Variabel Penelitian Definisi Operasional

35

A. Variabel Penelitian

Variabel yang hendak diteliti dalam penelitian ini adalah gambaran tipe prasangka etnis Tionghoa terhadap etnis Pribumi di kota Medan.

B. Definisi Operasional

Prasangka etnis Tionghoa terhadap etnis Pribumi adalah bentuk sikap negatif etnis Tionghoa terhadap etnis Pribumi. Penilaian negatif ini didasarkan hanya pada identitas seseorang sebagai etnis Pribumi bukan karena karakteristik individu maupun perilaku aktualnya. Prasangka etnis Tionghoa terhadap etnis Pribumi memiliki komponen- komponen prasangka Baron dan Byrne, 1991 yaitu : 1. Komponen kognitif yaitu apa yang dipikirkan dan diyakini etnis Tionghoa mengenai etnis Pribumi. 2. Komponen afektif berkaitan dengan perasaan atau emosi negatif etnis Tionghoa ketika berhadapan atau berpikir tentang etnis Pribumi. 3. Komponen konatif memperlihatkan kecenderungan etnis Tionghoa untuk berperilaku dengan cara tertentu negatif atau bermaksud untuk melakukan tindakan negatif tersebut terhadap etnis Pribumi. Prasangka memiliki beberapa tipe yaitu tipe dominative, ambivalent, dan aversive Geartner, Jones, dan Kovel dalam Soeboer, 1990. Tipe prasangka etnis Tionghoa terhadap etnis Pribumi akan diukur berdasarkan komponen-komponen prasangka sebagai berikut ; Universitas Sumatera Utara 36 1. Tipe Prasangka Dominative Tipe prasangka dominative akan diukur berdasarkan komponen-komponen prasangka yaitu : a. Kognitif, yaitu keyakinan fanatik yang mutlak pada etnis Tionghoa tentang etnis Pribumi. Keyakinan bahwa etnis Pribumi sudah sepantasnya mendapatkan perlakuan diskriminasi dan dijauhi. b. Afektif, yaitu perasaan tidak suka etnis Tionghoa terhadap etnis Pribumi yang secara terbuka ditunjukkan dan diekspresikan. c. Konatif, yaitu tindakan etnis Tionghoa untuk tidak mengacuhkan etnis Pribumi seperti tidak mau berinteraksi dengan kelompok target prasangka dan tidak akan menolong etnis Pribumi apapun yang terjadi. Etnis Tionghoa berusaha untuk memelihara posisi superior eksklusivitas kelompoknya ingroup dengan memisahkan anaknya keluarganya dari target prasangka sejauh mungkin. Semakin tinggi skor total komponen-komponen tipe prasangka dominative pada skala tipe prasangka, maka semakin tinggi tingkat kecenderungan subjek penelitian untuk memiliki prasangka dominative. 2. Tipe Prasangka Ambivalent Tipe prasangka ambivalent akan diukur berdasarkan komponen-komponen prasangka yaitu: a. Kognitif, yaitu keyakinan etnis Tionghoa bahwa menolong atau berinteraksi dengan etnis Pribumi akan membawa masalah baik dari kelompoknya etnis Universitas Sumatera Utara 37 Tionghoa, maupun dari kelompok etnis Pribumi. Keyakinan bahwa berinteraksi dan bergaul secara intim dan intens dengan etnis Pribumi akan menyebabkan etnis Tionghoa dijauhi dan diasingkan oleh teman keluarganya. Keyakinan bahwa etnis Pribumi pasti akan menolakmemperlakukan etnis Tionghoa secara tidak adil bagaimanapun usaha etnis Tionghoa untuk mendekatkan diri pada etnis Pribumi. b. Afektif, yaitu perasaan ingin mendekatkan diri sekaligus perasaan khawatir berinteraksi dengan etnis Pribumi dapat merugikan etnis Tionghoa. Perasaan khawatir ditolak bila berinteraksi dengan etnis Pribumi. c. Konatif, yaitu ekspresi perasaan tidak suka etnis Tionghoa pada etnis Pribumi berupa tindakan mengurangi bahkan menghindari interaksi dengan etnis Pribumi karena khawatir berinteraksi dengan etnis Pribumi akan menimbulkan masalah. Semakin tinggi skor total komponen-komponen tipe prasangka ambivalent pada skala tipe prasangka maka semakin tinggi tingkat kecenderungan subjek penelitian untuk memiliki prasangka ambivalent. 3. Tipe Prasangka Aversive Tipe prasangka aversive akan diukur berdasarkan komponen-komponen prasangka yaitu; a. Kognitif, yaitu pemikiran etnis Tionghoa bahwa bersikap ramah dan sopan ketika berhadapan dengan etnis Pribumi adalah hal yang penting, walaupun sesungguhnya dirinya sedapat mungkin menghindari interaksi dengan etnis Universitas Sumatera Utara 38 Pribumi dan menolak adanya hubungan yang intim dan intens dengan etnis Pribumi. b. Afektif, yaitu perasaan tidak suka etnis Tionghoa ketika harus bergaul akrab dengan etnis Pribumi, namun etnis Tionghoa bersikap ramah dan sopan dengan etnis Pribumi untuk menutupinya. c. Konatif, yaitu sikap ramah dan sopan etnis Tionghoa ketika berinteraksi dan mengadakan kontak dengan etnis Pribumi, serta menolong etnis Pribumi yang sedang membutuhkan pertolongan, walaupun sebenarnya etnis Tionghoa berusaha untuk meminimalkan interaksi dan menolak hubungan yang lebih intens, intim dan serius dengan etnis Pribumi. Semakin tinggi skor total komponen-komponen tipe prasangka aversive pada skala tipe prasangka maka semakin tinggi tingkat kecenderungan subjek penelitian untuk memiliki prasangka aversive.

C. Populasi, Sampel dan Metode Pengambilan Sampel 1. Populasi dan sampel