PENGARUH UKURAN KAP, OPINI AUDIT, DAN PROFITABILITAS TERHADAP AUDITOR SWITCHING Pengaruh Ukuran Kap, Opini Audit, Dan Profitabilitas Terhadap Auditor Switching (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-

(1)

PENGARUH UKURAN KAP, OPINI AUDIT, DAN PROFITABILITAS

TERHADAP AUDITOR SWITCHING

(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode2010-2015)

Disusun Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh GelarSarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan

BisnisUniversitas Muhammadiyah Surakarta

Disusun Oleh:

Ary Hendra Septyawan

B 200 130 034

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA


(2)

(3)

(4)

(5)

PENGARUH UKURAN KAP, OPINI AUDIT, DAN PROFITABILITAS TERHADAP AUDITOR SWITCHING

(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2015)

ABSTRAKSI

Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh ukuran KAP, opini audit, dan profitabilitas terhadap auditor switching. Penelitian ini dilakukan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2015. Populasi dari sampel adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2015. Penentuan sampel penelitian ini menggunakan metode purposive sampling. Penelitian ini memiliki 126 sampel dari 21 perusahaan. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi logistik. Hasil analisis menunjukkan ukuran KAP berpengaruh signifikan terhadap auditor switching. Sedangkan opini auditor dan profitabilitas tidak berpengaruh terhadap auditor switching.

Kata Kunci : Ukuran KAP, Opini Audit, Profitabilitas, Auditor Switching ABSTRACT

The purpose of this study was to examine the effect of the size of public accounting firm, audit opinion, and profitability on auditor switching. The research was conducted on manufacturing companies listed in Indonesia Stock Exchange 2010-2015 period. The population of the sample is manufacturing companies listed in Indonesia Stock Exchange 2010-2015 period. Determination of sample, using a purposive sampling method. The study had 126 samples from 21 companies. The data analysis was using multiple linear regressions analysis. The analysis showed that the size of public accounting firm affect the auditor switching. Audit opinion and profitability does not affect auditor switching.

Key words : The size of public accounting firm, Audit opinion, Profitability, Auditor switching

1. PENDAHULUAN

Laporan keuangan merupakan sebuah instrumen yang sangat penting dalam menunjukan performa perusahaan dalam suatu periode tertentu. Laporan keuangan dapat memfasilitasi berbagai pihak untuk memperoleh informasi-informasi yang diperlukan (Gunady dan Mangoting, 2013). Laporan keuangan yang disajikan oleh suatu perusahaan menyediakan berbagai informasi yang nantinya diperlukan sebagai sarana untuk pengambilan keputusan baik pihak internal maupun eksternal. Penyajian laporan keuangan harus relevan (relevance) dan dapat diandalkan (reliable) dengan


(6)

2

demikian perusahaan membutuhkan auditor independen untuk keandalan dan kualitas laporan keuangan (Arsih dan Anisykurlillah, 2015). Pihak eksternal sebagai pengguna laporan keuangan berkepentingan untuk mendapatkan informasi laporan keuangan yang dapat dipercaya, andal, dan relevan. Akuntan publik memiliki peran penting bagi suatu perusahaan, terutama dalam mengaudit laporan keuangan yang dibutuhkan oleh pihak-pihak yang berkepentingan seperti pemilik perusahaan, investor, kreditur, calon investor dan calon kreditor, pemerintah, dan masyarakat umum.

Menurut penelitan Chie, et al. (2009) dalam Putra (2014) menyatakan bahwa investor menerima kewajiban rotasi auditor karena dapat meningkatkan kualitas audit. Manajemen memerlukan auditor yang berkualitas dan independen, karena auditor direkomendasi untuk menghindari situasi yang dapat menyebabkan auditor dipengaruhi atau terlalu percaya kepada klien yang mengakibatkan staf audit terlalu bersimpati terhadap kepentingan klien.

