompok dan
dalam seluruh proses pembelajaran
19 1
f. Keaktifan siswa dalam mengerjakan soal latihan dan
mencatat materi secara mandiri 8, 11, 13, 20, 23, 24, 25,
27, 29 9
Jumlah 30
Tabel 3.3 Kisi-kisi observasi di asrama
Aspek yang diamati No. Item Pernyataan
Jumlah a. Persiapan siswa sebelum
belajar matematika 1, 19
2 b. Konsentrasi siswa dalam
belajar matematika 3, 10, 11, 13, 14, 15, 17,
18, 20, 23, 25, 29 12
c. Rasa ingin tahu siswa dengan bertanya kepada teman dalam
belajar matematika 2, 8, 28, 30
4
d. Kemandirian siswa dalam mengerjakan latihan soal dari
guru dalam belajar matematika 4, 7, 21, 22, 24, 26, 27
7
e. Keterlibatan siswa secara aktif dalam belajar kelompok
5, 6, 9, 12, 16, 5
Jumlah 30
2. Memberikan tes kepada siswa untuk mengetahui prestasi pelajaran matematika siswa asrama kelas VII. Langkah-langkah penyusunan tes:
a. Mempelajari materi
b. Membuat kisi-kisi penyusunan tes yang didalamnya berisi sub-sub pokok bahasan
c. Membuat soal yang disesuaikan dengan kisi-kisi penyusunan tes d. Jumlah soal yang diberikan diuraikan lagi menjadi beberapa
permasalahan. Tes ini dibuat dengan mengacu pada tabel ranah kognitif berdasar Taksonomi Bloom Tabel 2.1.
Dengan kisi-kisi soal seperti pada tabel berikut ini:
Tabel 3.4 Kesesuaian indikator dengans tes Kisi-kisi berdasarkan materi yang diajarkan
No Indikator
Materi Nomor Soal
K1 K2
K3 K4
K5 K6
1 Menjelaskan pengertian
dua garis sejajar, berimpit, berpotongan
dan menyebutkan contohnya
Hubungan antara dua garis
1 1
2 Mengubah dan
menghitung besar sudut ke dalam derajat, menit,
dan detik Mengukur besar
sudut 2,3
3 Menjelaskan perbedaan
sudut siku-siku, lancip, tumpul, lurus, dan reflek
Jenis-jenis sudut 4
5 4
4 Menghitung besar suatu
sudut secara matematis Mengukur besar
sudut 6
3. Membagikan angket tentang bagaimana sikap, motivasi, kebiasaan, dan cara belajar untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
prestasi belajar matematika. a. Angket sikap siswa terhadap pelajaran matematika
Peneliti memberikan angket kepada siswa untuk mengetahui bagaimana sikap siswa terhadap pelajaran matematika. Angket sikap
siswa terhadap pelajaran matematika terdiri dari 5 aspek yaitu jujur, disiplin, tanggung jawab, kerjasama, dan percaya diri yang terbagi
atas pernyataan positif dan pernyataan negatif. Angket sikap ini menggunakan skala Likert 4-3-2-1, yaitu menggunakan pilihan
jawaban sangat setuju, setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Alternatif
jawaban dibuat
empat kategori
dengan maksud
menghindari kecenderungan subjek penelitian menjawab pertanyaan dengan alternatif jawaban yang bersifat netral atau ragu-ragu Hadi,
1980. Dengan kisi-kisi berikut:
Tabel 3.5 Kisi-kisi angket sikap siswa terhadap matematika Sebelum ujicoba
No. Aspek
Indikator Positif
Negatif Jumlah
1. Jujur
Mampu mengerjakan sendiri sesuai
kemampuan, bertindak sesuai
pengalaman yang dirasakan
2, 6, 9, 10, 22,
25, 27, 1, 7, 8,
13, 17, 23, 26,
14
2. Disiplin
Perilaku tertib dan patuh pada aturan
dalam pembelajaran 11, 15,
20, 24, 4
3. Tanggung
jawab Melaksanakan tugas
