Latar Belakang Masalah ANALISIS PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA).

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pelaksanaan pembangunan di Indonesia yang di lakukan secara berkesinanbungan memerlukan dana yang cukup besar. Dana tersebut bukan hanya berasal dari pemerintah saja. Partisipasi masyarakat sangat diharapkan untuk ikut aktif dalam usaha menggerakkan perekonomian di Indonesia. Salah satu cara masyarakat untuk ikut aktif dalam perekonomian adalah dengan cara melakukan investasi melalui Bursa Efek Indonesia. Investasi dalam bentuk saham common stock memerlukan informasi yang akurat sehingga investor tidak terjebak pada kondisi yang merugikan karena informasi di bursa efek merupakan jenis investasi dengan resiko yang relative tinggi, meskipun menjanjikan keuntungan dengan resiko yang relative besar. Informasi informasi yang diperlukan yaitu mengenai faktor apa saja yang mempengaruhi terjadinya fluktuasi harga saham dan bagaimana bentuk hubungan antar variabel. Dengan mengetahui faktor faktor tersebut, investor dapat memiliki strategi untuk memilih perusahaan yang benar benar di anggap sehat sebagai tempat menanamkan modalnya. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Harga saham sebagai indikator nilai perusahaan dan merupakan pencerminan informasi yang relevan akan dipengaruhi oleh berbagai faktor dimana faktor tersebut baik secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi harga saham perusahaan. Faktor faktor tersebut dapat dibagi dalam dua kategori, yaitu faktor yang bersifat fundamental dan bersifat tekhnikal. Faktor tersebut secara bersama – sama akan membentuk kekuatan pasar yang berpengaruh terhadap transaksi saham perusahaan, sehingga harga saham perusahaan akan mengalami berbagai kemungkinan kenaikan maupun penurunan harga. Faktor fundamental merupakan faktor yang memberikan informasi tentang kinerja perusahaan, informasi ini mempengaruhi kemampuan manajemen perusahaan untuk menghasilkan keuntungan, hak – hak investor, prospek perusahaan, pemasaran dan tekhnologi. Faktor tekhnikal memberikan informasi kepada investor dan calon investor untuk menentukan kapan pembelian saham dilakukan dan pada saat kapan saham akan dijual atau ditukar dengan saham yang lain agar dapat memperoleh keuntungan yang maksimal, faktor ini menggunakan data pasar yang dipublikasikan seperti harga saham, volume perdagangan, indeks harga saham baik individu maupun gabungan Rifai, 2007 . Dari kedua faktor tersebut di atas dapat dikatakan faktor fundamental merupakan faktor yang penting dan berpengaruh terhadap harga pasar saham. Bagi pemegang saham faktor tersebut memberikan gambaran yang jelas dan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. bersifat analisis terhadap prestasi manajemen perusahaan dalam mengelola perusahaan yang menjadi tanggungjawabnya. Dalam kerangka inilah penelitian dilakukan, walaupun disadari bahwa faktor fundamental sangatlah luas dan kompleks cakupannya, tidak saja meliputi kondisi internal perusahaan tetapi juga kondisi makro ekonomi yang berada di luar kendali perusahaan. Oleh karena itu penelitian ini dibatasi hanya menganalisis faktor fundamental perusahaan dari aspek performance financial. Analisis fundamental juga sering disebut dengan analisis perusahaan, karena menggunakan data laporan keuangan perusahaan dalam menghitung nilai intrinsik. Salah satu tekhnik dalam laporan keuangan adalah analisis rasio keuangan Rifai, 2007 . Perusahaan otomotif lebih dipilih oleh penulis karena industry otomotif mempunyai prospek yang sangat menguntungkan dan saat ini sedang menghadapi persaingan yang cukup tinggi serta selalu mengikuti perkembangan tekhnologi yang cepat. Salah satu perusahaan otomotif yang mempunyai prospek yang baik yaitu PT. Astra International Tbk. Pada semester pertama tahun 2010 membukukan laba bersih Rp 