36
xiii
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian  ini  adalah  jenis  penelitian  korelasional  yang  memiliki tujuan  untuk  melihat  ada  atau  tidaknya  hubungan  antara  Perilaku  Hidup
Bersih dan Sehat PHBS dengan kepuasan pernikahan pada wanita menikah.
B. Identifikasi Variabel
Variabel – variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
Variabel bebas : Perilaku Hidup Bersih dan Sehat PHBS
Variabel tergantung : Kepuasan pernikahan
C. Definisi Operasional
Definisi  operasional  adalah  suatu  penjelasan  mengenai  variabel  yang dirumuskan  berdasarkan  karakteristik
–  karakteristik  variabel  yang  dapat diamati. Definisi
– definisi operasional dalam penelitian ini adalah :
1. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat PHBS
Perilaku  Hidup  Bersih  dan  Sehat  PHBS  dalam  penelitian  ini adalah  sekumpulan  perilaku  yang  dipraktikkan  oleh  wanita  menikah
dalam rumah tangga atas dasar kesadaran sehingga tahu, mau dan mampu untuk  menolong  dirinya  sendiri  dan  keluarga.  Indikator  Perilaku  Hidup
Bersih  dan  Sehat  PHBS  tatanan  rumah  tangga  terdiri  dari  persalinan
36
37
xiii ditolong oleh tenaga kesehatan, memberi bayi ASI eksklusif, menimbang
bayi  dan  balita,  menggunakan  air  bersih,  mencuci  tangan  dengan  air bersih  dan  sabun,  menggunakan  jamban  sehat,  memberantas  jentik  di
rumah,  makan  buah  dan  sayur  setiap  hari,  melakukan  aktivitas  fisik setiap hari dan tidak merokok di dalam rumah.
Skala  ini  disusun  oleh  peneliti  dengan  acuan  penjabaran  dari setiap  indikator  Perilaku  Hidup  Bersih  dan  Sehat  PHBS  pada  tatanan
rumah tangga yang akan dikembangkan oleh peneliti. Nilai yang terdapat pada  skala  ini  berupa  perolehan  skor  yang  akan  menunjukkan
kecenderungan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat PHBS yang dilakukan oleh  subjek.  Semakin  tinggi  skor  totalnya,  maka  subjek  diasumsikan
telah  melaksanakan  Perilaku  Hidup  Bersih  dan  Sehat  PHBS  dalam rumah  tangga.  Sebaliknya,  semakin  rendah  skor  totalnya,  maka  subjek
diasumsikan  tidak  melaksanakan  Perilaku  Hidup  Bersih  dan  Sehat PHBS dalam  rumah tangga.
2. Kepuasan Pernikahan
Kepuasan  pernikahan  dalam  penelitian  ini  adalah  evaluasi subjektif  berupa  perasaan  bahagia  yang  dirasakan  wanita  yang  didapat
dalam segala aspek pernikahan sehingga pernikahan dapat terus bertahan. Aspek
–  aspek  kepuasan  pernikahan  antara  lain  komunikasi,  kegiatan rekreasi,  orientasi  keagamaan,  resolusi  konflik,  manajemen  keuangan,
38
xiii orientasi  seksual,  keluarga  dan  teman,  anak  dan  pengasuhan,  masalah
kepribadian dan kesetaraan peran. Skala  ini  disusun  oleh  peneliti  dengan  acuan  penjelasan  dari
setiap  aspek – aspek kepuasan pernikahan yang dikembangkan peneliti.
Nilai  pada  skala  ini  berupa  perolehan  skor  yang  akan  menunjukkan kecenderungan  kepuasan  pernikahan  subjek.  Semakin  tinggi  skor
totalnya,  maka  subjek  diasumsikan  mengalami  kepuasan  pernikahan. Sebaliknya,  semakin  rendah  skor  totalnya,  maka  subjek  diasumsikan
tidak mengalami kepuasan pernikahan.
