dirinya tumbuh kesadaran bahwa belajar menjadi kebutuhan hidupnya dan oleh karena itu perlu dilakukan sepanjang hayat.
Jamarah 200: 67 mengemukakan bahwa belajar sambil melakukan aktifitas
lebih banyak mendatangkan hasil bagi anak didik, sebab kesan yang didapat oleh anak didik lebih lama tersimpan didalam benak anak didik.
Dieriel Dalam Sardiman 1994 : 99 menyatakan bahwa jenis kegiatan siswa digolongkan kedalam 8 kelompok diantaranya :
1 Visual aktivities, seperti : membaca dan memperhatikan.
2 Arah aktivities, seperti : menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi
saran, mengeluarkan pendapat, dan diskusi. 3
Listening aktivities, seperti : mendengarkan uraian dan diskusi. 4
Writing aktivities, seperti : menulis laporan dan menyalin. 5
Matar aktivities, seperti : melakukan percobaan. 6
Mental aktivities, seperti : menanggapi, mengingat, memecahkan soal, menganalisa, melihat hubungan dan mengambil kesimpulan.
Berdasarkan pendapat beberapa ahli diatas dapat disimpulkan bahwa : Dalam belajar sangat diperlukan adanya aktifitas belajar. Aktivitas dalam belajar
merupakan rangkaian yang meliputi keaktifan siswa dalam mengikuti peljaran. Belajar sambil melakukan aktifitas dapat menyebabkan kesan pesan
konsep yang didapat akan lebih tahan lama tersimpan didalam benak anak didik. Kegiatan aktifitas belajar siswa dapat diamati dengan mempertahankan
prilaku siswa yang meliputi :
a Memperhatikan penjelasan guru.
b Bertanya kepada guru.
c Mencatat, menyalin, menulis hasil.
d Berdiskusi mengerjakan LKS.
e Menjawab menanggapi pertanyaan.
f Menyimpulkan kembali hasil diskusi.
g Mengerjakan soal latihan.
11.3 HASIL BELAJAR
Hasil adalah sesuatu yang didapat dari jerih payah. Menurut Ali Lukman 1999: 343 hasil adalah sesuatu yang diadakan dibuat, dijadikan, dsb oleh
usaha.
Belajar menurut Gagne dalam Mudjiono dan Dimyati 2009: 10 adalah merupakan kegiatan yang kompleks. Hasil belajar berupa kapabilitas. Setelah
belajar orang memiliki keterampilan, pengetahuan, sikap, dan nilai. Timbulnya kapabilitas tersebut adalah dari 1 stimulasi yang berasal dari lingkungan, dan
2 proses kognitif yang dilakukan oleh pembelajar. Dengan demikian, belajar adalah seperangkat proses kognitifyang mengubah sifat stimulasi lingkungan,
melewati pengolahan informasi, menjadi kapabilitas baru.Dalam kegiatan belajar mengajar terdapat evaluasi hasi belajar yang merupakan proses untuk
menentukan nilai hasil belajar siswa melalui kegiatan penilaian dan atau pengukuran hasil belajar. Tujuan utamanya adalah untuk mengetahui tingkat
keberhasilan yang dicapai oleh siswa setelah mengikuti suatu kegiatan pembelajaran, di mana tingkat keberhasilan tersebut kemudian ditandai dengan
skala nilai berupa huruf atau kata atau simbol. Apabila tujuan utama kegiatan evaluasi hasil belajar ini sudah terealisasikan, maka hasilnya dapat difungsikan
dan ditujukan untuk berbagai keperluan Mudjiono dan Dimyati 2009: 200.
Mudjiono dan Dimyati juga berpendapat bahwa hasil dari kegiatan evaluasi hasil belajar pada akhirnya difungsikan dan ditujukan untuk keperluan seperti:
1 untuk diagnostik dan pengembangan; 2 untuk seleksi; 3 untuk kenaikan kelas; 4 untuk penempatan.
Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Belajar merupakan suatu bentuk perubahan tingkah laku yang relative
menetap. Anak yang berhasil belajar adalah yang berhasil mencapai tujuan pembelajaran. Abdurrahman 2003:37.
Dari beberapa pendapat di atas disimpulkan bahwa hasil belajar adalah suatu kemampuan atau keterampilan yang dimiliki siswa terhadap penyerapan
materi yang diberikan gurunya yang diwujudkan atau yang telah diberikan oleh guru kepada siswa setelah melakukan proses pembelajaran
11.4 Pembelajaran ilmu Pengetahuan Alam
Wonorahardjo Surjani 2010:11 mendefinisikan Ilmu Pengetahuan Alam IPA sering disebut dengan singkatan sebagai sains. Sains Inggris: Science