Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajar tipe STAD merupakan salah satu metode atau pendekatan dalam pembelajaran kooperatif yang sederhana dan baik dengan tujuan untuk memajukan nilai tim, sehingga setiap siswa dalam sebuah tim harus dituntut untuk memahami materi agar nilai tim tidak menurun. Dalam metode pembelajaran ini pembentukan kelompok dilakukan secara heterogen jadi tidak ada kelompok yang sangat menonjol dan tidak ada kelompok yang pasif dalam diskusi. Hal ini akan berbeda apabila anak-anak yang pintar membentuk sendiri, maka dalam diskusi terjadi ketidak seimbangan, yang pintar akan bertambah pintar dan yang bodoh akan menambah tidak tahu. Siswa yang berprestasi ditempatkan disetiap masing- masing kelompok juga mempunyai tugas yaitu memberitahu kepada teman- teman di kelompoknya tugas yang diberikan guru sampai teman-temannya paham dan mengerti. II. 6. 1 Komponen utama pembelajaran Kooperatif STAD yaitu: 11.6.1.1 Presentasi Kelas Materi dalam STAD pertama-tama dikenalkan dalam presentasi dalam kelas. Ini merupakan pengajaran langsung seperti yang seringkali dilakukan atau didiskusi yang dipimpin oleh seorang guru. Bedanya persentasi kelas dengan pengajaran lain biasa hanyalah bahwa persentasi tersebut harus benar-benar focus pada unit STAD. Dengan cara ini, para siswa akan menyadari bahwa mereka harus benar-benar memberi perhatian penuh terhadap persentasi kelas karena dengan demikian akan sangat membantu mereka mengerjakan kuis-kuis, dan skor kuis mereka menentukan skor tim mereka. Kemudian pembelajaran STAD juga dilakukan dengan cara menggunakan metode ceramah dan tanya jawab antar guru dan siswa. Dengan cara ini, siswa akan menyadari bahwa mereka harus benar-benar memberi perhatian penuh selama presentasi kelas, karena dengan demikian akan sangat membantu mereka mengerjakan kuis-kuis, dan skor kuis mereka menentukan skor tim 11.6. 1.2 Tim Tim terdiri dari empat atau lima siswa yang mewakili seluruh bagian dari kelas dalam hal kinerja akadenik, jenis kelamin, ras, dan etnisitas. Fungsi utama tim adalah memastikan bahwa anggota tim benar-benar belajar, dan lebih khususnya lagi yaitu untuk mempersiapkan anggotanya untuk bisa mengerjakan kuis dengan baik. Setelah guru menyampaikan materinya, tim berkumpul untuk mempelajari lembar kegiatan atau materi lainnya. Yang paling sering terjadi pembelajaran itu melibatkan pembahasan permasalahan bersama. Membandingkan jawaban dan mengoreksi setiap kesalahan pemahaman apabila anggota tim ada yang membuat kesalahan. Tim adalah fiture yang paling penting dalam pembelajaran tipe STAD pada tiap pointnya, yang ditekankan adalah membuat anggota tim melakukan langkukan yang terbaik untuk tim, dan tim pun harus melakukan yang terbaik untuk membantu tiap anggotanya. 11. 6. 1. 3 Kuis Setelah sekitar satu atau dua periode setelah guru memberikan presentasi dan sekitar satu atau dua periode praktiktum, para siswa akan mengerjakan kuis indivudual. Para siswa tidak diperbolehkan untuk saling membantu dalam mengerjakan kuis. Sehingga tiap siswa bertanggungjawab secara individu untuk memahami materinya. Dengan diadakan kuis ini guru akan mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa dalam materi tersebut. 11. 6.1. 4 Skor Kemajuan Individual Skor kemajuan individual merupakan gagasan utama untuk memberikan kepada tiap siswa tujuan kinerja yang akan dapat dicapai jika siswa bekerja lebih giat dan memberikan kinerja yang lebih baik daripada sebelumnya. Tiap siswa dapat memberikan kontribusi point yang maksimal kepada timnya. Tiap siswa harus memberikan usaha mereka yang terbaik agar point individu yang mereka miliki dapat menambah point mereka. 11. 6. 