72
ANTROPOLOGI Kelas XII
2. Teknik Studi Etnografi
Etnografi di dalam pelaksanaannya, tidak sulit. Peneliti melakukan observasi dan melibatkan diri dengan masyarakat di daerah yang akan
diteliti. Mencari informan dan seluruh informasi yang didapat kemudian di catat di dalam catatan kecil harian. Merekam dialog yang
ada di lingkungan tersebut, melakukan wawancara, membuat manuskrip sederhana berisi deskripsi perilaku masyarakat, pemikiran
masyarakat, dan lain sebagainya.
Catatan-catatan kecil berikut manuskrip sederhana tersebut kemudian dianalisis, kemudian dibuat etnografinya. Hal tersebut
adalah garis besar aktivitas menulis etnografi. Langkah-langkah yang rinci adalah berikut ini.
a. Menetapkan Seorang Informan
Etnografer sebelum melakukan aktivitas penelitiannya, terlebih dahulu mencari informan. Dikutip dari Spreadley, menurut
Webster’s New Collegiate Dictionary, informan adalah seorang pembicara asli yang berbicara dengan mengulang kata-kata, frasa,
dan kalimat dalam bahasa atau dialeknya sebagai model imitasi dan sumber informasi. Informan adalah pembicara asli yang harus
berbicara dalam bahasa atau dialeknya sendiri. Bisa juga dipahami sebagai model untuk dicontoh oleh etnografer atau sumber
infomasi. Di dalam ilmu sosial ada tiga hal yang berbeda dengan informan. Ketiga hal tersebut adalah subjek, responden, dan pelaku.
Menurut Spradley, subjek adalah suatu materi yang dijadikan
untuk tujuan tertentu untuk menguji hipotesis. Jika bekerja dengan menggunakan subjek, ide-ide telah ditetapkan sebelumnya.
Berbeda jika bekerja dengan informan, ide belum ditetapkan dan segala sesuatunya belum diketahui. Dikutip dari Spradley,
responden adalah siapa saja yang menjawab daftar pertanyaan penelitian atau menjawab pertanyaan yang diajukan oleh seorang
peneliti. Dikutip pula dari Spradley, pelaku adalah seseorang yang menjadi objek pengamatan dalam suatu setting alam.
Di dalam bekerja sama dengan informan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan; yaitu harus mengedepankan ke-
sejahteraan fisik, sosial, dan psikologi informan, menghormati martabat dan privasi informan, melindungi hak informan, harus
menyampaikan tujuan penelitian kepada informan, tidak boleh mengeksploitasi informan,dan memberi laporan hasil penelitian
kepada informan dengan bahasa yang disesuaikan dengan kemampuan informan.
Syarat-syarat informan yang baik adalah mengetahui budaya- nya dengan baik, telah terlibat lama di dalam kebudayaannya
tersebut, minimal satu tahun, semakin lama terlibat dalam ke- budayaannya tersebut semakin baik, memiliki cukup banyak waktu
luang untuk bekerja sama.
b. Melakukan Wawancara terhadap Informan
Langkah berikutnya adalah mengajukan pertanyaan- pertanyaan kepada informan. Pertanyaan yang diajukan tidak sama
dan tidak diajukan berulang kali. Bandingkanlah antara pertanyaan yang diajukan melalui percakapan yang bersahabat dengan
Di unduh dari : Bukupaket.com
73
Pengaruh Iptek terhadap Bahasa Lokal
wawancara etnografis. Ada beberapa unsur yang dapat digunakan di dalam wawancara dalam bentuk per-
cakapan persahabatan. Misalnya sapaan, tidak ada tujuan yang eksplisit, menghindari pengulangan, meng-
ajukan pertanyaan, menunjukkan minat, menunjukkan ketidaktahuan, bergiliran, penyingkatan, waktu sela,
dan penutupan.
Untuk melakukan wawancara etnografi, seorang peneliti harus mempersiapkan rencana penelitian
sebaik-baiknya. Bentuk wawancara etnografis antara lain sebagai berikut.
1 Tujuan yang eksplisit 2 Penjelasan etnografis yang mencakup:
a penjelasan proyek, b penjelasan perekaman,
c penjelasan bahasa asli, d penjelasan wawancara, dan
e penjelasan pertanyaan.
3 Pertanyaan etnografis yang meliputi: a Pertanyaan Deskriptif
Misalnya: ”Dapatkah Anda mendeskripsikan tentang hal- hal yang biasa terjadi di kebun?”
b Pertanyaan Struktural Misalnya: ”Buah apa sajakah yang biasa anda petik selama
musim hujan?” c
Pertanyaan Kontras Misalnya: ”Apakah perbedaan khas antara melon berkulit
kuning dan melon berkulit hijau?”
c. Membuat Catatan Etnografis