Diagnosis Banding Penatalaksanaan Kandidiasis Vulvovaginalis pada Wanita Hamil

Sumber : Kepustakaan no 11

2.1.9 Diagnosis Banding

1,11,14 Diagnosis banding kandidiasis vulvovaginalis adalah termasuk trikomoniasis dan vaginosisi bakterial yang dapat dibedakan dengan mudah melalui pemeriksaan perkiraan pH dan secara mikroskopis. Lebih sulit memisahkan jika penderitakandidiasis vulvovaginalis dengan hasil mikroskopis negatif dan pH vagina normal: 1. Trichomoniasis Sekret banyak dan encer, warna kekuningan, berbusa, berbau tidak enak dan jarang terdapat lesi kulit. 2. Bakterial vaginosis Sekret encer, tipis dan homogen, warna putih atau keabu-abuan serta berbau amis. Tidak diketahui inflamasi pada vagina dan vulva 3. Gonorea Sekret lebih sedikit, berwarna kuning sampai hijau. 4. Leukore fisiologis Sekret berupa mukus yang banyak mengandung epitel tetapi jarang terdapat leukosit dan tidak berbau Gambar 2.2: Algoritme untuk Diagnosis dan Terapi KVV Universitas Sumatera Utara 5. Infeksi genital nonspesifik Infeksi ini terbanyak disebabkan oleh Chlamydia trachomatis dan Ureaplasma urealiticum.Klinis berupa sekret kekuningan.Pada pemeriksaan mikroskopis hanya ditemukan jumlah leukosit yang meningkat.

2.1.10 Penatalaksanaan Kandidiasis Vulvovaginalis pada Wanita Hamil

Penanganan KVV pada wanita hamil lebih sulit, yaitu sejak melemahnya respon klinis dan banyak ditemukan rekurensi.Secara umum, terapi antifungal topikal cukup efektif, khususnya jika digunakan jangka panjang 1-2 minggu. Durasi pengobatan yang lama penting untuk mengeradikasi infeksi jamur. 1,27 Pada suatu penelitian yang dilakukan pada wanita hamil diketahui bahwa penggunaan imidazol topikal tampak lebih efektif dibandingkan nistatin. Terapi 7 hari tampak lebih efektif dibandingkan durasi yang lebih pendek yang biasa diberikan pada wanita hamil. Namun, perpanjangan waktu terapi 14 hari memiliki efektivitas yang sama dengan terapi 7 hari. 11,27,28 Pengobatan dianjurkan dengan preparat azole topikal. 1,11 Terapi KVV yang disebabkan Candida non-albicans pemberian obat golongan azole tetap dianjurkan selama 7-14 hari, kecuali flukonazole karena banyak Candidda non–albicans yang resisten.Pada pasien dengan imunokompromais, pengobatan dengan obat anti jamur konvensional dilakukan dengan pemberian 7-14 hari.Pada pasien AIDS pengobatan tidak ada yang benar- benar efektif.Meskipun demikian, pasien tetap perlu diterapi dengan regimen yang ada dengan waktu yang lebih lama. 17,28

2.1.11 Prognosis