1.5 Rekognisi Tim Tim akan mendapatkan sertifikat atau bentuk penghargaan yang lain apabila skor mencapai kriteria tertentu. kriteria tersebut adalah sebagai berikut Tabel Tabel 1: Kriteria Rekognisi Tim Kriteria Nilai Peningkatan Nilai sempurna tanpa melihat nilai awal 30 Nilai kuis terkini lebih dari 10 poin nilai awal 30 Nilai kuis terkini 1-10 poin di atas nilai awal 20 Nilai kuis terkini turun 1-10 poin di bawah nilai awal 10 Nilai kuis terkini turun lebih dari 10 poin di bawah nilai awal 5 Skor tim siswa dapat juga digunakan untuk menentukan 20 dari peringkat mereka. Penghargaan atas keberhasilan kelompok dapat dilakukan oleh guru dengan menghitung skor individu dan menghitung skor kelompok, setelah masing-masing kelompok memperoleh predikat, guru memberikan hadiah atau penghargaan kepada kelompok yang memiliki nilai tertinggi. II.6.2 Langkah-langkah pembelajaran Kooperatif STAD Pembelajaran kooperatif tipe STAD ini juga membutuhkan langkah-langkah yang matang sebelum kegiatan pembelajaran dilaksanakan. Persiapan- persiapan, Rusman 2011:215 mengambarkan langkah-langkah dalam pembelajaran Kooperatif STAD antara lain: 1. Penyampaian Tujuan dan Motivasi Menyampaikan tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pembelajaran tersebut dan memotivasi siswa untuk belajar . 2. Menentukan Skor Awal Skor awal yang dapat digunakan dalam kelas kooperatif adalah nilai ulangan sebelumnya. Skor awal ini dapat berubah setelah adanya kuis. Misalnya pada pembelajaran lebih lanjut dan setelah diadakan tes, maka hasil tes masing-masing individu dapat dijadikan skor awal. 3. Presentasi dari Guru Guru menyampaikan materi pelajaran dengan terlebih dahulu menjelaskan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada pertemuan tersebut, serta pentingnya pokok pelajaran tersebut dipelajari 4. Membentuk Kelompok Kooperatif Menentukan anggota kelompok diusahakan agar kemampuan siswa dalam kelompok adalah heterogen dan kemampuan antara satu kelompok dengan kelompok lainnya relativ homogen. Apabila memungkinkan kelompok kooperatif memerlukan ras, agama, jenis kelamin, dan latar belakang sosial. Apabila dalam kelas terdiri atas ras dan latar belakang yang relatif sama, maka pembentukan kelompok dapat didasarkan kepada prestasi akademik 5. Kerja Kelompok Untuk mencegah adanya hambatan pada pembelajaran kooperatif tipe STAD, terlebih dahulu diadakan latihan kerja sama kelompok. Hal ini bertujuan lebih jauh mengenalkan masing-masing individu dalam kelompok. 6 Kuis Evaluasi Guru mengevaluasi hasil belajar melalui pemberian kuis tentang materi yang dipelajari dan juga melakukan penilaian terhadap presentasi hasil kerja masing-masing kelompok. II. 6. 3 Penerapan Teknik Kooperatif STAD Made Wena 2009:192 Secara umum menjelaskan penerapan Pembelajaran STAD dikelas adalah sebagai berikut: 1 Kelas dibagi dalam beberapakelompok 2 Setiap kelompok terdiri dari 4-5 anggaota kelompok yang sifat berbeda 3 Tiap kelompok diberi bahan ajar dan tugas-tugas pembelajaran yang harus dikerjakan 4 Tiap kelompok didorong untuk memahami bahan ajar dan mengerjakan tugas-tugas pembelajaran melalui diskusi kelompok. 5 Selama proses pembelajaran secara kelompok guru berperan sebagai fasilitator dan motivator 6 Bagi siswa dan kelompok yang memperoleh nilai hasil belajar yang sempurna diberi penghargaan. Demikian pula jika semua kelompok memperoleh nilai hasil belajar yang sempurna maka semua kelompok tersebut wajib diberi penghargaan. Tujuan utama dari pembelajaran ini adalah guru menyajikan materi pelajaran sesuai dengan yang direncanakan. Setiap awal dalam pembelajaran kooperatif tipe STAD selalu dimulai dengan penyajian kelas. II. 6. 4 Kelebihan dan Kekurangan Metode Kooperatif STAD Metode kooperatif STAD merupakan salah satu pembelajaran kooperatif yang menenkankan pada pembelajaran kelompok. Adapun kelebihan dan kekurangan pada pembelajaran ini adalah sebagai berikut : II. 6. 4.1 Kelebihan a Seluruh siswa menjadi lebih siap. b Melatih kerja sama dengan baik. Dapat penulis simpulakan bahwa kelebihan pembelajaran ini adalah seluruh siswa menjadi lebih siap, karena dalam menjawab kuis atau pertanyaan adalah secara individu, dan melatih kerjasama pembelajaran kelompok untuk mengerjakan tugas. II. 6. 4. 2 Kekurangan a Anggota kelompok mengalami kesulitan. b Membedakan siswa. Dapat peneliti simpulkan bahwa kekurangan dari pembelajaran ini anggota kelompok semua mengalami kesulitan, walaupun pembentukkan kelompok secara campuran Heterogen tidak membedakan yang pintar atau yang kurang pintar. Yang dimaksud membedakan siswa di sini akan kelihatan mana siswa yang cepat tanggap dalam menerima pelajaran dan kurang tanggap dalam menerima pelajaran.