dan kewajiban terhadap diri sendiri,
teman, asrama, sekolah, dan
lingkungan sekitar 4, 5,
3, 14, 16, 28,
29 7
4 Kerjasama
Terlibat aktif dalam kelompok diskusi dan
saling menghargai pendapat orang lain
12, 19, 21,
3
5 Percaya
diri Berani mencoba,
menjawab pertanyaan dan membagikan
pengetahuan 18, 30
2
Jumlah 16
14 30
b. Angket Motivasi Belajar Siswa Peneliti memberikan angket kepada siswa untuk mengetahui
bagaimana motivasi belajar matematika pada siswa asrama. Angket motivasi belajar siswa terdiri dari
8 aspek antara lain: perasaan senang, kemauan, kecerdasan, kemandirian, kepercayaan diri,
kewajiban, hadiahpujian, dan tuntutan materi . Angket tersebut berisi pernyataan positif dan pernyataan negatif. Angket motivasi
belajar siswa menggunakan skala Likert 4-3-2-1, yaitu menggunakan pilihan jawaban sangat setuju, setuju, tidak setuju, dan sangat tidak
setuju. Dengan kisi-kisi pada tabel 3.12 sebagai berikut:
Tabel 3.6 Kisi-kisi angket motivasi siswa terhadap pelajaran matematika sebelum ujicoba
No .
Aspek Indikator
Positif Negatif
Jumlah 1.
Intrinsik a. Perasaan
Senang Suasana batin
saat menghadapi tantangan dalam
pelajaran Matematika
1, 9, 11, 20,
2, 4, 28 7
b. Kemauan Keseriusan siswa
dalam belajar matematika
3, 5, 17, 24,
6, 12, 18, 7
c. Kecerdasan Tantangan pada
materi yang sulit 19
8 2
d. Kemandirian Belajar tanpa
disuruh 7, 15, 16,
25, 31, 35,
6 e. Kepercayaan
diri Tahu apa yang
harus dibuat agar berhasil
13, 10, 14, 39,
4 2.
Ekstrinsik a. Kewajiban
Sesuatu hal yang harus diterima
dan dilakukan 23, 26,
30, 40 4
b. Hadiahpujian Adanya
kebutuhan akan perhatian,
21, 27, 29, 36, 37
38 6
dorongan yang menguatkan
c. Tuntutan materi
Kebutuhan untuk aktualisasi diri
dan berprestasi 22, 33, 32
34, 3
Jumlah 23
17 40
4. Wawancara Wawancara adalah suatu metode yang digunakan untuk melengkapi
data yang telah diperoleh melalui angket dan hasil observasi. Wawancara dilakukan terhadap siswa yang menjadi subyek penelitian
dengan menggunakan pedoman sebagai berikut:
Tabel 3.7 Kisi-kisi pedoman wawancara terhadap siswa
No Aspek
Indikator No. Item
Jumlah Soal
1 Sebelum belajar
Persiapan yang dilakukan
1, 2 2
2 Saat belajar di
kelas Keaktifan dalam
proses pembelajaran 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9,
10 8
3 Saat belajar di
asrama Kedisiplinan
menepati jadwal Kerjasama dengan
teman 11,12, 13, 14, 15,
16, 17, 18, 19 9
4 Saat ulangan
Persiapan menghadapi ulangan
20, 21, 22, 23, 24 5
5 Sikap dan motivasi
Kesan yang muncul dalam belajar
matematika 25, 26
2 Jumlah Soal
26
F. Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara
observasi, pemberian tes, pemberian angket, dan wawancara serta mengumpulkan dokumen.
1. Observasi Observasi merupakan suatu aktivitas untuk pengumpulan data, dengan
cara mengamati kondisi-kondisi, proses-proses, dan perilaku-perilaku, kebiasaan dan cara belajar objek penelitian secara seksama dan
sistematis dengan menggunakan alat indera. Observasi dilakukan terhadap pembelajaran matematika yang berlangsung di kelas dan di
asrama. Observasi ini dilakukan lewat pengamatan langsung yang didokumentasikan.
