apabila memiliki sifat percaya diri, motivasi, inisiatif, disiplin dan tanggung jawab.
3. Motivasi Belajar
a. Pengertian Motivasi
Motivasi adalah suatu dorongan kehendak yang menyebabkan seseorang melakukan suatu perbuatan untuk mencapai tujuan tertentu.
Motivasi berasal dari kata motif yang berarti “dorongan” atau rangsangan atau “daya penggerak” yang ada dalam diri seseorang.
Menurut Weiner motivasi didefinisikan sebagai kondisi internal yang membangkitkan kita untuk bertindak mendorong kita mencapai tujuan
tertentu, dan membuat kita tetap mencapai tujuan tertentu dan membuat kita tertarik dalam kegiatan tertentu. Motivasi menjadi suatu
kekuatan, tenaga atau daya dan kesiapsediaan dalam diri individu untuk bergerak kearah tujuan tertentu, baik disadari maupun tidak
disadari Makmun, 2007:37. Motivasi seseorang dapat ditimbulkan dan tumbuh berkembang melalui dirinya sendiri- intrinsik dan dari
lingkungan – ektrinsik. Motivasi intrinsik akan lebih menguntungkan dan memberikan keajegan dalam belajar. Motivasi ektrinsik
dijabarkan sebagai motivasi yang datang dari luar individu tersebut. Elliott et al 2000 mencotohkannya dengan nilai, hadiah, dan
penghargaan yang digunakan untuk merangsang motivasi seseorang. Motivasi belajar adalah serangkaian usaha untuk menyediakan
kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
melakukan sesuatu. Menurut Sardiman 2003:27, motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak dalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga
tujuan yang dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapai. Motivasi belajar sangat penting artinya untuk mencapai tujuan proses
belajar mengajar yang diharapkan, sehingga motivasi dalam diri perlu dibangun.
b. Fungsi Motivasi
Motivasi belajar sangat penting di dalam proses belajar dan pembelajaran dilihat dari segi fungsi atau manfaatnya. Menurut
Oemar Hamalik 2002:175 mengungkapkan tiga fungsi dari motivasi. 1
Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepas energi. Motivasi dalam hal ini merupakan
penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan. 2
Menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang akan dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan dua arah
dan kegiatan yang harus dikerjakan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.
3 Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan
yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan meyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi
tujuan tersebut sehingga anak didik dalam proses pembelajaran mengevaluasi perilaku yang dilakukannya.
B. Kerangka Berfikir
1. Hubungan kemandirian belajar dan prestasi belajar
Kemadirian merupakan suatu sikap yang memungkinkan seseorang untuk bertindak bebas, melakukan sesuatu atas dorongan
sendiri dan untuk kebutuhannya sendiri tanpa bantuan dari orang lain, maupun berfikir dan bertindak original atau kreatif, dan penuh inisiatif,
mampu mempengaruhi lingkungan, mempunyai rasa percaya diridan memperoleh kepuasan atas usahanya. Kemadirian ditandai dengan
inisiatif dan percaya diri sendiri, serta mengontrol diri dan segala tindakanya. Dengan adanya perubahan tingkah laku maka siswa juga
akan memiliki peningkatan dalam berfikir, menganggap bahwa dalam belajar harus bisa mandiri tanpa harus mengandalkan bantuan dari
orang lain dan juga tidak menggantungkan belajar dari guru saja, tetapi belajar juga bisa. Siswa yang memiliki kemandirian yang tinggi akan
memilih cara belajar, menentukan tujuan, memecahkan masalah dan mempertanggungjawabkan segala tindakannya untuk mencapai prestasi
yang tinggi, kemadirian berpengaruh positif terhadap prestasi belajarnya. Hal ini bisa terjadi karena siswa mulai dengan kepercayaan
terhadap kemampuan sendiri secara sadar, teratur dan disiplin berusaha dengan sungguh-sungguh untuk mengejar prestasi belajar, mereka tidak
merasa rendah diri dan siap mengatasi masalah yang muncul. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI