Metode Pengumpulan Data Metode Analisis Data

3.2 Metode Penelitian Pengambilan Sampel

Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah petani yang membudidayakan ikan nila dengan sistem Keramba Jaring Apung KJA di daerah penelitian. Dalam penelitian, penentuan sampel penelitian ini menggunakan metode sensus, artinya penarikan sampel dengan menggunakan seluruh petani yang membudidayakan ikan nila dengan sistem Keramba Jaring Apung. Dari seluruh Rumah Tangga Perikanan RTP yang ada pada 2 dua desa tersebut dilakukan sensus sampel sebanyak 16 RTP Rumah Tangga Perikanan Keramba Jaring Apung. Tabel 3. Jumlah sampel Rumah Tangga Perikanan RTP Keramba Jaring Apung di Kecamatan Merek Kabupaten Karo, Tahun 2011.

3.3 Metode Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan melakukan wawancara langsung dengan petani Keramba Jaring Apung KJA dengan berpatokan pada kuisioner yang telah dibuat sebelumnya. Data sekunder merupakan data baku pelengkap No. Desa Rumah Tangga Perikanan RTP Sampel 1. Tongging 10 10 2. Sibolangit 6 6 Jumlah 16 16 Universitas Sumatera Utara yang diperoleh dari instansi pemerintah dan lembaga-lembaga yang terkait dengan penelitian ini, seperti BPS, Dinas Kelautan dan Perikanan dan lain lain.

3.4 Metode Analisis Data

Analisis data dilakukan setelah data-data dikumpulkan secara lengkap. Adapun hal-hal yang dianalisis dalam penelitian ini adalah : Untuk identifikasi masalah 1, dianalisis dengan analisis deskriptif, yaitu dengan melihat dan menjelaskan kondisi eksisting pengelolaan budidaya ikan nila dengan Keramba Jaring Apung KJA di daerah penelitian. Dengan melihat apa- apa saja yang dilakukan oleh petani dalam budidaya ikan nila dengan KJA. Untuk identifikasi masalah 2, digunakan analisis deskriptif, yaitu dengan mengamati kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman pada pemasaran budidaya ikan nila Keramba Jaring Apung KJA di daerah penelitian. Untuk identifikasi masalah 3 dan hipotesis penelitian dianalisis dengan menggunakan: a. analisis deskriptif b. analisis SWOT Analisis SWOT sebagai gambaran dan masukan dalam menentukan strategi pemasarannya dengan cara memanfaatkan kinerja manajer dari fungsi- fungsi kegiatan manajemen di suatu perusahaan, misalnya strategi operasional, strategi customer intimacy keintiman dengan pelanggan, dan strategi keunggulan produk. Sehingga dapat menentukan kekuatan dan kelemahan didalam maupun peluang dan ancaman yang ada dimiliki suatu usaha budidaya perikanan atau Universitas Sumatera Utara perusahaan. Kemudian data yang diperoleh dimasukkan kedalam bentuk matrik SWOT yang terdiri dari strength, weaknesses, opportunities, and threats. Proses penyusunan strategis dilakukan dengan melalui tiga tahap analisis yaitu tahap masukan, tahap analisis dan tahap keputusan. Untuk jelasnya, proses penyusunan perencanaan strategis dapat dilihat pada kerangka formulasi strategis seperti yang ditunjukkan pada Tabel berikut. Tabel 4. Kerangka Formulasi Strategis 1. TAHAP MASUKAN Matrik Evaluasi Matrik Evaluasi Faktor Eksternal Faktor Internal EFE IFE 2. TAHAP MASUKAN MATRIK MATRIK SWOT EKSTERNAL INTERNAL 3. TAHAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN Matrik Perencanaan Strategis Kuantitatif Quantitative Strategic Planning matriks QSPM Tahap Masukan Tahap ini pada dasarnya tidak hanya sekedar kegiatan pengumpulan data, tetapi juga merupakan suatu kegiatan pengklasifikasian dan praanalisis. Pada tahap ini data dapat dibedakan menjadi dua, yaitu data eksternal dan data internal. Data eksternal diperoleh dari lingkungan di luar perusahaan seperti analisis pasar, analisis kompetitor, analisis komunitas, analisis pemasok, analisis pemerintah Universitas Sumatera Utara analisis kelompok kepentingan tertentu. Sedangkan data internal dapat diperoleh dalam perusahaan itu sendiri, seperti laporan keuangan neraca, laba-rugi, cash- flow, struktur pendanaan, laporan kegiatan sumber daya manusia jumlah karyawan, pendidikan, keahlian, pengalaman, gaji, turn-over, laporan kegiatan operasional, laporan kegiatan pemasaran. Dalam evaluasi faktor strategis yang digunakan pada tahap ini adalah model sebagai berikut :  Matrik Faktor Strategis Eksternal  Matrik Faktor Strategis Internal A. Matrik Faktor Strategis Eksternal Sebelum membuat matrik faktor strategi eksternal, kita perlu mengetahui terlebih dahulu faktor strategi eksternal EFAS. Berikut ini cara-cara penentuan Matrik Faktor Strategis Eksternal EFAS.  Susunlah dalam kolom 1 5 sampai 10 peluang dan ancaman  Beri bobot masing-masing faktor dalam kolom 2, mulai dari 1,0 sangat penting sampai dengan 0,0 tidak penting. Faktor-faktor tersebut kemungkinan dapat memberikan dampak terhadap faktor strategis.  Hitung rating dalam kolom 3 untuk masing-masing faktor dengan memberi skala mulai dari 4 outstanding sampai dengan 1 poor berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Pemberian nilai rating untuk faktor peluang bersifat positif peluang yang semakin besar diberi rating +4, tetapi jika peluangnya kecil diberi rating +1. Misalnya, jika nilai ancamannya sedikit ratingnya 4.  Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa Universitas Sumatera Utara skor pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 outstanding sampai dengan 1,0 poor.  Jumlahkan skor pembobotan pada kolom 4, untuk memperoleh total skor pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini menunjukkan bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor- faktor strategis eksternalnya. Total skor ini dapat digunakan untuk membandingkan perusahaan ini dengan perusahaan lainnya dalam kelompok industri yang sama Rangkuti, 1997 : 22-23. B. Matrik Faktor Strategis Internal Setelah faktor-faktor strategis internal suatu perusahaan diidentifikasi, suatu Tabel IFAS International Strategis Factors Analysis Summary disusun untuk merumuskan faktor-faktor strategis internal tersebut dalam kerangka Strengths and Weakness perusahaan. Tahapannya adalah :  Tentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan serta kelemahan perusahaan pada kolom 1.  Beri bobot masing-masing faktor dalam kolom 2, mulai dari 1,0 sangat penting sampai dengan 0,0 tidak penting. Berdasarkan pengaruh faktor- faktor tersebut terhadap posisi strategis perusahaan. Semua bobot tersebut jumlahnya tidak boleh melebihi skor total 1,0.  Hitung rating dalam kolom 3 untuk masing-masing faktor dengan memberi skala mulai dari 4 outstanding sampai dengan 1 poor berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Variabel yang bersifat positif semua variabel yang Universitas Sumatera Utara termasuk kategori kekuatan diberi nilai mulai +1 sampai dengan +4 sangat baik dengan membandingkannya dengan rata-rata industri atau dengan pesaing utama. Sedangkan variabel yang bersifat negatif, kebalikannya. Contohnya, jika kelemahan perusahaan besar sekali dibandingan dengan rata-rata industri, nilainya adalah 1, sedangkan jika kelemahan perusahaan di bawah rata-rata industri, nilainya adalah 4.  Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 outstanding sampai dengan 1,0 poor.  Jumlahkan skor pembobotan pada kolom 4, untuk memperoleh total skor pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini menunjukkan bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor- faktor strategis internalnya. Total skor ini dapat digunakan untuk membandingkan perusahaan ini dengan perusahaan lainnya dalam kelompok industri yang sama Rangkuti, 1997 : 24-25. Tahap Analisis Setelah mengumpulkan semua informasi yang berpengaruh terhadap kelangsungan perusahaan, tahap selanjutnya adalah memanfaatkan semua informasi tersebut dalam model-model kuantitatif perumusan strategi. Dalam hal ini digunakan model matrik SWOT Rangkuti,1997 : 30. Universitas Sumatera Utara Matrik TOWS atau SWOT Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematika untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan Strengths dan peluang Oppurtunities, namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan Weaknesses dan ancaman Threats Rangkuti, 1997 : 18-19. Matriks ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Matriks ini dapat menghasilkan empat set kemungkinan alternatif strategis seperti yang ditunjukkan pada Tabel berikut: Tabel 5. Matriks SWOT SW OT STRENGTHS S Tentukan 5-10 faktor- faktor kekuatan internal WEAKNESSES W Tentukan 5-10 faktor- faktor kelemahan internal OPPORTUNITIES O Tentukan 5-10 faktor- faktor peluang eksternal STRATEGI SO Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang STRATEGI WO Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang THREATS T Tentukan 5-10 faktor- faktor ancaman eksternal STRATEGI ST Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman STRATEGI WT Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan untuk menghindari ancaman Strategi SO Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan memanfatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya. Universitas Sumatera Utara Strategi ST Ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman. Strategi WO Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada. Strategi WT Strategi ini berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman Rangkuti, 1997 : 31-32. Universitas Sumatera Utara 3.5. Defenisi dan Batasan Operasional 3.5.1. Defenisi