2. Pemberian angket Angket adalah sebuah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari subyek tentang dirinya. Angket yang dimaksud dalam penelitian ini adalah angket yang digunakan untuk
mencari pengaruh antara cara belajar ketika di asrama dan di kelas terhadap prestasi belajar matematika pada siswa asrama kelas VII.
Angket ini meliputi sikap terhadap pelajaran matematika dan motivasi siswa terhadap pelajaran matematika.
3. Pemberian tes Tes prestasi belajar matematika adalah tes yang digunakan untuk
mengukur prestasi belajar siswa yang telah mengikuti pembelajaran. Tes ini disusun oleh peneliti dan berbentuk essai yang terdiri dari 6 butir
soal.
4. Wawancara Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpul data yang
dilakukan dengan cara mengadakan tanya jawab secara langsung dengan
subyek untuk mendapatkan informasi yang diperlukan
berkenaan dengan diri subyek seperti keadaan lingkungan sekitar siswa dan keadaan orang tua siswa. Wawancara ini untuk melengkapi data
yang telah diperoleh melalui observasi, tes, dan angket sikap dan motivasi, tentang cara belajar ketika di asrama dan di kelas dan prestasi
belajar matematika siswa asrama kelas VII . 5. Dokumentasi
Pengumpulan data dari dokumen yang ada di sekolah dengan data yang yang meliputi nama siswa dan orang tua siswa, tempat dan tanggal lahir
siswa, tempat lahir orang tua siswa, tempat tinggal siswa dan orang tua siswa, pekerjaan orang tua siswa, dan pendidikan tertinggi orang tua
siswa. Rekaman kegiatan belajar siswa ketika di kelas dan di asrama ini untuk melengkapi data observasi dan data lain yang sudah dikumpulkan,
sebagai bukti fisik dalam penelitian ini. G. Validitas Instrumen dan Teknik Analisis Data
1. Validitas Instrumen a. Validitas Instrumen
Sebelum instrumen dipakai harus diuji dahulu kevalidannya yang terdiri dari validitas isi dan konstruk yang bertujuan untuk
menentukan kesesuaian antara soal dengan materi ajar dengan kisi-
kisi yang dibuat dengan meminta pertimbangan para pakarahli dalam bidang yang sedang diuji. Selanjutnya validitas butir item
yang bertujuan untuk memprediksi keberhasilan peserta didik dikemudian hari Asep Jihad-Haris Abdul, 2008:179. Uji validitas
angket dilakukan pada siswa kelas III yang tidak dikenai tindakan, yaitu di kelas IX SMP St. Aloysius Turi kelas yang berbeda dari
sekolah yang sama dengan yang digunakan untuk penelitian. Pada penelitian ini, untuk menentukan validitas instrumen
angket sikap
siswa dan angket motivasi siswa,
peneliti menggunakan validitas isi dan konstruk validitas butir isi dan butir
item. Untuk validitas isi peneliti menggunakan uji pakar yaitu 2 guru Bahasa Indonesia SMP St. Aloysius Turi, dosen Prodi Bahasa
dan Sastra Indonesia, dan dosen pembimbing peneliti. Untuk menentukan validitas butir item, peneliti
menggunakan “Statistika korelasi product-moment
” dengan menggunakan rumus berikut :
r
xy
=
di mana r
xy
= statistika korelasi product-moment N = banyaknya siswa yang mengisi instrumen
X = skor item Y = skor total siswa
Suatu instrumen dikatakan valid apabila perhitungan r
xy
≥ r
tabel
, sedangkan apabila perhitungan r
xy
menunjukkan r
tabel
maka instrumen tersebut dikatakan tidak valid sehingga instrumen tidak
dapat digunakan Arikunto, 2002: 146. Dengan kata lain instrumen harus diperbaiki.
