Disiplin Belajar PENGARUH SIKAP TERHADAP GURU DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI KEUANGAN SISWA KELAS X AKUNTANSI SMK MUHAMADIYAH 1 METRO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

20 Tingkah laku positif siswa terhadap guru dapat digambarkan oleh E.T Russefendi dalam Restu Ilmiah 2010: 16, sebagai berikut. Seorang anak yang mengikuti pelajaran dengan sungguh-sungguh, menyelesaikan tugas dengan baik, berpartisipasi aktif dalam diskusi, mengerjakan tugas-tugas rumah dan selesai pada waktunya, dan merespon secara baik terhadap rangsangan yang datang dari pelajaran yang diberikan oleh guru, itulah tingkah laku seorang anak yang bersikap positif terhadap guru. Bila dalam interaksi siswa dan guru, siswa mempunyai perilaku seperti di atas, berarti siswa memiliki sikap positif terhadap guru. Namun, apabila siswa berperilaku sebaliknya, berarti guru tidak berhasil dalam menciptakan interaksi edukatif terhadap anak didiknya. Hal itu dikarenakan karena guru kurang berkompeten dan memiliki kepribadian yang tidak disenangi oleh anak didiknya. Berdasarkan penjelasan yang telah dikemukakan di atas, selanjutnya peneliti menyimpulkan pengertian sikap terhadap guru yaitu suatu kecenderungan perasaan dalam diri siswa untuk menyenangi dan tidak menyenangi guru yang mengajar di kelas. Dalam penelitian ini yang menjadi objek sikap adalah sikap siswa terhadap guru mata pelajaran akuntansi keuangan kelas X akuntansi.