D. Subjek Penelitian
Subjek  dalam  penelitian  ini  adalah  wanita  dewasa  dengan  batasan sebagai berikut:
1. Individu  yang  telah  menikah.  Hal  ini  dikarenakan  wanita  akan  menjadi
pengatur  rumah  tangga  setelah  menikah  di  dalam  keluarga  Santrock, 2002.
2. Individu yang memiliki anak. Hal ini disebabkan wanita setelah menikah
akan menjalankan peran sebagai orang tua Santrock, 2002. 3.
Individu  yang  tinggal  dengan  suami.  Hal  ini  dikarenakan  adanya perbedaan  gender  yang  kuat  antara  pria  dan  wanita  dalam  pekerjaan
rumah tangga Santrock, 2002. Sampel  dalam  penelitian  ini  adalah  purposive  sampling  yaitu
pengambilan sampel yang didasarkan atas ciri – ciri tertentu yang dipandang
39
xiii memiliki sangkut paut erat dengan sifat
– sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya  Hadi,  2004.  Oleh  karena  itu,  subjek  yang  dipilih  memiliki
karakteristik seperti yang ditetapkan oleh peneliti.
E. Metode dan Alat Pengumpulan Data
Metode  pengumpulan  data  dalam  penelitian  ini  menggunakan  skala yang  diberikan  langsung  untuk  diisi  oleh  subjek  penelitian.  Peneliti  akan
melakukan uji coba dimana alat ukur akan diberikan kepada  subjek  uji coba untuk  diisi.  Hasil  yang  diperoleh  dari  uji  coba  alat  ukur  akan  dianalisis,
dimana item yang tersisa akan dipergunakan sebagai sumber data pada subjek penelitian.  Peneliti  akan  menggunakan  dua  buah  skala  dalam  penelitian  ini
yaitu  skala  Perilaku  Hidup  Bersih  dan  Sehat  PHBS  dan  skala  kepuasan pernikahan.  Kedua  skala  ini  disusun  dengan  menggunakan  kuesioner  model
Likert  yaitu  metode  penskalaan  dengan  penjumlahan  skor  dari  keseluruhan pernyataan yang ada di dalam skala. Uraian kedua skala tersebut antara lain :
1.   Skala Perilaku Hidup Bersih dan Sehat PHBS
Skala  ini  disusun  oleh  peneliti  dengan  berdasarkan  pada  sepuluh indikator Perilaku Hidup Bersih dan Sehat PHBS tatanan rumah tangga
yang terdiri dari persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan, memberi bayi ASI  eksklusif,  menimbang  bayi  dan  balita,  menggunakan  air  bersih,
mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, menggunakan jamban sehat, memberantas  jentik  di  rumah,  makan  buah  dan  sayur  setiap  hari,
melakukan aktivitas fisik setiap hari dan tidak merokok di dalam rumah.
40
xiii Skala Perilaku Hidup Bersih dan Sehat PHBS ini juga memakai
metode  skala  rating  yang  dijumlahkan  Method  of  Summated  Ratings dengan empat  kategori  respon  yaitu Selalu SL, Sering  SR, Kadang
– kadang  KD  dan  Tidak  Pernah  TP.  Skor  penilaian  untuk  jawaban
subjek  pada  tiap  item  skala  Perilaku  Hidup  Bersih  dan  Sehat  PHBS dapat dilihat dalam tabel berikut ini :
Tabel 1 Skor Jawaban Subjek
pada Skala Perilaku Hidup Bersih dan Sehat PHBS
Respon Favorabel
Unfavorabel
SL Selalu 4
1 SR Sering
3 2
KD Kadang – kadang
2 3
TP Tidak Pernah 1
4
Nilai  total  yang  diperoleh  dari  skala  ini  akan  memperlihatkan frekuensi  Perilaku Hidup Bersih dan Sehat  PHBS  yang dilakukan oleh
subjek.  Semakin  tinggi  skor  total  yang  didapat  subjek  menunjukkan tingginya  frekuensi  Perilaku  Hidup  Bersih  dan  Sehat  PHBS  yang
dilaksanakan dalam kehidupan sehari – hari. Sebaliknya, semakin rendah
skor  total  yang  didapat  subjek  menunjukkan  rendahnya  frekuensi Perilaku  Hidup  Bersih  dan  Sehat  PHBS  yang  dilaksanakan  dalam
kehidupan sehari – hari.