Pada tanggal 22 Februari 2014 dilakukan pengambilan data ujicoba angket di kelas IX SMP St. Aloysius Turi yang berjumlah
50 siswa. Dari hasil perhitungan butir terhadap total, diperoleh 3 butir item sikap yang nilai koefisien validitasnya rendah. Sehingga
terdapat 27 item yang dinyatakan valid. Sedangkan untuk angket motivasi, ada 16 item yang tidak valid, sehingga terdapat 24 item
yang dinyatakan valid. Rincian item yang nilai koefisien validitasnya rendah dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3.8 Rincian item sikap yang valid dan tidak valid
No. Aspek
Indikator Valid
Tidak valid
Jumlah valid
per aspek
1. Jujur
Mampu mengerjakan sendiri sesuai
kemampuan, bertindak sesuai
pengalaman yang dirasakan
1, 2, 6, 7, 8, 9,
10, 13, 17, 23,
25, 26 22, 27
12
2. Disiplin
Perilaku tertib dan patuh pada aturan
dalam pembelajaran 11, 15,
20, 24 4
3. Tanggung
jawab Melaksanakan tugas
dan kewajiban terhadap diri sendiri,
teman, asrama, sekolah, dan
lingkungan sekitar 3, 4, 5,
14, 16, 28
29 6
4 Kerjasama
Terlibat aktif dalam kelompok diskusi dan
saling menghargai pendapat orang lain
12, 19, 21
3
5 Percaya
diri Berani mencoba,
menjawab pertanyaan dan membagikan
18, 30 2
pengetahuan Jumlah
27 3
27
Tabel 3.9 Rincian item motivasi yang valid dan tidak valid
Setelah diuji dan dikonsultasikan kepada dosen pembimbing, maka angket sikap siswa dan motivasi belajar siswa yang siap digunakan masing-
masing angket sebanyak 20 item dengan 10 pernyataan positif dan 10
No .
Aspek Indikator
Valid Tidak
valid Jumlah
valid per
aspek
1. Intrinsik
a. Perasaan Senang
Suasana batin saat menghadapi
tantangan dalam pelajaran
Matematika 2, 4, 9,
11, 28 1, 20,
5
b. Kemauan Keseriusan siswa
dalam belajar matematika
3, 5, 6, 12, 17,
18 24
6 c. Kecerdasan
Tantangan pada materi yang sulit
8, 19 2
d. Kemandirian Belajar tanpa
disuruh 15, 16,
25, 35 7, 31
e. Kepercayaan diri
Tahu apa yang harus dibuat agar
berhasil 10, 39
13, 14 6
2. Ekstrinsik
a. Kewajiban Sesuatu hal yang
harus diterima dan dilakukan
30, 40 23, 26
2
b. Hadiahpujian Adanya
kebutuhan akan perhatian,
dorongan yang menguatkan
36 21, 27,
29, 37, 38
1
c. Tuntutan materi
Kebutuhan untuk aktualisasi diri
dan berprestasi 22, 34
32, 33, 2
Jumlah 24
16 24
pernyataan negatif. Berikut rincian dari angket sikap siswa dan angket motivasi belajar siswa yang siap disebarkan untuk pengambilan data.
Tabel 3.10 Angket sikap siswa siap digunakan
No. Aspek
Indikator No. Item lama
No. Item baru Jumlah
Soal tiap
aspek Positif
Negatif Positif
Negatif 1.
Jujur Mampu mengerjakan
sendiri sesuai kemampuan,
bertindak sesuai pengalaman yang
dirasakan 2, 6, 9,
10, 17, 25
1, 7, 8, 13, 23
26 5, 7, 19
8, 16, 20, 12,
18, 8
2. Disiplin
Perilaku tertib dan patuh pada aturan
dalam pembelajaran 11, 15,
20, 24 11, 15,
2 3.