Menurut penelitian Flint (1988) dalam Nasser ,et al. (2006) menyatakan bahwa independensi akan hilang jika auditor terlibat dalam hubungan pribadi dengan klien, karena hal ini dapat mempengaruhi sikap mental dan opini mereka. Salah satu ancaman seperti itu adalah audit tenure yang panjang. Dia berpendapat bahwa audit tenure yang panjang dapat menyebabkan auditor untuk mengembangkan “hubungan nyaman” serta kesetiaan yang kuat atau hubungan emosional dengan klien mereka, yang dapat mencapai tahap dimana independensi auditor terancam. Dalam mempertahankan keandalan suatu laporan keuangan dan independensi auditor, maka perusahaan diwajibkan melakukan rotasi audit yang diatur dalam KMK Nomor 359/KMK/.06/2003 yang telah direvisi dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 17/PMK.01/2008 tentang jasa akuntan publik mengenai pembatasan masa pemberian jasa audit oleh KAP selama maksimal 6 tahun berturut-turut dan auditor selama 3 tahun berturut-turut. Karena peraturan mengenai rotasi auditor tersebut, maka timbullah perilaku perusahaan untuk melakukan auditor switching baik secara mandatory maupun secara voluntary (Arsih dan Anisykurillah, 2015).


(7)

3 2. METODE PENELITIAN

Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2013-2015. Pada penelitian ini teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2010:122). Kriteria pemilihan sampel sebagai berikut: (1) Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2010-2015. (2) Perusahaan manufaktur yang mengeluarkan laporan keuangan tahunan secara berturut-turut selama periode 2010-2015. (3) Perusahaan manufaktur yang melakukan auditor switching/pergantian KAP lebih dari satu kali atau minimal dua kali selama periode 2010-2015. (4) Perusahaan manufaktur dengan data yang lengkap untuk pengukuran variabel-variabel yang terkait selama periode 2010-2015.

Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran Variabel Variabel Dependen

Auditor Switching didefinisikan sebagai ada tidaknya pergantian KAP yang dilakukan oleh perusahaan. Variabel auditor switching menggunakan variabel dummy, nilainya yaitu 1 dan 0. Jika perusahaan melakukan auditor switching/pergantian KAP maka diberi nilai 1 dan diberi nilai 0 jika perusahaan tidak melakukan auditor switching/pergantian KAP.

Variabel Independen Ukuran KAP

Ukuran KAP merupakan perbedaan besar kecilnya KAP, dimana ukuran KAP dibagi menjadi dua yaitu KAP besar (four) dan KAP kecil (non Big-four). Variabel ukuran KAP ini menggunakan variabel dummy. Jika perusahaan klien diaudit oleh KAP yang berafiliasi dengan KAP besar (Big-four), maka akan diberikan nilai dummy 1 dan perusahaan kilen diaudit oleh KAP yang tidak berafiliasi dengan KAP besar (Big-four), maka akan diberikan nilai dummy 0.


(8)

4 Opini Audit

Opini audit adalah pernyataan atau pendapat yang diberikan oleh auditor dan pernyataan atau pendapat diberikan agar perusahaan mengetahui tentang kewajaran laporan keuangannya. Jika perusahaan klien menerima opini selain wajar tanpa pengecualian (unqualified) maka diberikan nilai 1. Sedangkan jika perusahaan klien menerima opini wajar tanpa pengecualian (unqualified), maka diberikan nilai 0. Profitabilitas

Menurut penelitian Arsih dan Anisykurillah (2015) menyatakan bahwa pertumbuhan perusahaan merupakan hal yang penting bagi perusahaan. Variabel profitabilitas dapat diukur dengan menggunakan rasio return on equity (ROE). Return on Equity (ROE) merupakan perbandingan antara laba bersih dengan total ekuitas.Dapat digambarkan dengan rumus sebagai berikut:

ROE =

Metode Analisis Data

Penelitian ini menggunakan teknik analisis data kuantitatif yang dilakukan dengan cara menganalisis suatu permasalahan yang diwujudkan dengan data berupa angka. Alat analisis yang digunakan adalah analisis regresi logistik (logistic regression), karena variabel dependen yang digunakan bersifat dikotomi yaitu pilihan antara melakukan auditor switching atau tidak melakukan auditor switching. Teknik analisis regresi logistik tidak memerlukan uji normalitas dan uji asumsi klasik data, karena variabel bebasnya merupakan campuran antara variabel kontinyu/metrik dan kategorial/non metrik (Ghozali,2011:333). Analisis regresi logistk yang digunakan dapat dirumuskan sebagai berikut:

= Keterangan :

Ln :Variabel dummy auditor switching (kategori 0 untuk perusahaan yang tidak melakukan auditor switching dan


(9)