Skala Perilaku Hidup Bersih dan Sehat PHBS ini terdiri dari 60 pertanyaan  yang  terdiri  dari  30  pernyataan  favorabel  dan  30  pernyataan
41
xiii unfavorabel.  Blue  print  untuk  skala  Perilaku  Hidup  Bersih  dan  Sehat
PHBS sebagai berikut :
Tabel 2 Blue Print Skala Perilaku Hidup Bersih dan Sehat PHBS
Sebelum Uji Coba
No Indikator
No Item Jumlah   Presentase
Favorabel  Unfavorabel
1.  Persalinan ditolong oleh
tenaga kesehatan 1, 21, 41
11, 31, 51 6
10
2.  Memberi ASI ekslusif
12, 32, 52 2, 22, 42
6 10
3.  Menimbang bayi dan balita
3, 23, 43 13, 33, 53
6 10
4.  Menggunakan air bersih
14, 34, 54 4, 24, 44
6 10
5.  Mencuci tangan dengan air bersih
dan sabun 5, 25, 45
15, 35, 55 6
10
6.  Menggunakan jamban sehat
16, 36, 56 6, 26, 46
6 10
7.  Memberantas jentik di rumah
7, 27, 47 17, 37, 57
6 10
8.  Makan buah dan sayur setiap hari
18, 38, 58 8, 28, 48
6 10
9.  Melakukan aktivitas fisik
setiap hari 9, 29, 49
19, 39, 59 6
10
10 .
Tidak merokok di dalam rumah
20, 40, 60 10, 30, 50
6 10
Total 30
30 60
100
2. Skala Kepuasan Pernikahan
Skala  ini  juga  disusun  oleh  peneliti  dengan  berdasarkan  pada sepuluh  aspek  kepuasan  pernikahan  yang  diuraikan  Olson    Fowers
42
xiii 1989,  1993;  dalam  Saragih,  2003  yaitu  komunikasi,  kegiatan  rekreasi,
orientasi  keagamaan,  resolusi  konflik,  manajemen  keuangan,  orientasi seksual, keluarga dan teman, anak dan pengasuhan, masalah kepribadian
dan kesetaraan peran. Skala  kepuasan  pernikahan  ini  menggunakan  metode  rating
yang dijumlahkan Method of Summated Ratings dengan empat kategori respon yaitu Selalu SL, Sering SR, Kadang
– kadang KD dan Tidak Pernah  TP.  Skor  penilaian  untuk  jawaban  subjek  pada  tiap  item  skala
kepuasan pernikahan dapat dilihat dalam tabel berikut ini :
Tabel 3 Skor Jawaban Subjek pada Skala Kepuasan Pernikahan
Respon Favorabel
Unfavorabel
SL Selalu 4
1 SR Sering
3 2
KD Kadang – kadang
2 3
TP Tidak Pernah 1
4
Perolehan total  skor atau nilai  dari skala ini akan menunjukkan kecenderungan  kepuasan  pernikahan  subjek.  Semakin  tinggi  skor  total
yang  diperoleh  subjek  menunjukkan  bahwa  kepuasan  pernikahan  yang dialami  subjek  cenderung  tinggi.  Sebaliknya,  semakin  rendah  skor  total
yang  diperoleh  subjek  menunjukkan  bahwa  kepuasan  pernikahan  yang dialami subjek cenderung rendah.
43
xiii Skala  kepuasan  pernikahan  ini  terdiri  dari  60  pertanyaan  yang
terdiri dari 30 pernyataan favorabel dan 30 pernyataan unfavorabel. Blue print untuk skala kepuasan pernikahan sebagai berikut :
Tabel 4 Blue Print Skala Kepuasan Pernikahan
Sebelum Uji Coba
No Aspek
No Item Jumlah
Presentase Favorabel
Unfavorabel
1.  Komunikasi 1, 21, 31
11, 41, 51 6
10 2.  Kegiatan
rekreasi 12, 42, 52
2, 22, 32 6
10 3.  Orientasi
keagamaan 3, 23, 33
13, 43, 53 6
10 4.  Resolusi konflik
14, 44, 54 4, 24, 34
6 10
5.  Manajemen keuangan
5, 25, 35 15, 45, 55
6 10
6.  Orientasi seksual
16, 46, 56 6, 26, 36
6 10
7.  Keluarga dan teman
7, 27, 37 17, 47, 57
6 10
8.  Anak dan pengasuhan
18, 48, 58 8, 28, 38
6 10
9.  Masalah kepribadian
9, 29, 39 19, 49, 59
6 10
10 .
Kesetaraan peran
20, 50, 60 10, 30, 40
6 10
Total 30
30 60
100
F. Kredibilitas Alat Ukur
1. Validitas
Validitas menunjuk pada sejauh mana ketepatan dan kecermatan alat  ukur  dalam  menjalankan  fungsi  ukurnya.  Maka,  suatu  alat  ukur
dikatakan  memenuhi  validitas  jika  mampu  mengukur  atribut  yang diinginkan.  Suatu  alat  ukur  dikatakan  memiliki  validitas  tinggi  jika
44
xiii mampu  menjalankan  fungsi  ukurnya  serta  memberikan  hasil  ukur  yang
sesuai  dengan  tujuan  ukurnya  Azwar,  2008.  Validitas  yang  digunakan dalam  penelitian  ini  adalah  validitas  isi  content  validity.  Validitas  isi
merupakan  validitas  yang  diestimasi  lewat  pengujian  terhadap  isi  tes dengan analisis rasional atau lewat profesional judgment Azwar, 2008.
Pada  penelitian  ini  estimasi  validitas  dilakukan  oleh  profesional judgment  yaitu  dosen  pembimbing  skripsi  saat  melakukan  koreksi  pada
aitem – aitem alat ukur yang dibuat oleh peneliti. Hal ini dilakukan untuk
melihat  sejauhmana  aitem –  aitem  tes  mewakili  keseluruhan  aspek  –
aspek yang ingin diukur.
2. Seleksi Aitem
Dalam  proses  penyusunan  skala  diperlukan  adanya  seleksi aitem guna melihat kualitas aitem
– aitem di dalamnya. Selain itu, seleksi aitem bertujuan mengetahui kelayakan aitem
– aitem skala untuk kembali dapat diikutsertakan sebagai sumber data. Sedangkan, bagi aitem
– aitem yang  tak  memenuhi  syarat  kualitas  tidak  akan  diikutsertakan  sebagai
sumber data. Pemilihan  aitem  berdasarkan koefisien korelasi  aitem  total memiliki  batasan  0,30.  Namun,  batas  kriteria  dapat  diturunkan  ketika
jumlah  aitem  yang  lolos  tidak  mencukupi  jumlah  yang  diinginkan. Penurunan  batas  kriteria  dapat  dilakukan  menjadi  0,25  hingga  jumlah
aitem  yang  diinginkan  dapat  tercapai.  Apabila  jumlah  aitem  yang diinginkan belum tercapai, maka batas kriteria dapat diturunkan kembali
pada  0,2.  Lalu,  tidak  disarankan  untuk  menurunkan  batas  kriteria
45
xiii dibawah 0,2 karena menunjukkan aitem memiliki daya diskriminasi yang
sangat rendah Azwar, 2009. Pada penelitian ini pemilihan aitem untuk kembali  diikutsertakan  dalam  alat  ukur  penelitian  didasarkan  pada
koefisien  korelasi  aitem  total  dengan  batasan  0,2.  Hal  ini  dikarenakan peneliti  menginginkan  jumlah  aitem  yang  lebih  banyak  untuk
mengungkap  atribut  yang  diukur.  Sedangkan,  pada  koefisien  korelasi dibawah  0,2  dianggap  sebagai  aitem  dengan  daya  diskriminasi  rendah
sehingga  dianggap  gugur.  Hasil  pengujian  koefisien  korelasi  aitem  total terlihat pada tabel berikut ini :
Tabel 5 Sebaran Aitem Skala Perilaku Hidup Bersih dan Sehat PHBS
Setelah Uji Coba dan untuk Penelitian
No Indikator
No Item Jumlah   Presentase
Favorabel  Unfavorabel
1.  Persalinan ditolong oleh tenaga
kesehatan 1, 21
11, 31, 51 5
15.15
2.  Memberi ASI ekslusif
32 2, 22, 42
4 12.12
3.  Menimbang bayi dan balita
- 13, 33, 53
3 9.09
4.  Menggunakan air bersih
- 4, 24, 44
3 9.09
5.  Mencuci tangan dengan air bersih
dan sabun 5, 45
15 3
9.09
6.  Menggunakan jamban sehat
- 6, 26, 46
3 9.09
7.  Memberantas jentik di rumah
- 17, 37, 57
3 9.09
8.  Makan buah dan sayur setiap hari
18 8, 28, 48
4 12.12
46
xiii 9.  Melakukan
aktivitas fisik setiap hari
29 -
1 3.03
10 .