Tanggung jawab
Melaksanakan tugas dan kewajiban
terhadap diri sendiri, teman, asrama,
sekolah, dan lingkungan sekitar
4, 5, 3, 14,
16, 28 1, 3,
2, 4, 14, 6
6
4 Kerjasama
Terlibat aktif dalam kelompok diskusi dan
saling menghargai pendapat orang lain
12, 19, 21
9, 17, 13
3
5 Percaya
diri Berani mencoba,
menjawab pertanyaan dan membagikan
pengetahuan 18, 30
10, 1
Jumlah 10
10 20
Tabel 3.11 Angket motivasi belajar siswa siap digunakan
No .
Aspek Indikator
No. Item lama No. Item baru
Jumlah soal
tiap aspek
Positif Negatif
Positif Negatif
1. Intrinsik
a. Perasaan Senang
Suasana batin saat menghadapi
tantangan dalam pelajaran
Matematika 9, 11
2, 4, 28 2, 16
1, 19 4
b. Kemauan Keseriusan siswa
dalam belajar 3, 5,
17 6, 12,
18, 12,
10, 6 11, 13,
7, 6
matematika c. Kecerdasan
Tantangan pada materi yang sulit
19 8
20 1
d. Kemandirian Belajar tanpa
disuruh 15,
16, 25,
35 8, 4
3 3
e. Kepercayaan diri
Tahu apa yang harus dibuat agar
berhasil 10, 39
5, 9 2
2. Ekstrinsik
a. Kewajiban Sesuatu hal yang
harus diterima dan dilakukan
30, 40 17, 15,
2
b. Hadiah pujian
Adanya kebutuhan akan
perhatian, dorongan yang
menguatkan 36
18 1
c. Tuntutan materi
Kebutuhan untuk aktualisasi diri
dan berprestasi 22
34 14
1 Jumlah
23 17
10 10
20
Sedangkan untuk validitas instrumen soal tes prestasi, peneliti menggunakan validitas 4 pakar yaitu 2 guru mata pelajaran
matematika SMP St. Aloysius Turi, dosen Program Studi Pendidikan Matematika, dan dosen pembimbing skripsi penulis.
Selain melakukan uji validitas terhadap instrumen, peneliti juga mengkonsultasikan instrumen kepada dosen pembimbing untuk
mengecek kualitas instrumen yang telah dibuat oleh peneliti. b. Uji Reliabilitas Instrumen
Uji reliabilitas instrumen angket dapat dilakukan secara bersama-sama terhadap seluruh butir instrumen. Jika nilai Alpha
≥ 0,60 maka butir instrumen dikatakan reliabel, sebaliknya apabila
nilai Alpha 0,60 maka butir instrumen dikatakan tidak reliabel Sekaran, 2000: 312.
Untuk menentukan reliabilitas instrumen, peneliti menggunakan rumus berikut : r =
dengan : r
= koefisien reliabilitas instrumen cronbach alfa k
= banyaknya butir instrumen = jumlah varian butir soal
= varians skor butir ke-i Pada
angket sikap siswa di atas setelah diuji
validitasnya maka item-item yang gugur dibuang dan item yang tidak gugur dimasukkan kedalam uji reliabilitas. Jadi yang akan
dihitung ada 27 item, karena 3 item telah digugurkan.
Dari hasil analisis di atas di dapat nilai Alpha sebesar 0,913. Maka, dapat disimpulkan bahwa butir-butir instrumen penelitian tersebut
reliabel. Pada angket motivasi di atas setelah diuji validitasnya maka
item-item yang gugur dibuang dan item yang tidak gugur
Reliability Statistics
Cronbachs Alpha
N of Items .913
27
Tabel 3.12 Reliabilitas Angket Sikap
dimasukkan ke dalam uji reliabilitas. Jadi yang akan dihitung ada 24 item, karena 16 item telah digugurkan.
