Pengertian Model Pembelajaran Discovery Learning

untuk aktifitas baru dan diaplikasikan dalam situasi belajar yang baru. Tujuan model pembelajaran Discovery menurut Azhar 1991: 99 adalah: a. Kemampuan berfikir agar lebih tanggap, cermat dan melatih daya nalar kritis, analisis dan logis b. Membina dan mengembangkan sikap ingin lebih tahu c. Mengembangkan aspek kognitif, afektif dan psikomotorik d. Mengembangkan sikap, keterampilan kepercayaan murid dalam memutuskan sesuatu secara tepat dan objektif. Berdasarkan pendapat para ahli diatas, peneliti menyimpulkan bahwa tujuan model pembelajaran Discovery Learning adalah menciptakan siswa yang aktif dan mandiri dalam menemukan solusi dari masalah pada kegiatan pembelajaran, serta melatih kemampuan berfikir siswa dan keterampilan kepercayaan diri dalam memutuskan sesuatu secara objektif.

3. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Discovery

Learning Kelebihan Model Pembelajaran Discovery Learning Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013, 2014: 31: a. Membantu siswa untuk memperbaiki dan meningkatkan keterampilan-keterampilan dan proses-proses kognitif. Usaha penemuan merupakan kunci dalam proses ini, seseorang tergantung bagaimana cara belajarnya. b. Pengetahuan yang diperoleh melalui metode ini sangat pribadi dan ampuh karena menguatkan pengertian, ingatan dan transfer. c. Menimbulkan rasa senang pada siswa, karena tumbuhnya rasa menyelidiki dan berhasil. d. Model pembelajaran ini memungkinkan siswa berkembang dengan cepat dan sesuai dengan kecepatannya sendiri. e. Menyebabkan siswa mengarahkan kegiatan belajarnya sendiri dengan melibatkan akalnya dan motivasi sendiri. f. Membantu siswa memperkuat konsep dirinya, karena memperoleh kepercayaan bekerja sama dengan yang lainnya. g. Berpusat pada siswa dan guru berperan sama-sama aktif mengeluarkan gagasan-gagasan. Bahkan gurupun dapat bertindak sebagai siswa, dan sebagai peneliti di dalam situasi diskusi. h. Membantu siswa menghilangkan skeptisme keragu- raguan karena mengarah pada kebenaran yang final dan tertentu atau pasti. i. Siswa akan mengerti konsep dasar dan ide-ide lebih baik. j. Membantu dan mengembangkan ingatan dan transfer kepada situasi proses belajar yang baru. k. Mendorong siswa berpikir dan bekerja atas inisiatif sendiri. l. Mendorong siswa berpikir intuisi dan merumuskan hipotesis sendiri. m. Memberikan keputusan yang bersifat intrinsik. n. Situasi proses belajar menjadi lebih terangsang. o. Proses belajar meliputi sesama aspeknya siswa menuju pada pembentukan manusia seutuhnya. p. Meningkatkan tingkat penghargaan pada siswa. q. Kemungkinan siswa belajar dengan memanfaatkan berbagai jenis sumber belajar. r. Dapat mengembangkan bakat dan kecakapan individu. Beberapa kelebihan metode penemuan menurut Suherman dkk 2001: 179 sebagai berikut: a. Siswa aktif dalam kegiatan belajar, sebab ia berpikir dan menggunakan kemampuan untuk menemukan hasil akhir; b. Siswa memahami benar bahan pelajaran, sebab mengalami sendiri proses menemukannya. Sesuatu yang diperoleh dengan cara ini lebih lama diingat; c. Menemukan sendiri menimbulkan rasa puas. Kepuasan batin ini mendorong ingin melakukan penemuan lagi sehingga minat belajarnya meningkat; d. Siswa yang memperoleh pengetahuan dengan metode penemuan akan lebih mampu mentransfer pengetahuannya ke berbagai konteks; e. Metode ini melatih siswa untuk lebih banyak belajar sendiri. Kelemahan Model Pembelajaran Discovery Learning Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013, 2014: 31: a. Menimbulkan asumsi bahwa ada kesiapan pikiran untuk belajar. Bagi siswa yang kurang pandai, akan mengalami kesulitan abstrak atau berpikir atau mengungkapkan hubungan antara konsep-konsep, yang tertulis atau lisan, sehingga pada gilirannya akan menimbulkan frustasi. b. Tidak efisien untuk mengajar jumlah siswa yang banyak, karena membutuhkan waktu yang lama untuk membantu mereka menemukan teori atau pemecahan masalah lainnya. c. Harapa-harapan yang terkandung dalam model ini dapat buyar berhadapan dengan siswa dan guru yang telah terbiasa dengan cara-cara belajar yang lama. d. Pengajaran Discovery lebih cocok untuk mengembangkan pemahaman, sedangkan mengembangkan aspek konsep, keterampilan, dan emosi secara keseluruhan kurang mendapat perhatian. e. Pada beberapa disiplin ilmu, misalnya IPA kurang fasilitas untuk mengukur gagasan yang dikemukakan oleh para siswa. f. Tidak menyediakan kesempatan-kesempatan untuk berpikir yang akan ditemukan oleh siswa karena telah dipilih terlebih dahulu oleh guru.

4. Langkah-Langkah Pelaksanaan Model Pembelajaran Discovery

Learning Langkah persiapan model pembelajaran penemuan Discovery Learning Suciati Prasetya Irawan dalam Budiningsih, 2005: 50 adalah : 1 Menentukan tujuan pembelajaran 2 Melakukan identifikasi karakteristik siswa kemampuan awal, minat, gaya belajar, dan sebagainya 3 Memilih materi pelajaran. 4 Menentukan topik-topik yang harus dipelajari siswa secara induktif dari contoh-contoh generalisasi 5 Mengembangkan bahan-bahan belajar yang berupa contoh- contoh, ilustrasi, tugas dan sebagainya untuk dipelajari siswa 6 Mengatur topik-topik pelajaran dari yang sederhana ke kompleks, dari yang konkret ke abstrak, atau dari tahap enaktif, ikonik sampai ke simbolik 7 Melakukan penilaian proses dan hasil belajar siswa

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEMA MAKANANKU SEHAT DAN BERGIZI MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING PADA SISWA KELAS IVA SD NEGERI 2 LABUHAN RATU TAHUN PELAJARAN 2013/2014

3 18 62

HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DENGAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V SD NEGERI 2 LABUHAN RATU KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

1 15 52

HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DENGAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V SD NEGERI 2 LABUHAN RATU KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 15 53

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR DI KELAS V SD NEGERI 2 LABUHAN RATU BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

8 58 131

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEMATIK TERPADU PADA SISWA KELAS II SD NEGERI 1 KOTA BARU BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 8 63

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KARTU BERGAMBAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 3 LABUHAN RATU BANDARLAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 9 67

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 3 LABUHAN RATU BANDARLAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 8 66

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU DENGAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DAN MEDIA AUTENTIK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 KUPANG RAYA BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

1 16 69

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING KELAS V SD NEGERI 2 LABUHAN RATU BANDARLAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

1 12 60

PENGARUH POSITIVE REINFORCEMENT TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I LABUHAN RATU TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 12 61