Tidak merokok di dalam rumah
20 10, 30, 50
4 12.12
Total 8
25 33
99.99
Tabel 6 Sebaran Aitem Skala Kepuasan Pernikahan
Setelah Uji Coba dan untuk Penelitian
No Aspek
No Item Jumlah  Presentase
Favorabel  Unfavorabel
1. Komunikasi
31 11, 41, 51
4 10.8
2. Kegiatan
rekreasi 12, 52
2, 22, 32 5
13.51 3.
Orientasi keagamaan
33 43, 53
3 8.11
4. Resolusi
konflik 14, 44,54
24, 34 5
13.51 5.
Manajemen keuangan
5, 35 15, 55
4 10.81
6. Orientasi
seksual 16, 46,
56 6, 26, 36
6 16.22
7. Keluarga dan
teman 7, 37
17 3
8.11 8.
Anak dan pengasuhan
18, 58 -
2 5.41
9. Masalah
kepribadian 39
49, 59 3
8,11 10.  Kesetaraan
peran 20
40 2
5,40 Total
18 19
37 99.99
3. Reliabilitas
Reliabilitas  mengacu  kepada  konsistensi  yang  mengandung  makna kecermatan  pengukuran  Azwar,  2009.  Maka,  reliabilitas  adalah
47
xiii sejauhmana  hasil  suatu  pengukuran  dapat  dipercaya.  Suatu  alat  ukur
dikatakan memiliki reliabilitas tinggi apabila hasil yang diperoleh relatif sama  ketika  dilakukan  pengukuran  kembali  pada  subjek  yang  sama.
Koefisien  reliabilitas  merupakan  suatu  angka  untuk  mengetahui  tinggi maupun rendahnya suatu reliabilitas alat ukur Azwar, 2008.
Pengujian  reliabilitas  pada  penelitian  ini  menggunakan  koefisien Alpha Cronbach. Teknik yang digunakan adalah apabila angka koefisien
Alpha r α semakin mendekati angka 1,0 maka skala tersebut semakin
reliabel  untuk  dipakai  sebagai  alat  ukur  dalam  penelitian.  Sebaliknya, koefisien  yang  semakin  mendekati  angka  0,0  dapat  dikatakan  bahwa
skala tersebut memiliki reliabilitas yang rendah Azwar, 2008. Hasil  uji  coba  skala  menunjukkan  bahwa  reliabilitas  pada  skala
Perilaku  Hidup  Bersih  dan  Sehat  PHBS  memiliki  koefisien  Alpha sebesar  0,920.  Kemudian,  hasil  uji  coba  juga  memperlihatkan  bahwa
reliabilitas  pada skala  kepuasan pernikahan  mempunyai  koefisien  Alpha sebesar  0,894.  Maka,  dapat  disimpulkan  bahwa  skala  Perilaku  Hidup
Bersih  dan  Sehat  PHBS  dan  skala  kepuasan  pernikahan  mempunyai konsistensi  yang  tinggi  sehingga  dapat  dipercaya  untuk  mengungkap
tingkat  Perilaku  Hidup  Bersih  dan  Sehat  PHBS  dan  kepuasan pernikahan yang dialami oleh subjek.