Dari hasil analisis di atas di dapat nilai Alpha sebesar 0,870. Maka, dapat disimpulkan bahwa butir-butir instrumen penelitian tersebut
reliabel. 2. Teknik Analisis Data
Analisis data merupakan langkah yang sangat penting dalam kegiatan penelitian, terutama bila diinginkan kesimpulan dari masalah
yang diteliti. Dalam penelitian ini, data yang didapatkan dari berbagai instrumen pengumpulan data yang berupa data kuantitatif dan kualitatif
masing-masing akan dianalisis untuk mendukung kesimpulan akhir dari penelitian ini.
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Analisis Data Hasil Observasi Belajar Siswa di Kelas dan di Asrama Hasil observasi yang telah ditulis kemudian ditranskrip untuk
dianalisa secara kualitatif. Dalam menganalisa data hasil observasi, langkah-langkah yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut :
1 Reduksi data
Reliability Statistics
Cronbachs Alpha
N of Items .870
24
Tabel 3.13 Reliabilitas Angket Motivasi
Mancatat hasil pengamatan di kelas dan di asrama diringkas dan dikategorikan sesuai dengan aspek yang diamati.
2 Penyajian data Data hasil reduksi kemudian disajikan dalam bentuk teks-naratif.
Penyajian data dalam bentuk ini dimaksudkan untuk memperoleh makna dari dari data yang telah terkumpul.
3 Penarikan kesimpulan Apabila semua data telah disajikan dalam bentuk teks-naratif,
selanjutnya peneliti melakukan penarikan kesimpulan mengenai persiapan belajar, konsentrasi belajar siswa, rasa ingin tahu,
keaktifan dan kemandirian siswa selama proses belajar baik di kelas maupun di asrama.
b. Analisis Data Hasil Wawancara dengan Siswa Hasil wawancara yang telah ditulis kemudian ditranskrip untuk
dianalisa secara kualitatif. Dalam menganalisa data hasil wawancara, langkah-langkah yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut :
1. Reduksi data Transkrip jawaban hasil wawancara dengan siswa, diringkas dan
dikategorikan sesuai dengan aspek yang ingin diamati. 2. Penyajian data
Data hasil reduksi kemudian disajikan dalam bentuk teks-naratif. Penyajian data dalam bentuk ini dimaksudkan untuk memperoleh
makna dari dari data yang telah terkumpul.
3. Penarikan kesimpulan Apabila semua data telah disajikan dalam bentuk teks-naratif,
selanjutnya peneliti melakukan penarikan kesimpulan mengenai persiapan siswa sebelum, saat, sesudah belajar, dan saat ulangan
serta tentang sikap dan motivasi belajar siswa. c. Analisis Data Angket Sikap Siswa
Pengolahan data angket dilakukan melalui pemberian skor pada setiap jawaban yang diberikan siswa. Skor pilihan jawaban skala Likert
tergantung pada sifat pernyataan, di mana jumlah pernyataan positif dan negatif haruslah sama. Tabel berikut adalah pedoman pemberian
skor bagi jawaban siswa untuk setiap jenis pernyataan. Pemberian skor angket yang diperoleh kemudian dikategorikan berdasarkan
pedoman berikut :
Tabel 3.14 Panduan pemberian skor angket sikap
Alternatif Jawaban Skor
Pernyataan Positif Pernyataan Negatif
Sangat Setuju SS 4
1 Setuju S
3 2
Tidak Setuju TS 2
3 Sangat Tidak setuju STS
1 4
Pernyataan yang diajukan dalam angket terdiri atas 20 butir pernyataan, sehingga peluang skor yang akan dicapai adalah 20 untuk
skor terendah dan 80 untuk skor tertinggi. Hasil pengukuran tersebut mengikuti kriteria sebagai mana dinyatakan dalam tabel berikut.