Dokumen yang terkait

Pembangunan Modal Sosial : Keberadaan Kegiatan Pelatihan Ikan Pora-Pora Bagi Masyarakat Miskin dan Pengangguran Oleh Dinas Tenaga Kerja dan Sosial di Desa Silalahi I, Kecamatan Silahisabungan, Kabupaten Dairi

0 48 164

Analisis Kualitas Air Akibat Keramba Jaring Apung Di Danau Toba Dusun Sualan Desa Sibaganding Kabupaten Simalungun Sumatera Utara

4 116 59

Etnografi mengenai Berbagai Aturan Hukum Pengelolaan Keramba Jaring Apung di Haranggaol Kecamatan Haranggaol Horisan Kabupaten Simalungun

2 84 125

Struktur Komunitas Plankton di Sekitar Keramba Jaring Apung Danau Toba, Kecamatan Haranggaol, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara

7 55 107

Analisis Usahatani Ikan Keramba Berdasarkan Skala Usaha (Studi Kasus: Desa Sibagandmg, Kecamatan Insang Sipangan Bolon, Kabupaten Simalungun)

0 29 99

Studi Korelasi Kegiatan Budidaya Ikan Keramba Jaring Apung dengan Pengayaan Nutrien (Nitrat dan Fosfat) dan Klorofil-a di Perairan Danau Toba

6 46 116

Analisis ekonomi kelembagaan usaha budidaya ikan dalam keramba jaring apung (Floating cage net) di Wilayah Kepulauan Riau

1 10 184

Analisis ekonomi kelembagaan usaha budidaya ikan dalam keramba jaring apung (Floating cage net) di Wilayah Kepulauan Riau

1 4 174

EVALUASI KELAYAKAN DAN PENGGAMBARAN USAHA BUDIDAYA IKAN NILA MERAH KERAMBA JARING APUNG DI KAMPUNG Evaluasi Kelayakan Dan Penggambaran Usaha Budidaya Ikan Nila Merah Keramba Jaring Apung Di Kampung Keramba, Waduk Gajah Mungkur, Wonogiri.

0 2 18

2103110230 pengumuman lelang paket budidaya keramba jaring apung nila

0 0 1