pengalaman sehari-hari siswa. Dengan kata lain, materi Matematika yang bersifat abstrak dapat disajikan dalam bentuk kongkret. Dengan demikian
pembelajaran Matematika
melalui penggunaan
alat peraga
dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
B. Identifikasi Masalah
Masalah yang dapat diidentifikasi dari latar belakang di atas adalah: 1. Pembelajaran matematika masih dilaksanakan dengan metode ceramah
dan latihan soal. 2. Siswa belum dilibatkan secara aktif dalam pembelajaran.
3. Guru jarangbelum menggunakan alat peraga dalam pembelajaran. 4. Nilai rata-rata Matematika masih rendah.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah tersebut di atas maka permasalahan yang muncul adalah “apakah pembelajaran menggunakan alat peraga dapat
meningkatkan hasil belajar Matematika siswa kelas IV SDN 1 Kuta Dalom tahun pelajaran 20132014?”.
D. Tujuan Penelitian Tindakan Kelas
Berdasarkan rumusan masalah sebagaimana telah dikemukakan di atas maka, penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar
Matematika melalui penggunaan alat peraga pada siswa kelas IV SDN 1 Kuta Dalom Kecamatan Way Lima Kabupaten Pesawaran tahun pelajaran
20132014.
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat:
1. Bagi Siswa
Membantu meningkatkan hasil belajar matematika melalui penggunaan alat peraga.
2. Bagi Guru
Memberi masukan bagi guru dalam upaya meningkatkan hasil belajar matematika melalui penggunaan alat peraga.
3. Bagi Sekolah
Memberi masukan bagi sekolah dalam upaya meningkatkan mutu pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar matematika melalui
penggunaan alat peraga.
4. Bagi Penulis
Menambah wawasan dan pengalaman saat penulis melaksanakan kegiatan pembelajaran,
sehingga dapat
memperbaiki dan
menciptakan pembelajaran yang sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, serta mampu
menciptakan pembelajaran yang menarik dan tidak membosankan untuk siswa dimasa yang akan datang.
F. Hipotesis Penelitian
Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah jika pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan alat peraga maka dapat meningkatkan
hasil belajar matematika siswa kelas IV SDN 1 Kuta Dalom Kecamatan Way Lima Kabupaten Pesawaran tahun pelajaran 20132014.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Belajar dan Pembelajaran 1. Pengertian Belajar dan Pembelajaran
Menurut Skinner dalam Dimyati 2002:9 belajar adalah suatu perilaku. Pada saat orang belajar, maka responnya menjadi lebih baik dan
sebaliknya, bila ia tidak belajar maka responnya menurun. Sedangkan Daryanto 2009:2 mengemukakan pengertian belajar ialah suatu proses
usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya
sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
Menurut Ruminiati 2007: 1.3 seseorang dikatakan belajar jika dalam diri orang tersebut terjadi suatu aktifitas yang mengakibatkan perubahan
tingkah laku yang dapat diamati relatif lama. Perubahan tingkah laku itu tidak muncul begiru saja, tetapi sebagai akibat dari usaha orang tersebut.
Oleh karena itu, proses terjadinya perubahan tingkah laku dengan tanpa adanya usaha tidak disebut belajar.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku individu secara menyeluruh, sebagai
pengalaman individu tersebut dalam interaksi dengan lingkungannya.
Sedangkan pembelajaran sebagaimana dikemukakan oleh Gagne dan Briggs dalam Aisyah 2007:13 melukiskan pembelajaran sebagai “upaya
orang yang tujuannya adalah membantu orang belajar” secara terperinci Gagne mendefinisikan pembelajaran sebagai “seperangkat acara peristiwa
eksternal yang dirancang untuk mendukung terjadinya beberapa proses belajar yang sifatnya internal”.
Menurut Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional UUSPN Nomor 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 20 dijelaskan bahwa pembelajaran adalah
proses interaksi siswa dengan guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
Pembelajaran menurut Corey dalam Ruminiati, 2007: 14 adalah suatu proses dimana lingkungan seseorang dikelola secara sengaja untuk
memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu, sehingga dalam kondisi-kondisi khusus akan menghasilkan respons terhadap situasi
tertentu juga. Jadi, dalam pembelajaran semua kegiatan guru diarahkan untuk membantu siswa mempelajari suatu materi tertentu baik berupa
pelajaran, keterampilan, sikap, kerohanian dan sebagainya.
Dengan demikian, maka pembelajaran adalah suatu kegiatan yang dirancang oleh guru untuk membantu, membimbing, dan memotivasi
siswa mempelajari suatu informasi tertentu dalam suatu proses yang telah dirancang secara masak mencakup segala kemungkinan yang terjadi.