Tabel 3.15 Kriteria kualifikasi sikap siswa terhadap matematika
Skor Sikap Tingkat Sikap Siswa
≤ 20 21
– 40 41
– 60 61
– 80 81
– 100 Sangat Negatif
Negatif Netral
Positif Sangat Positif
Sumber: Kartika 2001:55
Tabel 3.16 Kriteria kualifikasi sikap seluruh siswa terhadap matematika
Jumlah Skor Sikap Sikap
SP SP+P
SP+P+Nt SP+P+Nt+N
SP+P+Nt+ N+SN
≥75 75
≥75 75
≥65 65
≥65 65
Sangat Positif Positif
Netral Negatif
Sangat Negatif
Sumber: Kartika 2001:55
Tabel 3.17 Persentase sikap siswa berdasarkan aspek-aspeknya
Skor Aspek Sikap Tingkat Sikap Siswa
≤ 20 21
– 40 41
– 60 61
– 80 81
– 100 Sangat Negatif
Negatif Netral
Positif Sangat Positif
Sumber: Kartika 2001:55 d.
Analisis Data Angket Motivasi Belajar Siswa Pengolahan data angket dilakukan melalui pemberian skor pada
setiap jawaban yang diberikan siswa. Skor pilihan jawaban skala Likert tergantung pada sifat pernyataan, di mana jumlah pernyataan
positif dan negatif haruslah sama. Tabel berikut adalah pedoman pemberian skor bagi jawaban siswa untuk setiap jenis pernyataan.
Pemberian skor angket yang diperoleh kemudian dikategorikan berdasarkan pedoman berikut :
Tabel 3.18 Panduan pemberian skor angket motivasi belajar
Alternatif Jawaban Skor
Pernyataan Positif
Pernyataan Negatif
Sangat Setuju SS 4
1 Setuju S
3 2
Tidak Setuju TS 2
3 Sangat Tidak setuju STS
1 4
Pernyataan yang diajukan dalam angket terdiri atas 20 butir pernyataan, sehingga peluang skor yang akan dicapai adalah 20
untuk skor terendah atau 80 untuk skor tertinggi. Hasil pengukuran tersebut mengikuti kriteria sebagai mana dinyatakan dalam tabel
berikut.
Tabel 3.19 Kriteria kualifikasi motivasi siswa terhadap matematika
Skor Motivasi Tingkat Motivasi Siswa
≤ 20 21
– 40 41
– 60 61
– 80 81
– 100 Sangat Rendah
Rendah Biasa Saja
Tinggi Sangat Tinggi
Sumber: Kartika 2001:55
Tabel 3.20 Kriteria kualifikasi motivasi seluruh siswa
Jumlah Skor Motivasi Motivasi
SP SP+P
SP+P+Nt SP+P+Nt+N
SP+P+Nt+N+SN ≥75
75 ≥75
75 ≥65
65 ≥65
65 Sangat Tinggi
Tinggi Biasa Saja
Rendah Sangat Rendah
Sumber: Kartika 2001:55
Tabel 3.21 Persentase motivasi siswa berdasarkan aspek-aspeknya
Skor Aspek Motivasi
Tingkat Motivasi Siswa ≤ 20
21 – 40
41 – 60
61 – 80
81 – 100
Sangat Negatif Negatif
Netral Positif
Sangat Positif
Sumber: Kartika 2001:55 e.
Analisis Data Tes Prestasi Siswa Data hasil belajar siswa meliputi data hasil tes prestasi. Hasil tes
ditentukan berdasarkan pedoman penilaian yang telah dibuat oleh peneliti.
Nilai yang diperoleh dari tes hasil belajar siswa
diklasifikasikan berdasarkan tabel berikut. Langkah-langkah yang dilakukan dalam analisis hasil tes meliputi:
1 Pemberian skor Skor yang diberikan untuk setiap soal tes sesuai dengan bobot
jawaban siswa yang dibandingkan dengan bobot jawaban dalam kisi-kisi yang telah disusun.
2 Penilaian Nilai yang diberikan dalam rentang 0
– 10. Perhitungan nilai dapat dilihat pada pedoman penilaian masing-masing nomor soal tes.
