Definisi Epidemiologi Kandidiasis Vulvovaginalis

5 BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN

2.1 Kandidiasis Vulvovaginalis

2.1.1 Definisi

Kandidiasis vulvovaginalis KVV adalah infeksi mukosa vagina dan vulva yang disebabkan oleh spesies Candida. Penyebab terbanyak 80-90 adalah Candida albicans, sedangkan penyebab terbanyak kedua dan ketiga adalah Candida glabrata dan Candida tropicalis. 1,11 Kandidiasis kandidosis merupakan suatu infeksi dengan manifestasi klinis yang bervariasi, bersifat akut atau subakut dan kronis yang didapat baik secara endogen maupun eksogen yang sering menimbulkan keluhan berupa duh tubuh pada vagina. 1

2.1.2 Epidemiologi

Penyakit kandidiasis vulvovaginalis ditemukan diseluruh dunia.Pada beberapa negara penyakit ini tetap merupakan terbanyak di antara infeksi vagina terutama di daerah iklim subtropis dan iklim tropis. 11 Sobel dkk melaporkan bahwa pada 20-25 wanita sehat usia reproduksi, dijumpai Candida pada traktus genital yang bersifat asimtomatik. Pada 29,8 wanita dengan vulvovaginitis simptomatik dapat diisolasi jamur Candida. Rata- rata 70-75 wanita dewasa pernah satu kali ikut menderita kandidiasis vagina selama hidupnya dan 40-50 mengalami dua kali atau lebih. 1,11 Soll dkk juga melaporkan bahwa pada wanita dapat diisolasi jamur Candida, 80 strain Candida di genital sama dengan yang terdapat di anus dan 62 strain Candida di mulut sama dengan yang terdapat di genital. 1,11 Di Amerika Serikat, vaginitis yang disebabkan oleh karena Candida merupakan infeksi vagina kedua terbanyak, dimana penyakit ini menyebabkan kurang lebih 10 juta kunjungan dokter pertahun. Pada masa reproduksi, 75 wanita akan mengalami 1 kali kandidiasis vaginalis selama hidupnya dan 40-50 diantaranya akan mengalami infeksi kedua terutama saat hamil. 1,11,12 Universitas Sumatera Utara Data yang dikeluarkan oleh Syarifuddin dkk 1995 menyatakan tingginya frekuensi kejadian KVV seiring meningkatnya tahun, pada tahun 1987 KVV ditemukan sebanyak 40 dari seluruh infeksi saluran kemih, meningkat menjadi 60 pada tahun 1991 dan 65 pada tahun 1995. 9 Pada tahun 1997 penelitian yang dilakukan Depkes melaporkan angka prevalensi KVV di Jakarta Utara adalah sekitar 22 di antara wanita pengunjung klinik KB. 12 Di RSUP Haji Adam Malik Medan data tahun 2004 sampai dengan 2008 KVV menempati urutan kedua terbanyak dari seluruh kunjungan pasien ke Poliklinik Infeksi Menular Seksual yaitu sebanyak 19,47. 9,12 Beberapa penelitian di Indonesia menunjukkan data karakteristik demografi penderita kandidiasis vaginalis yang bervariasi. Anindita 2000 di Jawa timur menemukan bahwa penderita kandidiasis vaginalis terbanyak pada usia 16-55 tahun dan pengguna kontrasepsi hormonal. 6 Darmani melaporkan 2001 di RSUD Dr. Pirngadi Medan bahwa penderita keputihan terbanyak ditemukan pada wanita berusia 31-40 tahun yang menggunakan akseptor AKDR, pendidikan SLTA, dan pekerjaan ibu rumah tangga. 7 Yosi2007 di RSUP H Adam Malik Medan menemukan penderita KVV terbanyak berusia 30-39 tahun, pendidikan perguruan tinggi dan pekerjaan ibu rumah tangga. 8 Paramita 2012 di RSUP H Adam Malik Medan menemukan karakteristik RKVV paling banyak berusia 21-30 tahun, pendidikan perguruan tinggi dan pekerjaan ibu rumah tangga. 9

2.1.3 Etiologi