5

kategori 1 untuk perusahaan yang melakukan auditorswitching)

α :Konstanta

: KoefisienRegresi

UKAP : Ukuran KAP

OA : Opini Audit

PROF : Profitabilitas

ε : Error

3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian

Menilai Model Fit (Overall Model F it Test)

Pengujian dilakukan dengan membandingkan nilai antara -2 Log Likelihood (-2LL) pada awal (Block Number = 0) dengan nilai -2 Log Likelihood (-2LL) pada akhir (Block Number = 1). Nilai -2LL dari block pertama sebesar 155,917 lebih besar dari pada nilai -2LL pada block kedua sebesar 140,940 dengan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa model kedua setelah memasukan variabel independen lebih baik dari pada model sebelum memasukan variabel independen, hal ini artinya model penelitian dikatakan fit dengan data.

Hasil Uji Koefisien Determinasi (Nagelkerke R Square)

Besarnya nilai koefesien determinasi pada model regresi logistik ditunjukkan oleh nilai Nagelkerke R Square. nilai Nagelkerke’s R square sebesar 0,158, hal ini berarti bahwa 15,8% variabel audit switching dapat dijelaskan oleh variasi variabel ukuran KAP, opini auditor, dan profitabilitas. Sedangkan sisanya sebesar 84,2% dijelaskan oleh faktor lain diluar penelitian.

Menilai Kelayakan Model Regresi

Nilai signifikan sebesar 0,400 nilai ini lebih besar dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa model mampu memprediksi nilai observasinya atau dapat


(10)

6

dikatakan model dapat diterima karena cocok dengan data observasinya, sehingga model dapat dilanjutkan untuk uji hipotesis.

Hasil Uji Matriks Klasifikasi

Menurut prediksi, kemungkinan perusahaan yang melakukan audit switching sebanyak 3 perusahaan, sedangkan hasil observasi sebanyak 39 perusahaan. Jadi, ketepatan klasifikasi perusahaan yang merupakan perusahaan yang melakukan audit switching adalah 7,7%. Menurut prediksi, kemungkinan perusahaan yang tidak melakukan audit switching sebesar 123 perusahaan, sedangkan hasil observasi sebanyak 87 perusahaan. Jadi, ketepatan klasifikasi perusahaan yang tidak melakukan audit switching sebesar 100%. Secara keseluruhan model regresi logistik yang digunakan mampu menebak dengan benar 71,4% kondisi yang terjadi.

Pembahasan

Hipotesis 1 (Ukuran Kantor Akuntan Publik Berpengaruh Terhadap Auditor Switching)

Hasil pengujian hipotesis pertama menunjukan hasil bahwa nilai signifikansi sebesar 0,015 < 0,05. Hasil tersebut menunjukkan bahwa H1diterima artinya ukuran kantor akuntan publik berpengaruh terhadap Auditor Switching. Hasil ini dapat dijelaskan bahwa reputasi auditor dipercaya dapat memberikan kredibilitas yang mengandung tiga unsur yaitu kualitas, kapabilitas dan kekuatan kepada pengguna laporan keuangan. Kantor Akuntan Publik skala besar memiliki kecenderungan untuk mengungkapkan masalah-masalah yang ada dalam perusahaan yang diaudit, sehingga apabila perusahaan yang tidak menginginkan masalah yang ada diketahui oleh public, maka cenderung menggunakan auditor skala kecil atau melakukan pergantian auditor. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Mangoting (2013) yang menyatakan bahwa ukuran kantor akuntan public berpengaruh terhadap auditor switching.

Hipotesis 2 (Opini Audit tidak Berpengaruh Terhadap Auditor Switching)

Hasil pengujian hipotesis kedua menunjukan hasil bahwa nilai signifikansi sebesar 0,309 > 0,05. Hasil tersebut menunjukan bahwa H2 ditolak, artinya opini


(11)

7

audit tidak berpengaruh terhadap auditor switching. Hasil penelitian ini dapat dijelaskan bahwa opini yang diberikan auditor tidak mempengaruhi pergantian auditor karena opini yang dipublikasikan sudah berdasarkan kesepakatan antara auditor dengan klien, jadi opini auditor sudah sesuai dengan permintaan klien. Penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Arsih (2015) yang menyatakan bahwa opini going concern yang diberikan auditor tidak mempengaruhi pergantian auditor (auditor switching).

Hipotesis 3 (Profitabilitas tidak Berpengaruh Terhadap Auditor Switching). Hasil pengujian hipotesis ketiga menunjukan hasil bahwa nilai signifikan sebesar 0,222 > 0,05. Hasil tersebut menunjukan bahwa H3 ditolak, artinya profitabilitas tidak berpengaruh terhadap auditor switching. Hasil penelitian ini dapat dijelaskan bahwa profitabilitas perusahaan merupakan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba, tinggi rendahnya laba tidak berhubungan dengan auditor switching, melainkan indikasi kinerja perusahaan. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Arsih (2015) yang menyatakan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh terhadap auditor switching.

1. PENUTUP Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang sudah dijelaskan pada bagian sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa: Opini audit dan profitabilitas tidak berpengaruh terhadap auditor switching. Sedangkan, ukuran KAP berpengaruh terhadap auditor switching.

Keterbatasan

Penelitian ini mempunyai keterbatasan, sehingga perlu diperhatikan bagi peneliti-peneliti selanjutnya. Adapun keterbatasan penelitian yang ada adalah sebagai

berikut: (1) Sampel yang digunakan hanya sebatas perusahaan manufaktur yang

terdaftar di BEI, sehingga hasil penelitian belum bisa mewakili perusahaan yang masuk kategori lain. (2) Penelitian ini terbatas pada empat variabel yang digunakan,


(12)

8

yaitu ukuran KAP, Opini Auditor, dan Profitabilitas dalam mempengaruhi Auditor

switching. Sehingga belum menemukan bahwa ada faktor lain yang mempengaruhi Auditor switching selain empat variabel tersebut.

Saran

Berdasarkan simpulan dan keterbatasan tersebut, maka peneliti memberikan

saran sebagai berikut: (1) Penelitian selanjutnya sebaiknya menggunakan semua

sektor perusahaan yang terdaftar di BEI, sehingga hasil penelitian bisa menjelaskan perusahaan lain yang tidak masuk kategori manufaktur yang mengalami auditor switching. (2) Penelitian selanjutnya dapat menambah faktor-faktor lain di luar penelitian ini yang diduga mempengaruhi lamanya auditor switching.

DAFTAR PUSTAKA

Anthony dan Govindarajan. 2005. Management Control System. Jakarta: Salemba Empat.

Arsih, Luki dan Indah Anisykurlillah. “Pengaruh Opini Going Concern,Ukuran KAP, dan Profitabilitas terhadapAuditor Switching”. Accounting Analysis Journal, Vol. 4, No. 3.

Buchari, Chana. dan Marita. 2014. “Pengaruh Ukuran KAP, Opini Audit, Pertumbuhan Perusahaan Klien, Pergantian Manajemen dan Ukuran Perusahaan Klien terhadap Pergantian Auditor”. Indonesia Accounting Research Journal,Vol. 2, No. 2.

Dadi Hermawan, Y. dan Fitriany. 2013. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pergantian Kantor Akuntan Publik Upgrade, Downgrade dan Samegrade pada Perusahaan yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)”. Simposium Nasional Akuntansi 16, Manado.

Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS 19.


(13)

9

Gunady, Filani dan Yenni Mangoting. 2013. “Faktor -Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2008-2012 Melakukan Pergantian Kantor Akuntan Publik”. Tax & Accounting Review, Vol. 3, No. 2.

http://www.idx.co.id.

Juliantari, Ni Wayan Ari dan Rasmini, Ni Ketut. 2013. “Auditor Switching Dan Faktor - F a ktor Ya ng Mempenga r uhinya”. ISSN: 2302-8556 E - Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 3.3(2013) : 231-246

Menteri Keuangan. 2002. Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 423/KMK.06/2002

Tentang Jasa Akuntan Publik, Jakarta.

Menteri Keuangan. 2003. Keputusan Menteri Keuangan Nomor:359/KMK.06/2003 Tentang Jasa Akuntan Publik dan Perubahan atas Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 423/KMK.06.2002, Jakarta.

Menteri Keuangan. 2008. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 17/PMK.01/200 Tentang Jasa Akuntan Publik, Jakarta.

Nasser, et. al. 2006. “Auditor - Client Relationship: The Ca se of Audit tenure a nd Auditor Switching in Mala ysia”. Managerial Auditing Journal, Vol.21, No.7, pp.724-737.

Pusat Pembinaan Profesi Keuangan Sekretariat Jendral-Kementrian Keuangan. 2015. “Pendapatan The Big Four Masih Tinggi” (online),

http://pppk.kemenkeu.go.id/News/Details/18, diakses 19 Agustus 2016.

Putra, I Wayan Deva Widia. 2014. “Pengaruh Financial Distress, Rentabilitas, Pertumbuhan Perusahaan dan Opini Audit pada Pergantian Auditor”. E -Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, Vol. 8, No. 2.

Sholihat, Walmi, R. Adri Satriawan Surya, dan Pipin Kurnia. 2014.“Analisis Faktor yang Mempengaruhi Perpindahan KAP di Indonesia (Studi Empiris pada


(14)

10

Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2010-2012”. JOMFEKOM, Vol. 01, No. 02.

Sugiyono. 2010. “Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D)”. ISBN: 978-979-8433-24-5. Bandung: ALFABETA.

Trisnawati, Estralita dan Susan. 2011. “Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Perusahaan Melakukan Auditor Switch”. Jurnal Bisnis dan Akuntansi Vol. 13, No. 2, Agustus 2011, Hlm. 131-144


(1)

5

kategori 1 untuk perusahaan yang melakukan auditorswitching)

α :Konstanta

: KoefisienRegresi

UKAP : Ukuran KAP

OA : Opini Audit

PROF : Profitabilitas

ε : Error

3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian

Menilai Model Fit (Overall Model F it Test)

Pengujian dilakukan dengan membandingkan nilai antara -2 Log Likelihood (-2LL) pada awal (Block Number = 0) dengan nilai -2 Log Likelihood (-2LL) pada akhir (Block Number = 1). Nilai -2LL dari block pertama sebesar 155,917 lebih besar dari pada nilai -2LL pada block kedua sebesar 140,940 dengan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa model kedua setelah memasukan variabel independen lebih baik dari pada model sebelum memasukan variabel independen, hal ini artinya model penelitian dikatakan fit dengan data.

Hasil Uji Koefisien Determinasi (Nagelkerke R Square)

Besarnya nilai koefesien determinasi pada model regresi logistik ditunjukkan oleh nilai Nagelkerke R Square. nilai Nagelkerke’s R square sebesar 0,158, hal ini berarti bahwa 15,8% variabel audit switching dapat dijelaskan oleh variasi variabel ukuran KAP, opini auditor, dan profitabilitas. Sedangkan sisanya sebesar 84,2% dijelaskan oleh faktor lain diluar penelitian.

Menilai Kelayakan Model Regresi

Nilai signifikan sebesar 0,400 nilai ini lebih besar dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa model mampu memprediksi nilai observasinya atau dapat


(2)

6

dikatakan model dapat diterima karena cocok dengan data observasinya, sehingga model dapat dilanjutkan untuk uji hipotesis.

Hasil Uji Matriks Klasifikasi

Menurut prediksi, kemungkinan perusahaan yang melakukan audit switching sebanyak 3 perusahaan, sedangkan hasil observasi sebanyak 39 perusahaan. Jadi, ketepatan klasifikasi perusahaan yang merupakan perusahaan yang melakukan audit switching adalah 7,7%. Menurut prediksi, kemungkinan perusahaan yang tidak melakukan audit switching sebesar 123 perusahaan, sedangkan hasil observasi sebanyak 87 perusahaan. Jadi, ketepatan klasifikasi perusahaan yang tidak melakukan audit switching sebesar 100%. Secara keseluruhan model regresi logistik yang digunakan mampu menebak dengan benar 71,4% kondisi yang terjadi.

Pembahasan

Hipotesis 1 (Ukuran Kantor Akuntan Publik Berpengaruh Terhadap Auditor Switching)

Hasil pengujian hipotesis pertama menunjukan hasil bahwa nilai signifikansi sebesar 0,015 < 0,05. Hasil tersebut menunjukkan bahwa H1diterima artinya ukuran kantor akuntan publik berpengaruh terhadap Auditor Switching. Hasil ini dapat dijelaskan bahwa reputasi auditor dipercaya dapat memberikan kredibilitas yang mengandung tiga unsur yaitu kualitas, kapabilitas dan kekuatan kepada pengguna laporan keuangan. Kantor Akuntan Publik skala besar memiliki kecenderungan untuk mengungkapkan masalah-masalah yang ada dalam perusahaan yang diaudit, sehingga apabila perusahaan yang tidak menginginkan masalah yang ada diketahui oleh public, maka cenderung menggunakan auditor skala kecil atau melakukan pergantian auditor. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Mangoting (2013) yang menyatakan bahwa ukuran kantor akuntan public berpengaruh terhadap auditor switching.