3 Analisis ketuntasan Nilai yang diperoleh siswa dari tes dibandingkan dengan kriteria
ketuntasan minimal KKM. KKM yang diharapkan dari siswa adalah memperoleh nilai 7,5. Jika nilai siswa kurang dari 7,5 maka
siswa dikatakan tidak tuntas. Sebaliknya, apabila nilai siswa lebih
dari atau sama dengan 7,5 maka siswa dikatakan tuntas. Analisa hasil belajar siswa dapat dilihat dalam tabel berikut.
Tes yang diberikan untuk mengukur tingkat pemahaman siswa akan diukur dalam bentuk persentase. Nilai maksimal yang diperoleh siswa
adalah 10 dengan presentase pemahaman 100. Persentase pemahaman siswa dihitung dengan rumus:
Persentase =
Tabel 3.22 Kriteria nilai tes prestasi pada materi pembelajaran tiap siswa
No Interval Skor
Nilai Kriteria
1 2
3 4
5 80
– 100 70
– 79 56
– 69 50
– 55 – 49
A B
C D
E Baik Sekali
Baik Cukup
Kurang Kurang Sekali
Tabel 3.23 Kriteria nilai tes prestasi materi pembelajaran berdasarkan aspek-aspeknya
No Jumlah yang berhasil
Kriteria 1
2 3
4 5
80 – 100
66 – 79
56 – 65
41 – 55
– 40 Sangat Tinggi
Tinggi Cukup
Rendah Sangat Rendah
sumber: Kartika. 2001:108
Tabel 3.24 Kriteria hasil tes prestasi secara kuantitatif
No Jumlah yang berhasil
Kriteria 1
2 3
4 5
80 – 100
66 – 79
56 – 65
41 – 55
– 40 Sangat Tinggi
Tinggi Cukup
Rendah Sangat Rendah
sumber: Kartika. 2001:108 sumber: Kartika, 2005:107
Untuk melihat pencapaian hasil belajar siswa secara menyeluruh dapat dilihat dengan melihat persentase antara siswa yang tuntas dan
tidak tuntas.
Tabel 3.25 Kriteria prestasi belajar seluruh siswa
Jumlah Skor Tes Siswa Prestasi
SB SB + B
SB + B + CB
SB + B + CB + KB
SB + B + CB + KB +
SKB 75
Sangat Baik 75
Baik 65
Cukup Baik 65
Kurang Baik 65
Sangat Kurang Baik
Sumber : Kartika, 2001: 54 Persentase ketuntasan dihitung dengan menggunakan rumus berikut:
Persentase = f. Analisis Keseluruhan
Data yang diperoleh dalam penelitian ini meliputi data kuantatif dan kualitatif, oleh karena itu perlu dilakukan analisa data
lebih lanjut untuk bisa mengambil kesimpulan dari hasil penelitian ini. Setelah semua data terkumpul, proses analisa data selanjutnya
adalah triangulasi data. Tujuan dari triangulasi adalah untuk mengecek kebenaran data dari berbagai sudut pandang yang
berbeda dengan
cara mengurangi
sebanyak-banyaknya kemungkinan yang bisa terjadi pada saat pengumpulan dan proses
analisa data Arifin, 2011: 164.
Adapun langkah-langkah yang akan dilakukan dalam proses triangulasi adalah sebagai berikut:
1 Penyajian data: Data lengkap serta analisisnya yang meliputi: 1 Analisis dan
pembahasan data hasil observasi. 2 Analisis dan pembahasan hasil angket sikap siswa, 3 Analisis dan pembahasan hasil
angket motivasi siswa, 4 Analisis dan pembahasan hasil tes prestasi, 5 Analisis dan pembahasan hasil wawancara dengan
siswa. 2 Penarikan kesimpulan
Penarikan kesimpulan dari hasil analisis data yaitu mengenai mengenai cara belajar dan prestasi belajar matematika. Cara
belajar siswa asrama tersebut meliputi sikap, motivasi, kebiasaan, kebiasaan, dan lingkungan serta keluarga siswa.
76
BAB IV DESKRIPSI, TABULASI DATA,