Persiapan Wadah dan Ikan Uji Pembuatan Pakan

e. Pemotongan Sebelum dipotong dilakukan proses trimming. Proses pemotongan dilakukan dengan menggunakan mikrotom. Hasil pemotongan diregangkan pada permukaan air floating bath yang bersuhu 42 o C. f. Staining pewarnaan Pewarnaan jaringan bertujuan untuk memperjelas jaringan serta sel-selnya sehingga mempermudah pengamatan di bawah mikroskop. Pewarnaan menggunakan larutan hematoksilin dan eosin. Teknik pewarnaan yang dilakukan menggunakan standar SNI, yaitu dengan langkah sebagai berikut: Gambar 8. Proses Pewarnaan Preparat Histopatologi Xylol 1 2 menit Xylol 2 2 menit Alkohol 100 2 menit Alkohol 100 2 menit Alkohol 95 2 menit Alkohol 95 2 menit Hematoxylin 15 menit Akuades 2 menit Acid alkohol 2 menit Air Mengalir 5 menit Eosin 5-15 menit Alkohol 95 2 menit Alkohol 95 2 menit Alkohol 100 2 menit Alkohol 100 2 menit Xylol 1 2 menit Xylol 1 2 menit Xylol 2 2 menit Xylol 2 2 menit Xylol 3 2 menit Xylol 3 2 menit g. Mounting Penempelan Setelah jaringan selesai diwarnai kemudian slide dibersihkan dari kotoran yang menempel kemudian diteteskan entellan sebagai perekat lalu ditutup dengan cover glass.

3.4.3 Pengamatan

3.4.3.1 Pengamatan Gejala Klisnis dan Perubahan Fisik

Pengamatan gejala klinis diamati setelah dilakukannya proses uji tantang. Pengamatan yang diamati dilakukan berdasarkan gejala-gejala yang terlihat di bak pemeliharaan, yaitu meliputi nafsu makan ikan, aktivitas berenang ikan, respon ikan terhadap rangsangan dari luar, dan perubahan-perubahan atau kerusakan bagian tubuh ikan yang tampak dari luar sebelum dilakukan pembedahan.

3.4.3.2 Analisis Preparat Histopatologi

Setelah selesai proses pembuatan preparat histopatologi, preparat siap untuk diamati dibawah mikroskop binokuler dengaan perbesaran 400x.

3.4.3.3 Analisis Kualitas Air

Parameter kualitas air yang diamati adalah oksigen terlarut, suhu, salinitas, dan pH. Oksigen terlarut dianalisa setiap hari pada pagi dan sore hari, sedangkan salinitas dan pH dianalisa seminggu sekali.

Dokumen yang terkait

Efek ekstrak biji jintan hitam (nigella sativa) terhadap jumlah spermatozoa mencit yang diinduksi gentamisin

2 59 75

PENGARUH JINTAN HITAM (Nigella sativa) TERHADAP HISTOPATOLOGI IKAN KAKAP PUTIH (Lates calcarifer) DENGAN UJI TANTANG VIRAL NERVOUS NECROSIS (VNN)

5 61 52

EFEKTIVITAS JINTAN HITAM (Nigella sativa) PADA PENINGKATAN SISTEM IMUN NON SPESIFIK KERAPU TIKUS (Cromileptes altivelis) TERHADAP VIRAL NERVOUS NECROSIS (VNN)

2 19 61

PENGARUH PEMBERIAN JINTAN HITAM (Nigella sativa) TERHADAP RESPON IMUN NON-SPESIFIK KAKAP PUTIH (Lates calcarifer B.) YANG DIINFEKSI VIRAL NERVOUS NECROSIS (VNN)

4 47 55

Histopatologi Ikan Kerapu Bebek (Cromileptes altivelis) yang Terinfeksi Iridovirus

0 11 41

APLIKASI BAKTERIN SEBAGAI IMUNOSTIMULAN UNTUK PENCEGAHAN INFEKSI VIRAL NERVOUS NECROSIS (VNN) PADA BENIH IKAN KERAPU BEBEK, Cromileptes altivelis | Roza | Jurnal Perikanan (Journal of Fisheries Sciences) 8875 16124 1 PB

0 0 10

Peningkatan Respon Imun Non-Spesifik Benih Kerapu Bebek, Cromileptes altivelis dengan Imunostimulan dan Bakterin terhadap Infeksi Viral Nervous Necrosis (VNN) | Roza | Jurnal Perikanan (Journal of Fisheries Sciences) 160 93 1 PB

0 1 11

PENGARUH JINTAN HITAM (Nigella sativa) TERHADAP HISTOPATOLOGI ORGAN KAKAP PUTIH (Lates calcarifer) YANG TERINFEKSI VIRAL NERVOUS NECROSIS SECARA BUATAN

0 0 6

TESIS GENOTYPING Viral Nervous Necrosis (VNN) PADA IKAN KERAPU DI WILAYAH JAWA TIMUR DAN NUSA TENGGARA BARAT

0 0 16

KULTUR SEL OTAK DAN MATAlKAN KERAPU (Chromileptes aitil'elis) UNTUKREPLIKASI VIRAL NERVOUS NECROSIS (VNN)I {Cell line C/rromileptes alttivelis from Encbepalon and R etina for Viral Nervous Necrosis (VNN) Replication]

0 0 9