Seni Patung Seni Kerajinan

12 ANTROPOLOGI Kelas XII mineral berwarna.Hasilnya adalah jiplakan tangan berwana-warni di dinding-dinding gua yang masih bisa dilihat hingga saat ini. Kemudahan ini memungkinkan gambar dan selanjutnya lukisan untuk berkembang lebih cepat daripada cabang seni rupa lain seperti seni patung dan seni keramik. Akar seni lukis di Indonesia adalah kebudayaan Austronesia yang datang sekitar 5000 abad yang lalu. Bukti-bukti peningalan seni rupa bangsa Austronesia adalah lukisan gua yang ditemukan di beberapa situs di Papua, bagian barat Danau Sentani, Sulawesi Selatan, dan Maluku. Lukisan-lukisan itu juga ditemukan di kepulauan Kai, Tanimbar, Babar, Leti, dan Seram. Objek yang sering muncul dalam karya-karya purbakala adalah manusia, binatang, dan objek-objek alam lain seperti pohon, bukit, gunung, sungai, dan laut. Bentuk dari objek yang digambar tidak selalu serupa dengan aslinya. Makna atau maksud pembuatan lukisan- lukisan tersebut ditafsirkan terkait dengan perkabung- an, roh nenek moyang atau roh gaib. Seni lukis modern dimulai dengan masuknya penjajahan Belanda di Indonesia. Kecenderungan seni rupa Eropa Barat pada zaman itu ke aliran romantisme membuat banyak pelukis Indonesia ikut mengembang- kan aliran ini. Awalnya pelukis Indonesia lebih sebagai penonton atau asisten, sebab pendidikan kesenian merupakan hal mewah yang sulit dicapai penduduk pribumi. Selain itu, harga alat lukis modern sulit dicapai penduduk biasa. Salah seorang pelukis terkenal Indonesia pada era kolonial adalah Raden Saleh Bustaman Era revolusi di Indonesia membuat banyak pelukis Indonesia beralih dari tema-tema romantisme menjadi cenderung ke arah kerakyatan. Objek yang berhubungan dengan keindahan alam Indonesia dianggap sebagai tema yang mengkhianati bangsa, sebab dianggap menjilat kepada kaum kapitalis yang menjadi musuh ideologi komunisme yang populer pada masa itu. Para pelukis kemudian beralih kepada potret nyata kehidupan masyarakat kelas bawah dan perjuangan menghadapi penjajah. Gerakan Manifesto Kebudayaan yang bertujuan untuk melawan pemaksaan ideologi komunisme membuat pelukis pada masa 1950-an lebih memilih membebaskan karya seni mereka dari kepentingan politik tertentu, sehingga era ekspresionisme dimulai. Lukisan tidak lagi dianggap sebagai penyampai pesan dan alat pro- paganda, namun lebih sebagai sarana ekspresi pembuatnya. Keyakinan tersebut masih dipegang hingga saat ini.