Hipotesis 2 (Opini Audit tidak Berpengaruh Terhadap Auditor Switching)

Hasil pengujian hipotesis kedua menunjukan hasil bahwa nilai signifikansi sebesar 0,309 > 0,05. Hasil tersebut menunjukan bahwa H2 ditolak, artinya opini


(3)

7

audit tidak berpengaruh terhadap auditor switching. Hasil penelitian ini dapat dijelaskan bahwa opini yang diberikan auditor tidak mempengaruhi pergantian auditor karena opini yang dipublikasikan sudah berdasarkan kesepakatan antara auditor dengan klien, jadi opini auditor sudah sesuai dengan permintaan klien. Penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Arsih (2015) yang menyatakan bahwa opini going concern yang diberikan auditor tidak mempengaruhi pergantian auditor (auditor switching).

Hipotesis 3 (Profitabilitas tidak Berpengaruh Terhadap Auditor Switching). Hasil pengujian hipotesis ketiga menunjukan hasil bahwa nilai signifikan sebesar 0,222 > 0,05. Hasil tersebut menunjukan bahwa H3 ditolak, artinya profitabilitas tidak berpengaruh terhadap auditor switching. Hasil penelitian ini dapat dijelaskan bahwa profitabilitas perusahaan merupakan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba, tinggi rendahnya laba tidak berhubungan dengan auditor switching, melainkan indikasi kinerja perusahaan. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Arsih (2015) yang menyatakan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh terhadap auditor switching.

1. PENUTUP Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang sudah dijelaskan pada bagian sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa: Opini audit dan profitabilitas tidak berpengaruh terhadap auditor switching. Sedangkan, ukuran KAP berpengaruh terhadap auditor switching.

Keterbatasan

Penelitian ini mempunyai keterbatasan, sehingga perlu diperhatikan bagi peneliti-peneliti selanjutnya. Adapun keterbatasan penelitian yang ada adalah sebagai berikut: (1) Sampel yang digunakan hanya sebatas perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI, sehingga hasil penelitian belum bisa mewakili perusahaan yang masuk kategori lain. (2) Penelitian ini terbatas pada empat variabel yang digunakan,


(4)

8

yaitu ukuran KAP, Opini Auditor, dan Profitabilitas dalam mempengaruhi Auditor switching. Sehingga belum menemukan bahwa ada faktor lain yang mempengaruhi

Auditor switching selain empat variabel tersebut. Saran

Berdasarkan simpulan dan keterbatasan tersebut, maka peneliti memberikan saran sebagai berikut: (1) Penelitian selanjutnya sebaiknya menggunakan semua sektor perusahaan yang terdaftar di BEI, sehingga hasil penelitian bisa menjelaskan perusahaan lain yang tidak masuk kategori manufaktur yang mengalami auditor switching. (2) Penelitian selanjutnya dapat menambah faktor-faktor lain di luar penelitian ini yang diduga mempengaruhi lamanya auditor switching.

DAFTAR PUSTAKA

Anthony dan Govindarajan. 2005. Management Control System. Jakarta: Salemba Empat.

Arsih, Luki dan Indah Anisykurlillah. “Pengaruh Opini Going Concern,Ukuran KAP, dan Profitabilitas terhadapAuditor Switching”. Accounting Analysis Journal, Vol. 4, No. 3.

Buchari, Chana. dan Marita. 2014. “Pengaruh Ukuran KAP, Opini Audit, Pertumbuhan Perusahaan Klien, Pergantian Manajemen dan Ukuran Perusahaan Klien terhadap Pergantian Auditor”. Indonesia Accounting Research Journal,Vol. 2, No. 2.

Dadi Hermawan, Y. dan Fitriany. 2013. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pergantian Kantor Akuntan Publik Upgrade, Downgrade dan Samegrade pada Perusahaan yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)”. Simposium Nasional Akuntansi 16, Manado.

Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS 19.


(5)

9

Gunady, Filani dan Yenni Mangoting. 2013. “Faktor -Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2008-2012 Melakukan Pergantian Kantor Akuntan Publik”. Tax & Accounting Review, Vol. 3, No. 2.

http://www.idx.co.id.

Juliantari, Ni Wayan Ari dan Rasmini, Ni Ketut. 2013. “Auditor Switching Dan Faktor - F a ktor Ya ng Mempenga r uhinya”. ISSN: 2302-8556 E - Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 3.3(2013) : 231-246

Menteri Keuangan. 2002. Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 423/KMK.06/2002

Tentang Jasa Akuntan Publik, Jakarta.

Menteri Keuangan. 2003. Keputusan Menteri Keuangan Nomor:359/KMK.06/2003 Tentang Jasa Akuntan Publik dan Perubahan atasKeputusan Menteri Keuangan Nomor: 423/KMK.06.2002, Jakarta.

Menteri Keuangan. 2008. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 17/PMK.01/200 Tentang Jasa Akuntan Publik, Jakarta.

Nasser, et. al. 2006. “Auditor - Client Relationship: The Ca se of Audit tenure a nd Auditor Switching in Mala ysia”. Managerial Auditing Journal, Vol.21, No.7, pp.724-737.

Pusat Pembinaan Profesi Keuangan Sekretariat Jendral-Kementrian Keuangan. 2015. “Pendapatan The Big Four Masih Tinggi” (online),

http://pppk.kemenkeu.go.id/News/Details/18, diakses 19 Agustus 2016.

Putra, I Wayan Deva Widia. 2014. “Pengaruh Financial Distress, Rentabilitas, Pertumbuhan Perusahaan dan Opini Audit pada Pergantian Auditor”. E -Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, Vol. 8, No. 2.

Sholihat, Walmi, R. Adri Satriawan Surya, dan Pipin Kurnia. 2014.“Analisis Faktor yang Mempengaruhi Perpindahan KAP di Indonesia (Studi Empiris pada


(6)

10

Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2010-2012”. JOMFEKOM, Vol. 01, No. 02.

Sugiyono. 2010. “Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D)”. ISBN: 978-979-8433-24-5. Bandung: ALFABETA.

Trisnawati, Estralita dan Susan. 2011. “Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Perusahaan Melakukan Auditor Switch”. Jurnal Bisnis dan Akuntansi Vol. 13, No. 2, Agustus 2011, Hlm. 131-144


Dokumen yang terkait

Pengaruh Debt Default, Kualitas Audit, Dan Opini Audit Terhadap Penerimaan Opini Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

4 74 78

Pengaruh Financial Distress, Pergantian Mnajemen, Opini Audit, Ukuran KAP, AuditTenure, Fee Audit Terhadap Auditor Switching Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

6 63 92

PENGARUH REPUTASI AUDITOR DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014)

0 3 16

PENGARUH AUDIT DELAY, OPINI AUDIT, REPUTASI AUDITOR DAN PERGANTIAN MANAJEMEN PADA VOLUNTARY AUDITOR SWITCHING (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI)

4 73 20

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS DAN OPINI AUDITOR TERHADAP TIMELINESS (Studi Empiris pada Perusahaan-perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

2 29 23

PENGARUH INDEPENDENSI AUDITOR DAN KUALITAS AUDIT TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014)

11 58 15

PENGARUH LIKUIDITAS, PROFITABILITAS DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KUALITAS PENGUNGKAPAN LAPORAN TAHUNAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia 2011-2013)

0 8 17

PENGARUH REPUTASI KAP, UKURAN PERUSAHAAN, FINANCIAL DISTRESS DAN OPINI AUDIT TERHADAP AUDITOR SWITCHING (Studi Empiris pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di BEI 2011-2013)

4 47 21

Pengaruh Struktur Kepemilikan, Kebutuhan Pendanaan Eksternal, Leverage Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Pemilihan Auditor Eksternal: Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Bei) Periode 2012-2014

7 35 110

PENGARUH OPINI AUDIT, FINANCIAL DISTRESS, DAN PERTUMBUHAN PERUSAHAAN KLIEN TERHADAP AUDITOR SWITCHING (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014)

0 0 20