11.7 Hipotesis Tindakan

Dari uraian di atas dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut “ Apabila pembelajaran IPA menggunakan metode Student Teams Achievement Division STAD dengan langkah-langkah yang benar maka dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas V SD N 3 Simpang Kanan Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus tahun pelajaran 20122013.

BAB III METODE PENELITIAN

II. 1 Setting Penelitian

III. 1. 1 Subyek Penelitian Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 3 Simpang Kanan Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus yang berjumlah siswa yang terdiri dari 11 perempuan dan 9 laki-laki. III. 1. 2 Waktu Penelitian Waktu penelitian yaitu selama 3 tiga bulan, yaitu dari bulan awal Januari sampai akhir Maret tahun pelajaran 20122013 II. 1. 3Tempat Penelitian Penelitian yang dilaksanakan di SD Negeri 3 Simpang Kanan Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus. III. 1. 4 Faktor yang diteliti Faktor yang di teliti adalah aktivitas dan hasil belajar siswa dengan menggunakan metode Student Teams Achievement Division STAD III. 1. 5 Sumber data Sumber data yaitu siswa kelas V SD Negeri 3 Simpang Kanan Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus III. 1. 6 Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian tindakan kelas ini teknk pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dalam

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA SISWA KELAS 1V SD NEGERI 2 MATARAM KABUPATEN PRINGSEWU

0 6 38

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA SISWA KELAS 1V SD NEGERI 2 MATARAM KABUPATEN PRINGSEWU

0 5 40

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA SISWA KELAS V SDN 1 MARGOYOSO KECAMATAN SUMBEREJO TANGGAMUS TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 8 41

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA PEMBELAJARAN PKn DI KELAS VA SD NEGERI 8 METRO TIMUR TAHUN PELAJARAN 2011/2012

1 11 79

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) KELAS IV SISWA SD NEGERI TANJUNG SENANG BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 17 67

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA SISWA KELAS V SDN 3 SIMPANG KANAN KECAMATAN SUMBEREJO TANGGAMUS TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 3 55

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) SISWA KELAS V SDN 2 NEGERI BESAR KECAMATAN NEGERI BESAR KABUPATEN WAY KANAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 13 58

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION PADA SISWA KELAS V SDN 2 GUNUNG REJO KECAMATAN WAYLIMA KABUPATEN PESAWARAN TAHUN AJARAN 2013/2014

0 6 47

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA SISWA KELAS V DI SDN 1 TANJUNG KEMALA KECAMATAN PUGUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 8 54

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA SISWA KELAS V DI SDN 1 TANJUNG KEMALA KECAMATAN PUGUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 7 54