2. Disiplin Belajar

Disiplin merupakan suatu sikap yang menunjukkan kesediaan untuk menepati atau mematuhi dan mendukung ketentuan, tata tertib peraturan, nilai serta kaidah- kaidah yang berlaku. Menurut Prijodarminto dalam Nawawi 2003: 331, disiplin adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, dan 21 ketertiban. Perilaku disiplin ini tidak akan tumbuh dengan sendirinya, melainkan perlu kesadaran diri, latihan, kebiasaan, dan juga adanya hukuman. Disiplin mempunyai dua pengertian. Arti yang pertama, melibatkan belajar atau mencetak perilaku dengan menerapkan imbalan atau hukuman. Arti kedua lebih sempit lagi, yaitu disiplin ini hanya bertalian dengan tindakan hukuman terhadap pelaku kesalahan Beach dalam Sutrisno, 2012: 87. Selain itu, Singodimejo dalam Sutrisno 2012: 86 mengemukakan bahwa disiplin adalah sikap kesediaan dan kerelaan seseorang untuk mematuhi dan menaati norma-norma peraturan yang berlaku di sekitarnya. Sinungan 2003: 146 merumuskan beberapa hal yang berkaitan dengan disiplin, diantaranya sebagai berikut. 1. Kata disiplin terminologis berasal dari kata latin: disciplina yang berarti pengajaran, latihan, dan sebagainya berawal dari kata discipulus yaitu seseorang yang belajar. Jadi secara etimologis ada hubungan pengertian antara discipline dengan disciple Inggris yang berarti murid, pengikut yang setia, ajaran atau aliran 2. Latihan yang mengembangkan pengendalian diri, watak, atau ketertiban dan efisiensi. 3. Kepatuhan atau ketaatan obedience terhadap ketentuan dan peraturan pemerintah atau etik, norma dan kaidah yang berlaku dalam masyarakat. 4. Penghukuman punishment yang dilakukan melalui koreksi dan latihan untuk mencapai perilaku yang dikendalikan. Disiplin belajar merupakan ketaatan dan kepatuhan siswa dalam melaksanakan aktivitas belajar yang sesuai dengan aturannya untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Disiplin mendorong siswa belajar secara kongkrit dalam praktik hidup di sekolah maupun di rumah. Perilaku disiplin bagi siswa adalah salah satu 22 kunci sukses untuk dapat meraih prestasi yang maksimal. Bagi siswa disiplin belajar tidak akan tercipta apabila siswa tidak mempunyai kesadaran diri. Siswa akan disiplin dalam belajar apabila siswa sadar akan pentingnya belajar dalam kehidupannya. Menurut pendapat Slameto 2003: 27, perilaku disiplin belajar siswa dapat dibedakan menjadi lima macam, antara lain sebagai berikut. 1. Disiplin siswa dalam masuk sekolah. 2. Disiplin siswa dalam mengerjakan tugas. 3. Disipilin siswa dalam mengikuti pelajaran di sekolah. 4. Disiplin siswa dalam mentaati tata tertib di sekolah. 5. Disiplin belajar di rumah. Melaksanakan pedoman yang baik dalam usaha belajar yaitu dengan cara berdisiplin barulah seorang siswa mempunyai kecakapan mengenai cara belajar yang baik. Sifat bermalas-malasan, keinginan mencari gampangnya saja, enggan bersusah payah, tidak memusatkan perhatian, dan kebiasaan melamun, gangguan itu hanya bisa diatasi kalau seseorang siswa mempunyai disiplin Slameto, 2003: 29. Dengan demikian, semakin tinggi disiplin belajar siswa diduga semakin tinggi pula hasil belajar yang diperoleh, sebaliknya semakin rendah disiplin belajar siswa diduga semakin rendah pula hasil belajar yang diperolehnya. Tu’u dalam Agus Mulyono 2011: 16 menyebutkan bahwa unsur-unsur disiplin sebagai berikut. a. Mengikuti dan menaati peraturan, nilai dan hukum yang berlaku. b. Pengikutan dan ketaatan tersebut terutama muncul karena adanya kesadaran diri bahwa hal itu berguna bagi kebaikan dan keberhasilan dirinya. Dapat juga muncul karena rasa takut, tekanan, paksaan, dan dorongan dari luar dirinya. c. Sebagai alat pendidikan untuk mempengaruhi, mengubah, membina dan membentuk perilaku sesuai dengan nilai-nilai yang sudah diajarkan. d. Hukuman yang diberikan bagi yang melanggar ketentuan yang berlaku, 23 dalam rangka mendidik, melatih, mengendalikan dan memperbaiki tingkah laku. e. Peraturan-peraturan yang berlaku sebagai pedoman dan ukuran perilaku. Berdasarkan unsur di atas, bisa dikatakan bahwa disiplin tidak lahir begitu saja, melainkan disiplin dibangun oleh berbagai unsur atau komponen pendukung. Ahmadi dalam Agus Mulyono 2011: 18 menyatakan bahwa tingkah laku atau perbuatan manusia tidak terjadi secara sporadic timbul dan hilang disaat-saat tertentu, tetapi selalu ada kelangsungan kontinuitas antara satu perbuatan dengan perbuatan berikutnya. Disiplin dalam belajar sangat diperlukan untuk mencapai hasil belajar yang baik. Salah satu faktor yang mempengaruhi kegagalan siswa dalam memperoleh hasil belajar yang baik adalah kurangnya disiplin belajar siswa. Seperti yang dikemukakan oleh Ahmadi dalam Agus Mulyono 2011: 20 bahwa penyebab kegagalan belajar tidak lain karena belajar tidak teratur, tidak disiplin dan kurang bersemangat, tidak tahu cara berkonsentrasi dalam belajar, mengabaikan masalah pengaturan waktu dalam belajar dan istirahat yang tidak cukup sehingga kurang tidur. Bila siswa dapat mendisiplinkan diri, maka akan tercipta keteraturan dalam hidup untuk menghasilkan waktu yang berkualitas dalam belajar. Adapun fungsi disiplin men urut Tu’u dalam Agus Mulyono 2011: 22 sebagai berikut. a. Menata hidup bersama Fungsi disiplin adalah mengatur tata kehidupan manusia, dalam kelompok tertentu atau dalam masyarakat. Dengan begitu, hubungan antara individu satu dengan yang lainnya menjadi baik dan lancar. 24 b. Membangun kepribadian Lingkungan yang berdisiplin baik, sangat berpengaruh terhadap kepribadian seseorang. Apalagi seorang siswa yang sedang tumbuh kepribadiannya, tentu lingkungan sekolah yang tertib, teratur, tenang, tentram, sangat berperan dalam membangun kepribadian yang baik. c. Melatih kepribadian Sikap, perilaku dan pola kehidupan yang baik dari berdisiplin tidak terbentuk serta merta dalam waktu singkat. Namun, terbentuk melalui satu proses yang membutuhkan waktu panjang. d. Pemaksaan Disiplin dapat terjadi karena dorongan kesadaran diri. Disiplin dengan motif kesadaran diri ini, lebih baik dan kuat. Dengan melakukan kepatuhan dan ketaatan atas kesadaran diri, bermanfaat bagi kebaikan dan kemajuan diri. Disiplin dapat pula terjadi karena adanya pemaksaan kepada seseorang untuk mengikuti peraturan-peraturan yang berlaku di lingkungan itu. e. Hukuman Tata tertib sekolah biasanya berisi hal-hal yang positif yang harus dilakukan siswa. Sisi lainnya berisi sanksi atau hukuman bagi yang melanggar tata tertib tersebut. Ancaman sanksi atau hukuman sangat penting karena dapat memberi dorongan dan kekuatan bagi siswa untuk menaati dan mematuhinya. Tanpa ancaman hukuman atau sanksi, dorongan diri terhadap ketaatan dan kepatuhan dapat menjadi lemah. Motivasi untuk hidup mengikuti aturan yang berlaku menjadi lemah. f. Menciptakan lingkungan kondusif Disiplin sekolah berfungsi mendukung terlaksananya proses dan kegiatan pendidikan agar berjalan lancar. Hal ini dicapai dengan merancang peraturan sekolah, yakni peraturan bagi guru-guru dan bagi siswa, serta peraturan-peraturan lain yang dianggap perlu. Kemudian diimplementasikan secara konsisten dan konsekuen. Dengan demikian, sekolah menjadi lingkungan pendidikan yang aman, tenang, tentram, tertib dan teratur. Lingkungan seperti ini adalah lingkungan yang kondusif bagi pendidikan. Banyak manfaat yang akan diperoleh bila disiplin dapat dibudayakan pada diri siswa. Dalam hal ini guru harus ikut serta menumbuhkan disiplin pada diri peserta didik terutama disiplin dalam belajar. 25