48
xiii
G. Metode Analisis Data
Metode analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah analisis korelasi dengan bantuan SPSS versi 17 for windows. Analisis korelasi
dilakukan  untuk  melihat  apakah  ada  hubungan  yang  positif  maupun  negatif antara  variabel  independen  yaitu  Perilaku  Hidup  Bersih  dan  Sehat  PHBS
dengan  variabel  dependen  yaitu  kepuasan  pernikahan  serta  mengetahui seberapa besar signifikan hubungan yang terjadi.
H. Pelaksanaan Try Out
Try  out  dilaksanakan  pada  tanggal  13 –  19  November  2012  di  tujuh
tempat yaitu RSKB Sinduadi, TK Hamong Putra, TK Annur I, TK Annur III, TK Negeri Sleman, RSUP. Dr. Sardjito dan TK Indriarini. Hal ini dilakukan
karena tidak semua  wanita  yang berada di tempat tersebut berkenan mengisi skala ketika try out dilaksanakan. Alasan peneliti memilih wanita yang berada
di TK maupun rumah sakit karena semua wanita disana adalah wanita dewasa yang  telah  menikah.  Selain  itu,  hampir  keseluruhan  wanita  telah  memiliki
anak minimal satu orang. Sebelum  pelaksanaan  try  out  di  beberapa  TK,  peneliti  telah  terlebih
dahulu  meminta  ijin  secara  lisan  kepada  staf  pengajar  disana.  Try  out dilaksanakan  pada  hari  yang  sama  setelah  peneliti  mendapatkan  ijin  dari
pihak TK. Lalu, try out yang dilaksanakan pada dua rumah sakit juga melalui ijin secara lisan kepada penanggung jawab shift  jaga saat itu. Kemudian, try
out  dilaksanakan pada hari  yang sama setelah peneliti mendapatkan  ijin  dari
49
xiii penanggung  jawab  shift  jaga.  Berdasarkan  pelaksanaan  try  out  dapat
diketahui  bahwa  dari  59  lembar  skala  yang  peneliti  bagikan,  diperoleh  50 lembar  skala  yang  layak  dianalisis.  Hal  ini  dikarenakan  9  lembar  skala
sebagian besar tidak diisi keseluruhan oleh subjek.
50
xiii
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian  ini  dilakukan  pada  tanggal  10  Desember  2012  sampai dengan 24 Desember 2012. Peneliti menyebar skala Perilaku Hidup Bersih
dan  Sehat  PHBS  serta  kepuasan  pernikahan  pada  wanita  di  tiga  tempat yang berbeda  yait
u Perumahan Mitra Griya Asri, RSKIA “SADEWA” dan RSUP.Dr.Sardjito.  Sama  seperti  pelaksanaan  try  out,  peneliti  memberikan
skala kepada wanita dewasa yang telah menikah. Selain itu, wanita dewasa yang diberi skala untuk diisi telah mempunyai anak minimal satu orang dan
tinggal bersama suami dalam kehidupan sehari – hari.
Jumlah keseluruhan subjek dalam penelitian ini sebanyak 113 orang. Setelah  diseleksi,  dari  113  skala  yang  diisi  terdapat  99  skala  yang  layak
untuk dianalisis. Hal ini dikarenakan sebelas skala diisi secara sembarangan oleh  subjek  sehingga  menghasilkan  jawaban  yang  tidak  konsisten  dimana
subjek memberi jawaban selalu dan tidak pernah pada pertanyaan favorabel maupun  unfavorabel.  Selain  itu,  dua  buah  skala  diisi  oleh  wanita  dewasa
yang  belum  memiliki  anak.  Sedangkan,  satu  buah  skala  diisi  oleh  wanita dewasa yang tidak tinggal bersama dengan suami karena bekerja di luar kota
dalam waktu yang lama.
50