b. Seni Patung

Seni rupa bangsa Indonesia dalam bentuk patung berasal pada masa megalitik yang beberapa tradisinya masih bertahan hingga saat ini. Patung-patung pada masa prasejarah umumnya melambangkan kesuburan, nenek moyang, atau pendiri kerajaan. Beberapa contoh patung tradisional adalah patung leluhur dari Pulau Nias yang memiliki ciri-ciri naturalis, wajah yang cenderung Beberapa Pelukis Indonesia: a. Affandi, b. Kartika Affandi, c. Basuki Abdullah, d. Djoko Pekik, serta e. Raden Saleh. Sumber: Indonesian Heritage: Seni Rupa, halaman 11 Gambar 1.4 Hasil seni patung. Sumber: Indonesian Heritage: Seni Rupa, halaman 10 Gambar 1.3 Lukisan gua. Di unduh dari : Bukupaket.com 13 Kesenian di Indonesia persegi, hidung persegi, dan telinga seperti dayung. Di daerah Batak, yang paling terkemuka adalah pahatan kubur yang disebut Penunggang Batu, monumen kubur yang menggambarkan sosok sedang duduk menunggang kuda, gajah, singa, atau bentuk-bentuk gaib. Di Kalimantan, berbagai ragam dan daya khayal patung dihasilkan oleh masyarakat Dayak. Tujuannya memeringati masyarakat yang sudah meninggal atau upacara pengayuan. Sedangkan di papua, suku Asmat menghasilkan patung-patung sosok leluhur dan diletakkan di rumah adat yang disebut Tiang Mbis. Pada era modern saat ini, para pematung sudah bekerja dengan berbagai media atau bahan. Patung-patung yang dihasilkan merupakan sarana mengungkapkan gagasan yang bentuknya telah diperhitungkan. Fungsi patung: a. Sebagai simbol. b. Sebagai imitasi atau representasi bentuk asli. c. Kristalisasi perasaan yang disebarkan. d. Sebagai benda pen- dukung upacara religi. Carilah informasi mengenai patung atau arca melalui internet atau buku, lalu ceritakanlah kepada teman-temanmu di muka kelas.

c. Seni Kerajinan

Selain seni patung, seni rupa Indonesia juga menghasilkan seni kerajinan yang memiliki manfaat dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa bentuk kerajinan adalah seni anyam, tenun, tembikar, kerajinan kayu,hingga seni sesaji. 1 Seni Anyam Seni anyam merupakan kerajinan kesukuan yang umumnya dilakukan penduduk pedesaan di Indonesia. Kerajinan itu, telah menyatu dengan kegiatan keseharian masyarakat tradisional dalam menghasilkan barang keperluan sehari-hari. Seni mengayam tidak memerlukan peralatan yang rumit dan bahannya ditemukan berlimpah di desa. Hasil-Hasil Seni Anyam di Indonesia No. Hasil Anyaman Keterangan 1. Tikar Terbuat dari rotan, sisal dan pandan. Berbagai tikar ditemukan di Jawa, Bali, Lombok, Madura, dan Kalimantan. 2. Tas Ditemukan di seluruh wilayah Nusantara. Di Jawa, tas anyaman telah menjadi industri rakyat. 3. Topi Bentuk topi yang luar biasa adalah tilangaa yang berpinggir lebar karya orang Rote. 4. Puan Berguna sebagai penyimpan sirih, berkembang di Kalimantan Tengan dan Kalimantan Timur. 5. Tempat air Terbuat dari daun tal yang direntangkan dengan lidi. Tempat air semacam ini ditemukan di Pulau Rote. 6. Alat musik Sesandu terbuat dari bambu dengan kotak resonan daun tal. Sesandu ditemukan di Pulau Rote dan Timor. Sumber: Indonesian Heritage: Seni rupa, halaman 29 Di unduh dari : Bukupaket.com 14 ANTROPOLOGI Kelas XII 2 Tembikar Indonesia memiliki kekayaan tradisi pembuatan tembikar sejak masa prasejarah. Tradisi itu telah memenuhi kebutuhan masyarakat atas perkakas sehari-hari dan benda-benda upacara. Desa tembikar tradisonal ditemukan di seluruh Indonesia kecuali di Papua. 3 Kerajinan Kayu Persediaan kayu yang melimpah di Indonesia sejak dahulu kala menyediakan bahan mentah bagi kerajinan kayu. Di antara barang-barang kerajinan kayu yang penting dalam kehidupan sehari-hari adalah perabot rumah tangga, benda penghias, dan benda pelengkap. 2. Seni Sastra Indonesia dikenal sangat kaya akan seni sastra, baik tulisan maupun lisan. Hal ini karena Indonesia terdiri atas berbagai suku bangsa yang masing-masing memiliki bahasa daerah masing-masing.

a. Seni Sastra Lisan