6,4 triliun naik 52,38 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 4,2 triliun http: bisnis.vivanews.com. Berdasarkan fakta tersebut tentu akan membuat investor tertarik untuk menanamkan modalnya dalam perusahaan yang menghasilkan laba bersih Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. yang tinggi, karena dengan laba yang tinggi, investor mengharapkan pengembalian yang lebih besar dari investasinya. Hal tersebut akan mempengaruhi harga saham seiring dengan semakin tinggi permintaan akan saham perusahaan, maka akan membuat harga saham naik dan sebaliknya jika permintaan rendah otomatis harga saham juga akan menurun. Perusahaan otomotif kemudian dijadikan sebagai obyek peneltian tentang faktor fundamental yang dapat mempengaruhi fluktuasi harga saham diperusahaan tersebut. Faktor fundamental yang dapat mempengaruhi fluktuasi harga saham perusahaan industry adalah : return on assets, return on equity, debt to equity ratio. Menurut penelitian Njo Anastasia 2003 , secara empiris terbukti bahwa return on assets,return on equity dan debt to equity ratio mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham.Demikian juga menurut penelitian yang dilakukan oleh Edi Subiyantoro 2003,secara parsial return on equity berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Transaksi perdagangan saham yang terjadi di pasar modal merupakan kegiatan investasi bagi para investor, maka informasi yang diperlukan adalah informasi mengenai laporan keuangan perusahaan. Analisis laporan keuangan perusahaan akan menggambarkan aspek – aspek fundamental yang bersifat kuantitatif Rifai, 2007 . Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Harga saham suatu perusahaan mencerminkan nilai perusahaan di mata masyarakat, apabila harga saham suatu perusahaan tinggi, maka nilai perusahaan di mata masyarakat juga baik dan begitu juga sebaliknya, oleh karena itu harga saham merupakan hal yang penting bagi perusahaan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari harga saham yang didapat oleh perusahaan otomotif yang terdapat di Bursa Efek Indonesia. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Tabel 1.1 Daftar Harga Saham Perusahaan Otomotif Yang Listing Di Bursa Efek Indonesia Mulai Tahun 2006 Sampai Dengan Tahun 2009 Sumber : Bursa Efek Indonesia Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa harga saham yang terjadi pada perusahaan otomotif yang go public di Bursa Efek Indonesia selalu berubah- No Nama Perusahaan HARGA SAHAM 2006 2007 2008 2009 1 PT. ASTRA INTERNATIONAL Tbk Rp.15700 Rp.27300 Rp.10550 Rp.34700 2 PT. ASTRA OTOPARTS Tbk Rp. 2926 Rp. 3325 Rp. 3500 Rp. 5750 3 PT. HEXINDO ADI PERKASA Tbk Rp. 900 Rp. 740 Rp. 690 Rp. 3150 4 PT. INDO KORDSA Tbk Rp. 1.900 Rp. 1.900 Rp. 1800 Rp. 1450 5 PT. INTRACO PENTA Tbk Rp. 480 Rp. 550 Rp. 234 Rp. 690 6 PT. NIPRESS Tbk Rp. 1360 Rp. 1850 Rp. 1490 Rp. 1450 7 PT. TUNAS RIDEAN Tbk Rp. 710 Rp. 1240 Rp. 750 Rp. 1740 8 PT. UNITED TRACTORS Tbk Rp. 6550 Rp. 10900 Rp. 4400 Rp. 15500 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. ubah.Berdasarkan hasil data di atas yang di peroleh dari PT. Bursa Efek Indonesia,dapat diketahui pada PT. INDO KORDSA Tbk pada tahun 2007 memiliki harga saham sebesar Rp.1900, pada tahun 2008 hingga saham ditutup menjadi Rp.1800, pada tahun 2009 turun menjadi Rp.1450, sedangkan pada tahun 2009 harga saham PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk mengalami kenaikan yang cukup besar menjadi Rp.34700.Oleh karena itu para investor harus dapat menentukan faktor-faktor penting yang diperlukan untuk menilai saham suatu perusahaan. Atas dasar hal tersebut diatas maka timbul minat untuk mengdakan penelitian di PT.Bursa Efek Indonesia BEI berkaitan dengan faktor-faktor fundamental perusahaan yaitu dengan judul “ANALISIS PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA”.

1.2 Perumusan Masalah