3. Hasil Belajar Akuntansi

Dokumen yang terkait

PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS X SEMESTER GANJIL SMK YP 96 BUKIT KEMUNING LAMPUNG UTARATAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 5 74

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN PEMANFAATAN SARANA BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN AKUNTANSI KEUANGAN SISWA KELAS XI AKUNTANSI SMK WIYATA KARYA NATAR TAHUN PELAJARAN 2010/2011

0 19 91

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR, MOTIVASI BERPRESTASI DAN SIKAP SISWA PADA GURU TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SEMESTER GANJIL SMA NEGERI 1 PAGELARAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 6 77

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN PEMANFAATAN SARANA BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN AKUNTANSI KEUANGAN SISWA KELAS XI AKUNTANSI SMK WIYATA KARYA NATAR TAHUN PELAJARAN 2010/2011

10 119 78

PENGARUH NILAI PENGANTAR AKUNTANSI DAN MOTIVASI SISWA BELAJAR KOMPUTER AKUNTANSI TERHADAP HASIL BELAJAR KOMPUTER AKUNTANSI SISWA KELAS XI KEUANGAN PADA SMKN 1 LIWA LAMPUNG BARAT TAHUN PELAJARAN 2011/2012

1 8 66

ENGARUH KEMAMPUAN MEMAHAMI SOAL AKUNTANSI DAN PERSEPSI SISWA TENTANG METODE MENGAJAR GURU TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI SUB POKOK BAHASAN AYAT JURNAL PENYESUAIAN SISWA KELAS X JURUSAN AKUNTANSI SMK NEGERI 1 METRO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 19 98

PENGARUH KEMAMPUAN MEMAHAMI SOAL AKUNTANSI DAN PERSEPSI SISWA TENTANG METODE MENGAJAR GURU TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI SUB POKOK BAHASAN AYAT JURNAL PENYESUAIAN SISWA KELAS X JURUSAN AKUNTANSI SMK NEGERI 1 METRO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 19 70

PENGARUH SIKAP TERHADAP GURU DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI KEUANGAN SISWA KELAS X AKUNTANSI SMK MUHAMADIYAH 1 METRO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 19 75

PENGARUH CARA BELAJAR DAN PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI AKUNTANSI SEMESTER GANJIL SMK MUTIARA NATAR LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 16 68

PENGARUH CARA BELAJAR DAN PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI AKUNTANSI SEMESTER GANJIL SMK MUTIARA NATAR LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

2 17 69