Ancaman Lingkungan Alami 9 Ancaman Lingkungan Alami 11

Bab 1 Ancaman Lingkungan Alami 9

Lahar panas berasal dari letusan gunung api yang memiliki danau kawah, dimana air danau menjadi panas kemudian bercampur dengan material letusan dan keluar dari mulut gunung. Lahar dingin atau lahar hujan terjadi karena percampuran material letusan dengan air hujan di sekitar gunung yang kemudian membuat lumpur kental dan mengalir dari lereng gunung, lumpur ini bisa panas atau dingin. 5. Awan panas adalah hasil letusan gunung api yang paling berbahaya karena tidak ada cara untuk menyelamatkan diri dari awan panas tersebut kecuali melakukan evakuasi sebelum gunung meletus. Awan panas bisa berupa awan panas aliran, awan panas hembusan dan awan panas jatuhan. Awan panas aliran adalah awan dari material letusan besar yang panas, mengalir turun dan akhirnya mengendap di dalam dan di sekitar sungai dan lembah. Awan panas hembusan adalah awan dari material letusan kecil yang panas, dihembuskan angin dengan kecepatan mencapai 90 km per jam. Awan panas jatuhan adalah awan dari material letusan panas besar dan kecil yang dilontarkan ke atas oleh kekuatan letusan yang besar. Material berukuran besar akan jatuh di sekitar puncak sedangkan yang halus akan jatuh mencapai puluhan, ratusan bahkan ribuan kilometer dari puncak karena pengaruh hembusan angin. Awan panas dapat meng- akibatkan luka bakar pada bagian tubuh yang terbuka seperti kepala, lengan, leher atau kaki, dan juga menyebabkan sesak napas sampai tidak bisa bernapas.

Bab 1 Ancaman Lingkungan Alami 10

a b c Gambar 1.4 Bentuk Ancaman Gunung Meletus terhadap Kehidupan a Gas Vulkanik b Lava c Lahar

D. Gempa Bumi

Gempa bumi merupakan fenomena alam yang sudah tidak asing lagi bagi kita semua, karena seringkali diberitakan adanya suatu wilayah dilanda gempa bumi, baik yang ringan maupun yang sangat dahsyat, menelan banyak korban jiwa dan harta, meruntuhkan bangunan dan fasilitas umum lainnya. Gempa bumi disebabkan oleh adanya pelepasan energi regangan elastis batuan pada litosfir. Semakin besar energi yang dilepas semakin kuat gempa yang terjadi. Terdapat dua teori yang menyatakan proses terjadinya atau asal mula gempa yaitu pergeseran sesar dan teori kekenyalan elastis. Gerak tiba-tiba sepanjang sesar merupakan penyebab yang sering terjadi. Klasifikasi gempa bumi secara umum berdasarkan sumber kejadian gempa R.Hoernes, 1878. 1. Gempa bumi runtuhan: melalui runtuhan dari lubang-lubang interior bumi, misalnya akibat runtuhnya tambangbatuan yang menimbulkan gempa.

Bab 1 Ancaman Lingkungan Alami 11

2. Gempa bumi vulkanik: akibat aktivitas gunung api. 3. Gempa bumi tektonik: akibat lepasnya sejumlah energi pada saat bergeraknya lempengan bumi. Sedangkan menurut Fowler 1990 mengklasifikasikan gempa berdasar- kan kedalaman fokus sebagai berikut: 1. Gempa dangkal: kurang dari 70 km 2. Gempa menengah: kurang dari 300 km 3. Gempa dalam: lebih dari 300 km kadang-kadang 450 km Gambar 1.5 Kerusakan oleh Gempa Bumi Parameter-parameter gempa bumi: 1. Gelombang gempa bumi Secara sederhana dapat diartikan sebagai merambatnya energi dari pusat gempa atau hiposentrum fokus ke tempat lain di bumi. Gelom- bang ini terdiri dari gelombang badan dan gelombang permukaan. Gelombang badan adalah gelombang gempa yang dapat merambat di lapisan bumi, sedangkan gelombang permukaan adalah gelombang gempa yang merambat di permukaan bumi.

Bab 1 Ancaman Lingkungan Alami 12